loser 4 end

377 30 12
                                    

Memangnya bila dipertemukan kembali itu tandanya jodoh? konyol sekali, jangan terkecoh. Bisa saja mereka dipertemukan kembali karena memang belum waktunya berpisah. Ingat kan setiap pertemuan pasti ada perpisahan?

Kita hanya menunggu perpisahan seperti apa yang menanti kita. Perpisahan yang kejam atau yang sangat kejam? Karena perpisahan tidak ada yang menyenangkan, kecuali perpisahan dengan orang yang kau benci. Perpisahan dengan orang yang kita sayang pasti identik dengan kata 'sedih'.

Menangis? Mungkin tidak akan terlewati.

Ngomong-ngomong soal perpisahan, apa perpisahan yang kalian nantikan?

"Riki sudah pergi dan aku memutuskan untuk tetap di sini," ucapnya pada dirinya sendiri.

Apakah sudah berakhir?

Tentu belum, Jungwon hanya mencoba berapa lama ia akan bertahan tanpa Riki. Kedua pilihan yang diberikan pada Jungwon benar-benar tidak ada yang bagus. Ada alasan kenapa ia tidak bisa meninggalkan kedua orang tuanya, selain karena amanah dari kakek, kakek punya maksud tersendiri agar sang cucu memiliki kesempatan.

Karena dulu, cucunya itu tidak memiliki kesempatan. Sehingga ibu kandungnya terpaksa mengorbankan jiwa untuk anaknya.

Jungwon anak tunggal, memiliki ibu, tapi sudah tiada, ayahnya tidak bertanggung jawab karena memang ia dan ibu Jungwon melakukannya tanpa ada kesadaran.

Fakta itu jelas Jungwon tidak tahu. Jungwon akan lebih murung lagi ketika mengetahui hal itu.

Ibu Jungwon baru berusia 17 tahun saat melakukan hubungan seks dengan pria berumur 18 tahun yang merupakan satu teman sekelasnya.

Dipertemukan dalam kesadaran tipis, membuat mereka tidak berpikir apa yang akan terjadi kedepannya.

"Aku hamil."

"Gak, gak bisa Eunha. Aku melakukannya dalam keadaan mabuk, aku tidak bisa bertanggung jawab. Aku punya masa depan yang menanti, tolong jangan cari aku," setelah mengucapkannya Jungkook pergi meninggalkan Eunha yang tertunduk sedih.

"Gak apa-apa sayang, mama akan selalu di sini sama kamu," Eunha mengelus perutnya yang masih rata.

Eunha pulang ke kampung untuk tinggal bersama ayahnya. Ayahnya ini memang sayang pada putrinya, walaupun pulang berbadan dua ia tidak marah. Malah ia memanjakan sekali anaknya membuat Eunha beruntung memiliki ayah sepertinya.

Namun yang ditunggu-tunggu tidak membuahkan hasil yang sempurna. Mau tidak mau jiwa Eunha diambil.

Diambil karena sudah melahirkan Jungwon? Bukan, tapi untuk sebuah ritual.

Lalu orang tua yang saat ini tinggal bersama Jungwon? Mereka itu pelindung. Mereka sadar sering meninggalkan Jungwon sendirian, namun semua itu untuknya juga.

Hidup Jungwon dikelilingi rahasia tanpa ia sadari, kesepian dan tidak ada tujuan yang jelas. Hidupnya hanyalah satu kesempatan untuk merasakan apa yang ada di dunia.

Biarlah begini terus sampai Jungwon merasa sudah berada di titik di mana ia bosan untuk hidup dan berniat untuk kembali ke alamnya.

Satu hari, satu minggu, satu bulan terlewati. Hidup tanpa Riki di sisi terasa hampa karena dulu sering bersama, walaupun mereka masih bisa saling komunikasi lewat handphone, tapi Riki sangat amat sibuk.

Jungwon juga sudah mulai bekerja, daripada suntuk di rumah lebih baik ia menghabiskan waktunya untuk bekerja.

Bekerja di kota tempat tinggalnya saja sudah cukup kok, UMR-nya lebih besar daripada UMR di kota-kota lain.

Malam ini Jungwon berniat untuk menelpon Riki, berharap anak itu tidak sibuk sehingga dapat menjawab teleponnya segera.

Satu panggilan tidak terjawab, Jungwon mencobanya lagi.

LO(S)VER [nikwon] ✅Where stories live. Discover now