22

73 7 2
                                    

Wei wuxian berjalan paling depan. Ia berjalan dengan langkah lebar menghampiri kedua orang berbeda umur itu.

Di belakang Wei wuxian terlihat Lan wangji dan para junior.

Wei wuxian berdiri di depan Jin Ling. "Kenapa memang nya jika dia menjadi pemimpin klan?".

Jin rong mengerutkan alisnya dalam. "Wei gongze, ini adalah urusan klan kami jadi jangan ikut campur".

Wei wuxian tersenyum kecil. " Tapi A-ling adalah keponakan ku". Wei wuxian bersedekap dada. " Aku di minta langsung oleh Jiang Cheng kesini untuk mengecek Jin Ling".

Mendengar nama Jiang Cheng, Jin rong menjadi sedikit goyah.

Jika sudah menyangkut pemimpin sekte Jiang itu siapa yang tak gentar. Karena temperamen nya yang buruk itu semua membuat semua keluarga cabang klan Lanlinjin merasa tak nyaman.

Jin rong, "Wei gongze disini aku hanya mau menasihati A-ling agar dia tahu bahwa dia masih terlalu dini untuk memimpin klan".

Wei wuxian berkata dengan nada dingin, "lalu kau merasa pantas menjadi pemimpin klan? A-ling adalah pewaris sah sekte Lanlinjin. Dia adalah cucu sah dari Jin Guangshan dan putra sah Jin zexuan".

Jin rong hanya bisa bungkam. Ia menggertakkan giginya. Kedua tangannya mengepal kuat.

Karena sudah merasa kalah berdebat dengan mereka Jin rong hanya bisa mundur untuk saat ini. " Kalau begitu saya mohon undur diri. Permisi ".

Wei wuxian mendengus sebal. "Dasar, kabur begitu saja ".

Yujie dan Xu Feng saling pandang lalu mengangguk serempak.

"Ke-kenapa kalian kemari ?". Jin Ling mulai buka suara setelah lama diam.

Wei wuxian berbalik dan mencengkram pundak Jin Ling. Ia berkata dengan lembut. "A-ling, aku di beri tahu Jiang Cheng untuk bergerak ke Lanlinjin. Dia khawatir kau akan di tekan oleh keluarga cabang yang lain. Paman mu itu sedang sibuk saat ini jadi dia tak bisa datang kemari ".

Jin Ling hanya mengangguk mengerti.

Yujie, "melihat kepribadian nya itu, harusnya dia tak kan berani menyerang Ling Gege. Sepertinya dia di dorong sesuatu".

Wei wuxian mengerutkan kening. "Limei, apa maksud mu?".

"Saya menduga dia memiliki kekuatan di belakang nya" Yujie melanjutkan " Dia berpikir dengan kekuatan di belakang nya, ia bisa melakukan apapun yang dia mau".

Semua orang mulai ikut memikirkan pendapat Yujie. Mereka tengah menduga duga, dukungan macam apa yang di gunakan Jin rong.

Lan wangji mulai buka suara setelah lama diam. " Apa mungkin 'dia'?". Wei wuxian segera menoleh pada Lan wangji.

Wei wuxian, benar juga! Mengapa aku tak kepikiran.

Sudut bibir Yujie terangkat sedikit. Kedua orang tuanya sudah mulai curiga pada Wang Chunying. Ini akan memudahkan nya menopang kekuatan di kemudian hari tanpa menarik curiga.

***
Gemersik dedaunan memenuhi gelap malam. Kabut menutup keseluruhan hutan.

Sunyi.

Sekelebat bayangan hitam tiba-tiba membelah kabut putih. Bayangan itu berhenti di tengah tengah hamparan rerumputan liar di sisi lain hutan.

Tangannya sudah bersiap memegang pangkal pedang berjaga-jaga jika akan ada musuh yang menyerangnya.

Dari yang tadinya sunyi kini ada sebuah suara yang mengalihkan fokus sosok itu. " Kau sudah datang rupanya".

"Keluarlah! Jika ingin bertarung jangan bersembunyi di balik tebalnya kabut". Sosok itu semakin waspada takut sewaktu waktu musuhnya itu akan menikamnya dari sisi manapun.

MDZS: kembali ke masa lalu part 2 ( mulai part 21-selesai)Where stories live. Discover now