lover 7

248 21 5
                                    

Anak laki-laki itu terdiam mengamati pemandangan asing yang baru saja ia datangi bersama ibunya. Sang ibu menyuruhnya untuk berada di luar karena tidak ingin anaknya melihat apa yang seharusnya tidak ia lihat untuk anak seumurannya.

Bosan, itulah yang anak itu rasakan. Rasa bosannya semakin melanda di saat sang ibu tak kunjung keluar dari sebuah rumah yang cukup menyeramkan.

Tak jauh dari sana, anak itu melihat ada seorang anak yang ia pikir seusianya sedang berjalan ke arahnya.

"Hey, anak tampan! Apa kamu tersesat sampai bisa di sini sendirian?"

Anak itu terkejut saat anak tadi yang sedang berjalan sudah berada di depannya. Sebagai jawaban ia menggeleng.

"Apa keluargamu ada di dalam?"

Anak itu mengangguk.

"Aku temenin kamu ngobrol sampai keluargamu keluar, aku Jungwon," ucapnya sambil mengulurkan tangan kanannya untuk bersalaman.

Anak itu meraih tangannya untuk bersalaman, namun enggan untuk mengeluarkan suara. Mamanya pernah bilang jangan berbicara dengan orang yang tidak dikenal.

"Aku manggil kamu gimana?" tanya Jungwon.

Anak itu menggigit bibir bawahnya. Jungwon terus memperhatikan gerak-geriknya.

"Jangan takut, aku bukan orang jahat kok. Aku gak akan jahatin kamu."

Anak itu menatap manik mata Jungwon, matanya seperti boba. Lucu sekali.

"Iki, itu nama panggilanku."

Jungwon mengangguk.

"Panggilan yang bagus Iki, ngomong-ngomong aku tidak pernah ngelihat kamu. Iki tinggal di mana?"

"Di desa sebelah, aku jarang keluar untuk bermain."

"Kenapa?"

"Aku akan pindah lagi, aku rasa percuma bila berteman ujung-ujungnya akan berpisah."

"Apa Iki takut merasa sedih saat meninggalkan teman Iki?"

"Ya itu benar."

"Nikmati saja Iki, siklus hidup emang begitu. Aku pengen ngerasain punya teman, teman-teman di sekolah takut sama kakek aku, jadi aku jarang diajak main."

"Kakeknya Jungwon?"

Jungwon mengangguk.

"Di dalam sana keluargamu sedang bicara dengan kakekku."

Riki membentuk mulutnya berbentuk O, sambil mengangguk.

"Padahal aku tidak pernah berniat jahat, ah rasanya ... tidak bisa dijelaskan."

Riki terus menatap Jungwon yang sedang melihat langit yang mulai menggelap.

"Indah sekali."

Jungwon melirik Riki di saat anak itu mengeluarkan suara.

"Apanya yang indah, Iki?"

"Jungwon."

Perasaan menggelitik apa ini? Jungwon tiba-tiba salah tingkah diakui seperti itu.

"Kamu cantik," ucapnya lagi.

Jungwon dibuat gelagapan dengan ucapan yang dikeluarkan Riki. Bocah yang ia pikir berumur 6 tahun itu benar-benar membuatnya salah tingkah.

"Semoga kita bertemu lagi ya, Jungwon."










LO(S)VER [nikwon] ✅Where stories live. Discover now