🔪16. Go For A Walk

166 105 154
                                    


"Melihat hujan sama saja dengan melihat masa lalu."

~Gafi Peranzi Acil

-
-
-
📖🫀

WE ARE FRIEND
By kucingimut1258

WE ARE FRIENDBy kucingimut1258—

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


"Ombaknya indah banget ya," ucap Zaya sambil berjalan ke arah ombak.

"iya. kayak, Aya." Gafi mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto zaya dari belakang.

Gafi sangat senang dia berhasil mendapatkan foto candit Zaya. Setelah puas memotret Zaya, Gafi menyimpan ponselnya dan menyimpannya didalam saku. Dia menghampiri Zaya yang asik bermain ombak.

"Sunsetnya lama banget ya, Ya." Gafi menatap matahari yang masih berada di atas. Mungkin sekitar setengah jam lagi, sunset akan muncul.

"Makanya kehadiran senja sangat ditunggu banyak orang. Sama kayak Aya yang selalu nunggu Gazio sebelum ini," ujar Zaya sambil tersenyum.

Mendengar itu Gafi pun tersenyum. Matanya menyipit bak bulan sabit. Sangat manis sekali. Dan hal itulah yang membuat Zaya jatuh hati kepadanya.

"Kita duduk disitu yuk?" Gafi menunjuk sebuah bangku yang letaknya ada di pinggir pantai.

Zaya menoleh dan menganggukkan kepalanya tanda setuju. Gafi dan Zaya berjalan kearah bangku dengan Gafi yang menggandeng tangan mungil Zaya.

"Aya, tunggu disini dulu ya," ujar Gafi.

"Gazio mau kemana?" tanya Zaya yang sudah duduk di bangku tersebut.

"Gazio mau kesana sebentar." Zaya pun menganggukkan kepalanya.

Gafi meninggalkan Zaya yang asik melihat deru ombak yang menari-menari di dasar lautan tersebut.

"Cepat banget," ucap Zaya ketika Gafi kembali menghampirinya.

Gafi menyodorkan ponselnya kepada Zaya. "Pegangin. Kalo mau main boleh-boleh aja, tapi jangan download game barbie-barbian."

Zaya tertawa kecil. Gafi memang sengaja melarang Zaya untuk tidak mendownload game barbie-barbien di ponselnya. Dulu, Zaya pernah mendownload game sialan itu, dan Gafi pun iseng-iseng memainkannya dan berakhir dia di ejek oleh Fian dan Rafa, ketika mereka tidak sengaja memperogoki Gafi yang sedang main karena gabut.

"Enggak, lagian Aya udah gak suka lagi sama game barbie-barbie itu," jawab Zaya.

"Bagus. Gazio kesana dulu."

Gafi pergi ke sebuah kedai ice cream diseberang. Dia akan membeli ice cream untuk dirinya dan Zaya.

"Ice creamnya rasa coklat dua pak."

 We Are Friend [END] [TERBIT]Onde histórias criam vida. Descubra agora