2. LADISYA ATHENA WILLIAM

55 3 0
                                    

Happy Reading guys!!

🍁🍁🍁

Ladisya Athena William. Putri satu-satunya di keluarga William. Entah hal apa yang membuat papanya mengirimnya untuk tinggal bersama Grian. Setelah mamanya meninggal banyak kehidupan gadis itu yang berubah. Sikap dan pemikiran gadis itu lebih dewasa dari sebelumnya. Jika dulu ia masih bisa berperilaku kekanakan tapi kini ia harus bersikap dewasa untuk dirinya, papa, dan abangnya.

Kembali pada Disya yang sedang membeku ditempat. Tak tau apa yang harus ia katakan pada Grian.

"Ladisya," geram Grian.

"Apa yang kamu lakukan malam-malam begini baby girl?," ucap Grian mendekat ke arahnya berdiri.

Bulu kuduknya naik ketika mendengar suara rendah Omnya itu. Sungguh pria ini seperti bukan Grian yang lembut seperti dulu.

"Kenapa diam saja? Jangan mambuat om berfikir macam-macam sayang," ucap Grian sambil menarik dagunya keatas.

"Maaf om. Tadi Disya cuma jalan-jalan aja karena ngga bisa tidur," balas Disya pelan.

Menetralkan jantungnya agar tidak bergetar saat bersuara. Ia takut jika Grian tahu jika dirinya mengambil memori cardnya.

"Mau om temani?," tanya Grian tersenyum manis yang mana menurutnya itu bukan sebuah senyuman.

"Ngga perlu om. Disya sendiri aja," tolaknya pelan.

"Oke kalau gitu masuk kamar dan istirahat. Jangan keluar sampai om yang menjemput kamu paham?," ujar Grian.

"Iya om. Disya ke kamar," balasnya dan langsung berjalan menuju kamarnya.

Grian masih mengawasinya dari jauh. Setelahnya ia berjalan menuju ruangannya. Membuka kasar buku besar itu. Menghela nafas ketika memori cardnya masih ditempatnya. Ia heran tak biasanya Disya berkeliaran seperti ini. Menggidikkan bahunya, mungkin Disya memang tak bisa tidur. Tanpa tau jika memori itu telah ditukar oleh keponakannya.

Kembali pada Disya yang bisa bernafas lega setelah tiba dikamarnya. Mengambil memori card yang ia selipkan pada celana jeansnya.

Berjalan menuju meja belajarnya. Membuka laptopnya dan memasukkan memori itu guna untuk melihat isi dari memori card itu.

Mengaplikasikan mousenya membuka salah satu file itu dan isinya data-data anggota yang bekerja menjadi bawahan Grian dan data diri dari komunitasnya. Satu persatu file-file itu ia buka. File terakhir berisi data pribadi gadis-gadis asing tadi. Lebih dari seratus gadis yang adi di file itu.

Alexio?, batin Disya bingung.

Kepalanya berdenyut sakit membaca data-data tersebut. Tak habis fikir jika omnya berani melakukan kejahatan seperti ini. Korupsi di perusahaan kakeknya pun ada disini.

Sebelum menutup laptopnya ia membuka salah satu video dari 4 video di sana. Setelah terputar ia kaget bukan main melihat gadis-gadis itu disiksa dan di perkosa oleh pria suruhan Grian setelahnya mereka mengeksekusi dengan mengambil organ-organ tubuh gadis itu. Brengsek sekali Grian.

Menutup laptopnya kasar. Air matanya turun deras, entah apa yang dirasakan gadis-gadis itu. Mengusak kasar rambutnya tak percaya kejahatan yang dilakukan Grian. Itu artinya gadis yang disekap akan diperlakukan sama oleh mereka. Ia pastikan itu semua tak akan berjalan lancar.

Ladisya (Love Story)Onde histórias criam vida. Descubra agora