19. Gara

16 2 0
                                    

Happy Reading guys!!

🍁🍁🍁

Pagi ini lebih cerah dari biasanya. Disya baru saja sampai disekolah. Abangnya pergi begitu saja karena ada urusan yang harus dituntaskan segera.

Alvaro melihat gadisnya berjalan sendirian pun menyusulnya.

"Sendiri aja," goda Alvaro tengil.

"Ish. Bikin kaget aja," kesal Disya.

"Atlas mana?," tanya Alvaro.

"Ke toilet. Kebelet katanya," ucap Disya.

"Bajunya dimasukin Al. Dasi kamu juga mana?," tegur Disya saat meneliti seragam Alvaro.

"Masukin," perintah Alvaro tersenyum miring.

Disya melotot mendengar perkataan Alvaro.

"Mesum!," sebal Disya.

"Kok mesum? Kan minta tolong," elak Alvaro.

"Tau ah. Kamu bikin kesel pagi-pagi," kesal Disya meninggalkan Alvaro.

Alvaro terkekeh gemas melihat gadisnya yang ngambek. Segera ia menyusul langkah kaki gadis itu.

"Bercanda sayang," gemas Alvaro.

"Rapiin bajunya cepet. Rambut kamu juga acak-acakan gitu," titah Disya memperhatikan rambut Alvaro.

"Iya ini aku rapiin," balas Alvaro memasukkan seragamnya yang keluar.

"Udah kan?,"

"Sini agak nunduk," titah Disya menarik bahu Alvaro agar menunduk.

Alvaro menurut, ia membungkukkan badannya agar sejajar dengan gadisnya.

Disya mulai menyisir rambut Alvaro dengan tangannya. Ia rapikan agar lebih enak dipandang. Ia menyugarkan rambut Alvaro sedikit kebelakang. Jantungnya berdebar melihat Alvaro dengan jidat terlihat seperti ini.

Alvaro menatap dalam mata gadisnya. Ia senang sekali mendapat perhatian seperti ini dari Disya.

"Nah gini kan rapi," selesai Disya.

Alvaro menegakkan badannya dan mengaca di jendela kelas. Ia mengangguk singkat. Tidak terlalu buruk juga.

"Udah sarapan?," tanya Alvaro menggenggam tangan Disya dan melanjutkan jalannya.

"Udah," balas Disya mengayunkan genggamannya.

"Woi! Masih pagi udah pamer kemesraan aja lo," teriak Dava diujung koridor.

Alvaro dan Disya menghentikan langkah kakinya. Menunggu inti Sevtara yang ada dibelakang mereka.

"Atlas mana?," tanya Bintang.

"Ke toilet tadi," balas Disya.

"Ke kelas," ucap Kael berjalan lebih dulu.

Mereka pun lanjut berjalan menuju kelas. Dengan iseng Bastian mengalungkan tasnya kepada Dava dan berlari begitu saja mendahului Kael.

Ladisya (Love Story)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin