tau

114 8 1
                                    

Sore ini cuaca cukup dingin,hari ini tak hujan tapi hawa sore ini cukup membuat rendra kedinginan,sebenarnya rendra tak selemah itu,buktinya dia sempat menjadi atlet karate yg cukup diandalkan,sering mengikuti kejuaraan,tapi menginjak bangku SMA kondisinya menurun,yg tadinya dia bisa aktif sekarang dia tak banyak melakukan aktifitas yg berat.

Terkadang pagi kondisinya begitu sehat tapi tiba-tiba kondisinya langsung bisa drop,dia cukup merasa kesal dengan kondisinya sekarang,tapi mau sekesal apapun ini sudah menjadi takdirnya,mau rendra menangis darahpun itu tak merubah kondisinya.

Rendra dan nares memang sering berkelahi,tak sampai adu fisik tapi sering kali ucapan nares menggores luka untuk rendra,ya tak sepenuhnya salah nares dan semua ini juga bukan salah rendra mungkin ini soal waktu,mungkin seiring berjalannya waktu mereka bisa saling memahami satu sama lain.

__________________
Flashback on
______________________

Sore itu raut wajah bahagia terpancar dari wajah rendra,ya dia berhasil membawa 2 medali emas dalam 2 pertandingannya,meskipun dia memborong 2 medali emas tapi dari pertandingan itu rendra juga mendapat oleh-oleh ya kakinya cidera di akhir pertandingan,untung saja dia berhasil menyelesaikan pertandingan itu dengan bagus.

Kepulangan rendra disambut bahagia oleh mama dan adiknya.

"Hebat banget anak mama" astrid langsung memeluk rendra dengan erat,terlihat wajah rendra yg begitu kelelahan dan kakinya yg pincang sebelah karna cidera,astrid langsung memapah rendra untuk masuk kamarnya.

"Selamat ya kak,gua ikut bahagia lu bisa menang" ucap nares yg terlihat cuek tapi masi menunjukan senyumnya

"Makasih ya adek"

Setelah memberi ucapan selamat nares langsung pergi,nares memang tak banyak bicara ke rendra semakin dewasa nares semakin dingin ke kakanya

"Selamat ya kak,mama bangga banget sama kamu,seperti janji mama,kaka boleh minta apa aja sebagai hadiah"

"Rendra mau gak cuma rendra yg dapet hadiah,tapi adek juga harus dapet,dari kecil mama sama papa selalu beliin apapun itu kembar buat adek sama rendra kan,kali ini rendra mau motor yg kembar sama adek"

"Iya mama bakal beliin,emang kaka mau motor apa?"

"Rendra lihat adek belangan ini lagi suka motor trail ma,jadi fikir rendra hadiahnya motor trail aja"

"Bukannya kaka maunya vespa?"

"Kali ini rendra mau,hadiahnya sesuai keinginan adek ma"

"Gak ma,rendra mau kembaran sama adek,kalo rendra pengen nanti rendra nabung sendiri buat beli vespa"

"Yaudah nanti mama beliin ya,kaki kamu gapapa kan nak?nanti biar mama suruh om damar buat kesini buat priksa kamu"

Astrid pun langsung menuruti keinginan anaknya,keesokannya sudah terparkir 2 motor trail di teras depan,raut wajah bahagia terpancar dr wajah nares,motor yg selama ini dia inginkan akhirnya bisa terparkir juga

-------------flashback off----------------

______________________________________
Setelah makan malam,rendra pun kembali kekamarnya,dia membuka laci dekat tempat tidurnya mengambil beberapa botol obat dan vitamin yg harus dia minum secara rutin,batinnya mulai tersiksa harus meminum semua obat ini,tapi tak ada pilihan untuk dia,ini memang takdir yg tidak bisa dia tolak.

Setelah meminum semua obat dan vitamin rendra duduk dipinggir ranjangnya,suasana rumahnya terasa sepi ya habis menyiapkan malam bibi langsung istirahat dikamarnya,adeknya pun sedang keluar jadi sudah pasti rumah sebesar itu akan terasa sunyi dan hening.

730 Hari bersama NarendraWhere stories live. Discover now