loser 1

276 24 6
                                    

Jungwon menatapnya sendu. Jarinya mengelus pipi serta membereskan poni yang menghalangi mata Riki.

Riki yang terusik dengan pergerakan Jungwon membuka matanya.

"Kak Won?"

Nyawa Riki belum sepenuhnya terkumpul. Sampai uluran tangan berada tepat di depan wajahnya.

"Ayo bangun, bersihin diri lo."

Sebelum masuk ke kamar mandi, Jungwon menyuruh Riki untuk membaca sesuatu. Setelah itu ia juga menyuruh Riki minum di atas 3 kali menggunakan gelas kecil yang sudah disediakan.

Sisa airnya digunakan untuk mandi. Sebenarnya Riki bingung untuk apa Jungwon melakukan hal seperti ini padanya, tapi karena Jungwon yang meminta Riki tidak akan menolak.

"Mandi pakai air yang ada di bak itu," ucap Jungwon sambil menunjuk bak yang dimaksud.

"Oke."

Sambil menunggu Riki selesai mandi, Jungwon memutuskan untuk memasak untuk sarapan. Tadi ia sudah mencampurkan 7 daun bidara yang masih hijau ke dalam bak mandi Riki.

Sekitar 20 menit Riki selesai mandi, dia keluar menggunakan pakaian Jungwon yang sedikit kebesaran. Sengaja Jungwon memberikannya yang itu, takut pakaian yang sering ia pakai tidak muat di tubuh Riki.

"Udah?" tanya Jungwon.

"Hm."

Jungwon berbalik menghadap Riki, menyodorkan sepiring makanan yang sudah dibuatnya.

"Makan, abis itu lo pulang."

Riki menerimanya lalu makan bersama Jungwon dengan tenang. Tidak ada pembicaraan sampai makannya habis. Jungwon memberikan segelas air lalu pergi ke dapur untuk membersihkan cucian kotor.

Kepala Riki terasa aneh kali ini. Seperti ada yang berbeda, tapi entah apa.

Jungwon sudah selesai dengan cuci piringnya, ia menghampiri Riki yang sedang terdiam kalut dengan pikirannya sendiri.

Mungkin sedang berpikir kenapa dia ada di sini.

"Riki."

Riki mendongak menatap wajah Jungwon dengan ekspresi datar.

"Pulang, gak lupa rumah lo di mana kan?"

Riki menggeleng. Setelahnya ia berucap

"Makasih."

Riki pun pergi menggunakan motornya.

Jungwon mengambil nafas dalam. Seharusnya ia terbiasa dengan ini, tapi tetap saja rasanya menyakitkan. Mengingat Riki pernah bersikap manis padanya, senyuman terukir di wajah Jungwon.

Hari ini memang tepat hari berakhir kontraknya menggunakan kiriman yang ia buat sendiri. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi, Jungwon melakukan ritual agar jin yang ia kirim tidak bersarang di tubuh Riki.

Sembilan jam terlewati, keluarga Jungwon belum juga pulang ke rumah. Ia merasa bosan, walaupun sudah terbiasa ditinggal tetap saja rasanya menjengkelkan.

Sedangkan Riki, ia sedang berbaring menatap langit-langit kamarnya. Rasanya seperti memulai hidup baru lagi dan ia bisa mengontrol semuanya.

Tiba-tiba suara mama Riki menyeruak ke seluruh ruangan.

"Ki, kamu gak kursus?!" teriaknya.

"Oh iya ma."

Riki bangkit dari ranjang lalu bersiap-siap untuk pergi.

Setelah siap, Riki hendak menaiki motornya sebelum suara sang mama membuat aktivitas Riki terhenti.

"Kamu mau ke temen kamu dulu?"

LO(S)VER [nikwon] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang