17

329 12 0
                                    

Selama dalam perjalanan Bella sama sekali tidak berbicara bahkan tidak menjawab satupun pertanyaan Neo.
Sesampainya di apartment pun, Bella masih tidak menjawab apapun.

"Rai sepertinya pulang larut lagi, jadi kalau ada apa-apa lu bisa panggil gue" ucap Neo membukakan pintu untuk Bella

Bella masuk tanpa menjawabnya, pandangannya kosong, pikirannya hanya teringat ucapan Takahiro, "apa maksudnya pilih istri atau perusahaan? Pilih teman atau perusahaan?" berkali-kali dia memikirkan maksud ucapan Takahiro yang menenuhi pikirannya.

Karena hatinya tak tenang, dia pun menghubungi Elle, sang kakak. Meskipun sudah larut malam, Elle tetap mengangkat telepon Bella dan mendengarkan semua cerita Bella.

"Ok, gue kesitu" ucap Elle dalam tlp.

Bella pun berjalan keluar kamar dan hendak menunggu Elle di luar, Apartement ini hanya bisa diakses oleh penghuninya karena sistem keamanannya sangat ketat.

Saat membuka pintu, ternyata Neo berada tepat di depannya, sedang berdiri, bersandar pada dinding seolah-olah tau Bella akan keluar dari kamar

"Mau kemana?" Tanya Neo

"Jemput Elle"

"Elle?"

"Kakak gue"

"Biar gue aja"

"Ga usah! Bisa ga sih lo diem?! Gue bisa jaga diri gue sendiri!" Teriak Bella.

Teriakan Bella membuat Neo terdiam, bahkam saat pintu lift terbuka pun dia diam membiarkan Bella masuk ke dalamnya hingga pintu lift tertutup dan membawa Bella ke lantai bawah(loby).

Neo tidak bergerak dari posisinya sama sekali, dia mengambil Hpnya dan menghubungi Rai, tapi sepertinya Rai sangat sibuk hingga tak menjawab tlpnya.

.

Bella akhirnya tiba di Loby dan menunggu Elle di luar pintu akses Apartment.
Malam itu, hanya sinar dari lampu-lampu taman yang bisa menerangi sekitar Apartment, staf security pun berada cukup jauh dari posisi Bella saat ini berada.

Bella melirik kesana-kemari, rasa takutnya tertutup dengan pikirannya yang kacau.

Hingga dia melihat sinar lampu mobil datang melalui gerbang, hatinya sudah mulai tenang, tapi firasatnya buruk saat dia melihat mobil itu tidak berhenti di pos security untuk meminta akses masuk, biasanya para tamu akan meminta akses masuk agar diberi ijin masuk ke dalam Apartment.

Dengan ancang-ancang, kakinya sudah memutar dan dia sudah bersiap masuk jikalau ada sesuatu yang terjadi, dan tiba-tiba "Bella?" Suara serak dari seorang pria paruh baya terdengar seiring mobil itu mendekat

Dan saat mobilnya terparkir tepat di depan Apartment, pria paruh baya yang berpenampilan sangar, penuh tato, kurus, dan rambut panjang, memakai pakaian serba hitam mendekatinya

"Ayah?" Ucap Bella bingung sekaligus terkejut melihat pria itu.

Tapi keadaan ayahnya saat itu sangat buruk, banyak bekas pukulan dimana-mana, badannya berbau alkohol. Bella melirik mobil mewah yang 'ia kendarai dan berusaha mencerna situasi tersebut.

Para security yang sedang terpencar pun tidak bisa dia andalkan saat ini. Sedangkan masuk ke dalam Apartment dan membuka pintu akses sama saja dengan bunuh diri sambil menyerahkan harta pada penjahat.

Tangan Bella bergetar hebat, tubuhnya terasa sangat dingin seiring semakin mendekatnya ayahnya.

Dia melirik kesana-kemari dan mencari benda yang bisa dijadikan senjata untuknya, tapi karena itu Apartment mewah, tentu saja tidak ada barang seperti itu di sekitar

My Husband is PerfectWhere stories live. Discover now