4. Semakin Dekat

987 175 8
                                    

"Cher, Bu Aini nanyain tugas lo," ucap Tiara menepuk lengan Cheryl yang tengah fokus memainkan ponsel.

"Mr. Kevin juga nanyain tugas Inggris lo. Lo kok bisa-bisanya sepemalas itu sih, Cher," tambah Riana.

"Oh my, kalian bener-bener nganggap tempat ini sekolah?" balas Cheryl dengan senyum meremehkan.

"Ini itu emang sekolah Cheryl," jelas Tiara dengan penekanan.

"Kata siapa?" Cheryl menatap kedua sahabatnya itu dengan raut menantang.

"Ini itu restoran luar biasa dengan konsep all you can eat," jelasnya lalu tersenyum miring.

oOo

"Resh, lo marah ya sama gue?" tanya Nara dengan setengah berlari mengejar langkah cowok itu yang lebarnya hampir dua langkah Nara.

"Nggak," jawab Naresh yang orang mana pun bisa langsung tahu jika itu terlalu dingin untuk diucapkan pada Nara, di mana biasanya dirinya yang selalu ramah. Bahkan terkesan sangat sok akrab.

"Nggak kok ekspresinya dingin gitu?" Nara memasang raut sedih. "Maaf, bukan maksud gue nggak ngehargai niat baik lo--"

"Gue ada urusan kemarin." Naresh tiba-tiba berhenti yang tentu saja membuat Nara harus sigap menahan langkah kakinya.

"Jadi bukan ngehindari gue?"

Naresh terlihat menarik senyuman. "Ya ... gue emang agak tersinggung sih."

Nara menyatukan telapak tangannya memohon. "Please, maafin banget, Resh."

"Ya ...  kalo misalnya dicium, kayaknya gue bisa maafin."

Naresh membelalak begitu Nara tiba-tiba mengecup pipinya.

"Gue cuma bercanda!" pekik Naresh seraya memegang pipi yang dicium tadi, wajahnya terlihat sangat kaget.

"Oh nggak suka, sini gue ambil lagi."

Naresh mendorong kening Nara yang hendak kembali mengecup pipinya itu. Dasar bocah kematian.

Nara pun tertawa. Naresh lucu. Dia suka menggoda Nara, tapi ketika Nara goda balik dia malah panik.

"Jadi sekarang udah dimaafin ya."

Naresh berdecak. Dia menatap lurus Nara hingga menyadari bahwa Nara lebih pucat dari biasanya.

"Lo sakit?" Nada suara Naresh berubah cemas.

"Eu, nggak sih. Cuma lemes aja. Mungkin anemia kambuh lagi."

Naresh membelalak ia segera menarik Nara lalu mengendus leher cewek itu.

"Hey! Lo ngapain?!"

"Nggak ada baunya," ucap Naresh yang diikuti raut lega.

"Iyalah, gue 'kan udah mandi!" Nara mendorong tubuh Naresh agar kembali tegak.

"Kenapa tiba-tiba kayak gitu sih?"

Naresh hanya menggeleng. Nara menyipitkan mata, ia merasa curiga dan mulai berpikir sendiri hingga tiba-tiba ia melotot dan membekap mulutnya.

"Apa maksudnya gue baru aja digigit vampir?!"

Naresh menjitak pelan kening Nara. "Nggak usah drama."

"Tapi gue ngerasa lemas, letih, lesu--"

Naresh menarik bahu Nara dan merangkulnya. "Lo sakit karena makan sayur mulu, makanya makan daging."

oOo

Bite Me [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang