🔪02. New Students

235 128 141
                                    

"Ternyata kamu masih sama seperti yang dulu."

-
-
-
📖🫀

WE ARE FRIEND
By kucingimut1258

WE ARE FRIENDBy kucingimut1258—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Zaya kembali ke kelasnya dengan seragam yang sedikit basah. Ia menduduki bokongnya di bangkunya dan mulai menelungkupkan kepalanya di meja. Tiba-tiba seseorang mengelus kepalanya.

"Kenapa basah gini, hm? Ada orang yang jahatin kamu?" ucap seorang cowok sambil terus mengelus puncak kepala Zaya.

Zaya menegakkan kepalanya. Dia menatap manik mata laki-laki itu. Manik mata yang selalu membuat ia merasa tenang.

"Enggak. Tadi ada anak cowok yang bermain air terus gak sengaja kena seragam aku," jelas Zaya berbohong.

Ia cuma tidak mau membuat sang kekasih merasa khawatir dan sampai menghajar orang yang telah menjahatinya itu. Walaupun itu sahabat Zaya sekalipun, dia takkan tidak peduli.

"Beneran?"

"Iya. Udah ah pergi sana!" usir Zaya.

"Aya ngusir Gazi?" ucap laki laki yang biasa dipanggil Gazio oleh Zaya atau yang biasa dipanggil Gafi itu dengan wajah cemberut nya.

"Enggak tapi-"

"TOLONG!! TOLONG!! ADA ORANG BUCIN DISINI, TOLONG!! TOLONG!! SELAMATKAN DIRI KALIAN!!" Sahut seorang laki laki menjeda ucapan Zaya.

Dia Fian-Salah satu sahabat Gafi yang mempunyai sifat receh dan humoris.

"Orang bucin? Orang bucin? Mana? Mana? Mari kita tabok." Rafa menyambung lagu itu. Rafael atau yang biasa dipanggil Rafa juga merupakan sahabat Gafj, sifatnya itu sebelas duabelas dengan Fian, sama-sama prik.

"Diam lo! Ganggu orang pacaran aja," kesal Gafi. "Tuh liat! Kenapa harus gue yang kalian ganggu? Tu Covar juga pacaran!" Gafi menunjuk cowok yang bernama Covar Bridgen-yang sedang berpacaran di sudut kelas bersama pacarnya.

Merasa namanya disebut, cowok bernama Covar itu menoleh dan menjulurkan lidahnya kepada mereka. Memang teman gak ada akhlak!

"Gak deh, takut sama ceweknya Covar. Galak banget," kata Rafa.

"Tapi kalau cewek Gafi, manis, imut lembut lagi. Iya gak Ga?" kata Fian manaik turunkan alisnya sambil memuji-muji Zaya.

"Apaan sih lo muji-muji cewek gue? Makanya cari cewek supaya kalian berdua gak jomblo terus," kesal Gafi.

Fian cuma membalas perkataan Gafi dengan memutarkan bola matanya malas. Lalu ia memainkan ponselnya dan duduk disebelah Rafa yang sibuk mencatat tugas-tugasnya yang sudah menumpuk satu bulan.

"Eh bangke, lo nyusahin gue banget! Minggir gak lo!" Kesal Rafael ketika Fian malah menyender ditubuhnya.

Fian tidak menghiraukan dan malah asik dengan ponselnya itu. Tiba-tiba Fian bangun dan menegakkan badannya, sehingga membuat Rafael merasa ada yang aneh dengan cowok ini.

"Kenapa lo?"

"Gafi!!" Fian memanggil Gafi yang sedang asik menjahili Zaya.

Yang merasa namanya dipanggil pun menoleh dan mengangkat dagunya seolah bertanya ada apa. Tapi Fian malah menyuruhnya untuk kesana. Dengan terpaksa Gafi menghampiri Fian dan meninggalkan pacar tercinta. Awok-awok.

"Ada apa?" Gafi duduk disamping cowok itu.

Fian dengan segera memperlihatkan layar ponselnya kepada Gafi. Gafi mengepalkan kedua tangannya ketika melihat sesuatu dari ponsel Fian. Mukanya memerah. Tiba-tiba ia tersenyum smirk.

"Terima tawarannya."

•••

"A-awsh-h."

Haletta mendongak ketika melihat seseorang mengulurkan tangannya. Haletta menerima uluran tangan itu dan berdiri walaupun kakinya masih sakit dan terluka karena terjatuh tadi.

"Terima kasih." Haletta mengucapkan Terima kasih kepada Laki-laki yang telah menolongnya itu.

Laki-laki itu tersenyum. "Kenalin gue Aylean," ujarnya sambil mengulurkan tangannya kepada Haletta.

Haletta menatap Laki-laki dihadapannya ini, kelihatan tidak asing baginya, dia pun menerima uluran tangan itu. "Haletta."

"Kok kayak kenal ya? Tapi siapa? Btw namanya bagus banget," Batin Haletta menatap cowok yang bernama Aylean itu dengan dalam.

"Kakinya obati di UKS dulu yuk," ajak Aylean membuyarkan lamunan Haletta.

"E-eh gak perlu repot-repot."

"Udah, gak usah nolak," ucap Aylean, lalu menaiki Haletta ke punggungnya. Haletta pun terkejut, karena tiba tiba Aylean menggendongnya begitu saja.

"Eh, kamu apa-apaan sih?" kesal Haletta dengan kelakuan Aylean yang seenaknya. Ia begitu malu ketika Aylean yang tiba-tiba menggendongnya, apalagi banyak orang yang melihat mereka.

Sesampainya di UKS, Aylean langsung menurunkan Haletta di salah satu ranjang disana. Ia mengambil kotak P3K lalu mengobati luka di lutut gadis itu dengan hati-hati.

"Awsh-" Haletta meringis ketika Erlangga membersihkan lukanya.

"Sakit ya?"

"Enggak! Udah tau sakit malah nanya," kesal Haletta dan detik berikutnya dia kembali meringis.

"Pelan pelan Ay, sakit tau!!" sambung Haletta.

"Iya-iya. Ini juga pelan-pelan."

Setelah membersihkan luka di lutut Haletta, Aylean duduk disebelah Ranjang samping Haletta. Dia menatap lekat kedua manik mata gadis itu. Haletta yang merasa ditatap oleh cowok itu pun menjadi salah tingkah. Ah! Kenapa dia jadi salah tingkah begini sih.

"Kenapa liatin aku kayak gitu?" tanya Haletta tidak berani menatap cowok itu.

"Emang gak boleh ya?" tanya Aylean yang masih menatap Haletta.

"Kamu murid baru ya disini?" tanya Haletta mengalihkan pembicaraan.

"Iya, gue baru pindah."

Haletta mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti, sambil membentuk huruf O pada mulutnya.

"Kamu masih sama kayak Letta yang dulu," ucap Aylean lirih yang membuat Haletta bingung dengan perkataan yang baru saja dilontarkan oleh cowok di sampingnya ini.


TBC



Heyyyoo guyss

Buat yang nanya Gazio itu namanya siapa?

Sini, biar aku jelasin ya, Gazio itu adalah singkatan dari GAfi peranZi aciO. Dan juga Gazio adalah panggilan kesayangan dari Zaya dan juga Author. Hehe:)

Oke gayzz? Don't forget votmentnya yaa

 We Are Friend [END] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang