06. WTF?!

157 26 33
                                    

°•○☆○•°

"Ternyata seru juga ya," ujar Heeseung sambil menyesap minuman di depannya.

"Hm." Harin berdeham sebagai jawaban. Dia sudah tidak habis pikir dengan kelakuan sahabatnya barusan.

Oke, mari kita balik ke kejadian sebelumnya sampai mereka berdua berakhir di restoran mewah ini.

Rencana Harin sangat berjalan lancar. Dari mengajak Yejin keliling mall sampai mereka tiba di depan restoran yang dimaksud Jay dan merayakan anniversary mereka.

Walaupun menurut Harin acaranya sedikit lebay dan lumayan menarik perhatian orang, dia tetap membantu kesuksesan acara tersebut. Demi sahabatnya yang lagi bucin-bucinnya.

Di sisi lain, Heeseung dan Jay juga menjalankan semuanya dengan baik. Mereka juga cepat sekali akrab, layaknya teman lama yang baru bertemu.

Sebelum Yejin dan Jay masuk ke dalam restoran untuk melanjutkan acara mereka berdua, Harin dan Heeseung hendak pamit. Harin merasa tugasnya sudah selesai dan tidak ingin mengganggu waktu mereka berdua.

Namun, Heeseung tiba-tiba melontarkan kalimat yang membuat Harin malu setengah mampus.

"Sekali lagi, congrats ya annivnya, semoga langgeng terus. Kalo gitu, gue sama Heeseung pamit ya," ujar Harin sambil menyeret Heeseung untuk berpamitan juga.

"Loh? udah selesai gitu aja? kita gak dapet makan gitu? at least minum dah, haus nihㅡAW," ujar Heeseung yang langsung dihadiahi cubitan keras oleh Harin.

Entah keberanian darimana laki-laki laknat di sampingnya berani meminta imbalan.

Memang selama dia membantu teman-temannya, Harin tidak pernah memintanya secara langsung seperti yang Heeseung lakukan. Harin dengan setia memegang teguh prinsipnya, kalau dia ikhlas membantu tanpa meminta imbalan, kecuali dipaksa.

Harin melemparkan senyumnya dengan terpaksa kepada dua sejoli yang ada di depannya, "Hehe.. Heeseung gilanya kumat, gak usah didengerin. Yaudah, gue duluan ya," pamit Harin.

"E-eh tunggu dulu," celetuk Jay, "kalian ikut makan aja bareng sama kita. Boleh kan, sayang?" Jay bertanya kepada Yejin.

Yejin di sampingnya pun mengangguk setuju, "Boleh dong! kayak sama siapa aja gak dibolehin."

Belum sempat Harin menjawab, Heeseung langsung mengiyakan ajakan mereka, "Nah gitu dong. Ayo Rin, udah diajakin tuh."

Dasar gak tau malu!

Harin terpaksa mengiyakan, daripada mereka berlama-lama berdiam diri di depan pintu restoran dan menghalangi jalan masuk restoran.

Setelah memesan, Harin yang merasa tidak enakan itu memaksa Heeseung untuk duduk di bagian outdoor restoran, dengan alasan tidak ingin mengganggu Yejin dan Jay.

Hal itu untungnya disetujui oleh Heeseung dan berakhirlah mereka nongkrong cantik di restoran mewah itu secara gratis.

"Lo terus-terusan berhasil bantuin masalah percintaan orang, tapi diri lo sendiri belum punya pacar," ujar Heeseung.

"Well, lo pasti tau kan, kalo pelatih itu gak main di lapangan?"

"Halah, bilang aja gak ada yang mau sama lo," ledeknya.

"Sialan."

"Kalo gitu gue mau deh," celetuk Heeseung.

"Gak! gue gak mau bawa lo lagi. Gue masih punya malu," tolak Harin.

"Bukan. Gue mau minta bantuan lo buat deketin gue sama seseorang."

Harin mengernyitkan dahinya heran, "Dih? lo pindahan aja belum se-tahun, tapi mau deketin orang. Buaya banget," sindir Harin.

Cupid | Heeseung LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang