Ch 8

102 20 0
                                    

.

.

.

Sepertinya apa yang dikatakan Wei Wuxian sepulang latihan bersama kemarin memang benar adanya kalau Jin Ling iri dengan kedua junior Klan Gusu Lan yang terlihat akrab dengan [Name]. Dan kali ini Jin Ling merasa kalau itu memang yang terjadi tapi mana mungkin dia mengakui hal itu di depan [Name]? Bisa-bisa harga dirinya jatuh sebagai laki-laki ataupun ketua klan. Hal itu membuatnya harus berperan sok-sokan di depan gadis itu. Tapi meski ada rasa penyesalan, Jin Ling diam-diam merasa senang [Name] bisa menganggapnya sebagai teman setara.

Keesokan harinya, Jin Ling dan [Name] bersiap berangkat ke Gunung Da Fan untuk menemui yang lainnya demi melanjutkan latihan bersama mereka yang baru dilaksanakan satu hari. Jin Ling ingin mengajak bicara [Name] agar perjalanan mereka tidak terlalu sunyi, tapi hanya dengan melihat wajah gadis itu saja sudah membuatnya mengurungkan niatnya. Wajah [Name] sangat berbanding 180 derajat dari yang biasanya dia tunjukan sebelum Jin Ling meminta gadis itu untuk memanggilnya dengan namanya. Datar, tidak peduli, cuek. Sampai-sampai membuat Jin Ling bertanya-tanya apakah gadis ini adalah gadis yang sama yang selalu membuatkannya mi dulu. Rasa penasaran terkumpul di dirinya tapi harga diri Jin Ling yang tinggi melarangnya untuk menanyakan itu. Alhasil dia hanya mengerutkan dahinya dan cemberut menunjukkan rasa kesalnya.

[Name] yang melihat ekspresi Jin Ling dari ekor matanya diam diam melirik untuk melihat ekspresinya lebih jelas dan saat sudah melihatnya, gadis itu sekuat tenaga menahan sudut bibirnya agar tidak terangkat karena gemas ekspresi cemberut Jin Ling yang menurutnya persis seperti anak kecil.

"Kau kenapa, Jin Ling?"

Mendengar pertanyaan [Name], wajah masam Jin Ling langsung menghilang digantikan terkejut. Nada bicara gadis itu berbeda dengan yang dilakukannya dulu terhadapnya. Kali ini lebih seperti saat dia berbicara dengan Lan Sizhui dan Lan Jingyi.

"Kenapa kau malah terkejut? Kau sendiri yang memintaku untuk tidak memanggilmu ketua klan kalau sendirian atau saat latihan dengan Senior Wei dan lainnya kan? Apa kau menyesalinya sekarang? Yah aku sih mana saja bebas, tapi kalau begini kurasa lebih nyaman saja."

"Oh...tidak ada apa-apa, aku hanya sedikit terkejut saja," ujar Jin Ling yang sudah mengendalikan dirinya.

"Hmmm yasudah kalau begitu. Tapi kalau kapan-kapan kau merasa menyesal, sampaikan saja padaku, ya?"

"...Aku mengerti."

Interaksi mereka sekarang seakan terbalik peran. [Name] yang semenjak bekerja di kediaman klan Lanling Jin menjadi pendiam sekarang justru lebih banyak bicara, apalagi dengan nada santai. Sementara Jin Ling yang biasanya penuh dengan percaya diri, sekarang terlihat agak ragu-ragu ketika bicara dan jusru terlihat lebih pemalu. Tanpa disadari, mereka berdua sudah sampai di tempat ketemuan dengan Wei Wuxian dan lainnya. Tapi anehnya, tidak terlihat sosok Wei Wuxian maupun Lan Wangji di tempat itu, hanya ada Lan Sizhui dan Lan Jingyi.

"Senior Wei dan Hanguang Jun dimana?" tanya [Name].

"Mereka agak terlambat, sebentar lagi sepertinya akan sampai."

Tepat setelah ucapan Lan Sizhui itu, Wei Wuxian datang menaiki satu pedang yang sama dengan Lan Wangji. [Name] yang baru pertama kali melihat dua orang yang menaiki satu pedang bersama pun terheran. Dia baru tau kalau pedang sebilah itu mampu membawa dua orang dewasa sekaligus. Rasa penasarannya membuatnya tanpa sadar menatap ke arah Wei Wuxian dan Lan Wangji.

Wei Wuxian yang menyadari tatapan [Name] pun menatapnya balik. "Ada apa, Nona [Name]?"

"Bukan apa-apa, Senior Wei, aku hanya penasaran bagaimana bisa satu pedang bisa dinaiki dua orang bersamaan."

Looks Like I Love You [Jin Ling × Reader]Where stories live. Discover now