Ch 16

81 15 1
                                    

.

.

.

"Aku baru tau kalau wujudmu ternyata secantik bunga peony."

Terkejut dengan suara yang baru saja didengarnya, Hantu Seribu Wajah, alias roh bunga peony itu membalikkan badannya. Matanya membelalak begitu melihat sosok laki-laki yang memiliki rupa sama persis dengan tubuh dingin yang terbaring di dalam peti mati kini berada di hadapannya. Hanya melihat wujud sosok itu, semua yang disana menyadari dia adalah jiwa laki-laki yang sangat dilindungi roh itu.

"Kau...bagaimana bisa??"

Laki-laki itu mendekati roh bunga peony kemudian berlutut dengan satu kaki untuk menyamakan pandangannya dengan roh itu.

"Hai, sepertinya ini pertama kalinya kita bertemu langsung ya? Haha kukira aku selama ini hanya berhalusinasi ada sosok selain diriku yang tinggal di rumahku. Aku selalu penasaran siapa yang membantuku membersihkan rumah padahal aku sibuk mengurus bunga-bungaku dan tidak ada satupun warga desa yang dekat denganku, mereka bahkan justru menatapku dengan tatapan mengerikan setiap kali melihatku berjalan melewati jalanan desa.. "

"Itu karena kau terlalu baik!!"

Jin Ling, kedua junior dan kedua seniornya yang sejak jiwa laki-laki itu muncul hanya mengamati interaksinya dengan roh bunga peony, cukup terkejut ketika mendengar roh itu berteriak pada laki-laki itu. Namun tepat setelah nada tinggi yang dikeluarkannya, air mata sekali lagi mengalir di wajah roh bunga peony.

"...Karena kau terlalu baik, makanya warga desa yang bodoh itu bisa memanfaatkanmu dengan mudah..."

Laki-laki itu tersenyum lembut sebelum menyentuh pipi roh itu dan menghapus air matanya dengan ibu jarinya.

"Terima kasih sudah mengkhawatirkanku dan sudah menemaniku selama ini."

"Kenapa kau bisa semudah itu percaya padaku yang belum pernah kau temui sebelumnya? Tidakkah kau berpikir jika aku hanya berpura-pura dan membohongimu?"

"Tidak mungkin, aku sudah mengetahui siapa kau dan aku sangat mengenalmu."

"Bagaimana kau bisa sangat yakin?"

"Hmm~ Mana mungkin aku melupakan aroma bunga favoritku," ucap laki-laki itu dengan senyum yang mengembang lebar di wajahnya.

"Dasar bodoh..."

"Kau sepertinya benar, ahaha. Tapi aku tidak akan bisa bertemu denganmu jika bukan karena laki-laki berbaju kuning di sana yang membantu menyadarkanmu."

Roh bunga peony memandang Jin Ling yang menatapnya dengan bingung setelah ucapan laki-laki itu.

"Selama ini aku tidak pernah bisa menemuimu walaupun aku mau karena semenjak aku meninggal, kau berubah menjadi bunga yang tidak kukenal."

"Aku...maafkan aku..."

"Tidak masalah, ini juga salahku yang membuatmu terlalu khawatir dan tanpa sadar membuatmu menjadi seperti itu. Yah apa yang sudah terjadi biarkan menjadi masa lalu, tapi ada satu hal yang perlu kau lakukan sebelum kita pergi kan?"

Tersenyum simpul, roh bunga peony itu mengusap sisa air matanya. Dia berdiri dan berjalan mendekati Jin Ling. Wei Wuxian dan lainnya melihat tangan roh itu bercahaya kemudian muncul sebuah bunga peony berwarna burgundy. Roh itu menyerahkannya pada Jin Ling. Warna yang terlihat sangat mencolok dan berbeda dengan peony yang biasanya laki-laki itu lihat membuat dirinya agak ragu-ragu menerimanya. Roh bunga peony menyadari itu.

"Aku tidak bermaksud jahat, ini permintaan maafku padamu. Letakkan bunga ini di dekat gadis itu dan buat dia menghirup aromanya," ucapnya sambil meletakkan bunga peony burgundy itu pada tangan Jin Ling.

Looks Like I Love You [Jin Ling × Reader]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora