15

473 11 0
                                    

Sambil duduk dan menundukkan wajahnya, Bella meringis dengan nafas yang terengah-engah "kuuhhkk"

"Bel,. Kamu kenapa?"

Bella mengangkat kepalanya perlahan dan menatap Rai dengan tatapan sayu. Rai bisa merasakan tangan Bella bergetar dan semakin panas. Rambutnya bahkan lepek karena keringat.

Rai menatapnya dengan tatapan kasihan, lalu mengecup keningnya yang banjir keringat, dan menatapnya dalam-dalam "aku disini, ok? Aku akan selalu disini. Semua masalah kamu, adalah masalah aku juga. So please baby, don't be like this." ucapnya dengan mata berkaca-kaca

Melihat mata Rai yang berkaca-kaca, Bella pun menangis tapi tak bersuara, hanya air matanya yang menetes, tetesan air matanya jatuh langsung ke tangan Rai

Seiring dengan gumamannya bibirnya yang tak jelas, cengkramannya semakin melonggar, suhu tubuhnya juga perlahan kembali normal, dan keringat di tubuhnya berhenti membanjirinya.

Rai memeluk Bella dan mengusap punggung dan kepalanya.

Lalu kemudian...

"Cium aku"
Ucap Bella tiba-tiba, tentu saja Rai terkejut dan menanyakan ucapannya. Tanpa ragu Bella mengulangi ucapannya. Rai tersenyum sesaat, "waahhh~ hari ini kamu banyak minta cium, ya?" "Seengganya ciuman bisa bikin pikiran aku teralihkan" Ucapnya santai

Rai pun menciumnya lembut dan membuat Bella merasa tenang.

Tak perlu waktu lama, Bella menyudahi ciumannya lalu menyandarkan kepalanya di bahu Rai, wangi badan Rai terutama bagian lehernya bisa tercium dengan jelas oleh hidung Bella

Wanginya membuat Bella tenang, dia perlahan menutup matanya dan terlelap.

.
.

Setelah Bella tertidur lelap di kasur, Rai berjalan keluar Villa dan melihat-lihat sekeliling kuil "masih belum berubah" gumamnya, tiba-tiba seorang kakek tua menghampirinya dan berdiri tepat di sampingnya

"Apa istri Tuan baik-baik saja?" Tanyanya dengan nada lembut

"Bagaimana Kannushi bisa tau?"

"Saya melihat wajahnya tadi di 'upacara'"

"Ah... Sebetulnya Kannushi, ada beberapa hal yang saya sembunyikan darinya. Dan hari ini, dia mulai mengetahuinya satu persatu. Ditambah lagi, ada masalah baru yang membuatnya sedikit shock. Mungkin karena itu, beban di hatinya jadi bertambah dan meluap" ucapnya dengan nada rendah dan mata yang kosong

"Suatu keajaiban, Tuan Rai mempunyai rahasia" ucapnya tersenyum, karena Kannushi tersebut sudah mengenal Rai sedari kecil jadi dia sedikit asing. Rai dikenal sebagai anak yang tidak ingin menyembunyikan apapun dari orang lain.

"Ya, begitulah Kannushi, saya juga tidak menyangka akan jadi seperti ini"

"Tuan tampak sangat mencintainya"

"Sangat. Bahkan jika dia meminta saya untuk memotong tangan saya, saya akan melakukannya dengan senang hati.. umm, tapi... Kannushi, apa Kannushi melihat hal yang sama dari matanya? Bagaimana tanggapan Kannushi?"

"Hahaha. Ternyata anda memendam kekhawatiran?"

Rai tersenyum sambil menggaruk kepala karena malu.

"Cinta kalian berdua sama rata, tidak ada yang lebih atau kurang. Tapi harus diakui, istri Tuan masih menyimpan keraguan dan ketakutan yang sangat amat dalam. Dan itu menjadi tugas luar biasa untuk Tuan"

My Husband is PerfectUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum