°•○☆○•°
Tepat jam satu siang, Heeseung dan Harin baru saja sampai di sebuah villa mewah tempat mereka dan teman-temannya menginap. Perjalanan yang mereka tempuh lumayan memakan waktu lama dan sebelum menuju villa, Heeseung mengajak Harin untuk makan siang dulu karena perutnya sangat lapar.
Harin sempat terdiam mengagumi keindahan bangunan dengan arsitektur modern yang ada di depannya sebelum dirinya turun dari mobil.
"Lo duluan sana. Gue aja yang bawain tas lo," ujar Heeseung menutup pintu mobil.
Harin mengangguk, kali ini dia lagi malas berdebat karena gadis itu benar-benar kelelahan selama perjalanan. Melihat ada seseorang yang datang, teman-teman Harin yang sudah lebih dulu sampai pun menyambutnya.
"Gue kira lo tersesat, Rin," ujar Nana.
Jeje mengangguk setuju,
"Hooh. Gue kira lo malah belok ke hotel sebelah bareng Heeseung," celetuknya sambil tertawa."Yeu, mulut lo ngawur banget kalo ngomong," jawab Harin sambil menghadiahi Jeje sebuah pukulan kecil.
"Heeseung mana?" tanya Yejin di sebelahnya.
Baru saja Yejin bertanya tentang Heeseung, laki-laki itu lantas menghampiri Harin dan teman-temannya.
"Gue taruh dimana tas lo?" tanya Heeseung.
Harin sedikit panik lantaran dia sendiri juga belum tau kamarnya berada di sebelah mana. "Eh.. dimana ya? sini aja deh gue bawa dulu. Thanks, Seung," ujarnya.
"Nih. Kalo ada apa-apa, gue ada di belakang ya." Heeseung mengoper pelan tas milik Harin.
"Iya. Udah lo pergi sana, samperin temen-temen lo," usir Harin.
"Hm." Heeseung berdeham lalu dia pergi menuju teman-temannya yang ada di bagian belakang villa.
Jangan lupa Nana, Jeje, dan Yejin juga menyaksikan sedikit obrolan Harin dengan Heeseung. Mereka mulai saling lihat satu sama lain.
"Kan, apa gue bilang.. gak mungkin mereka cuman temenan," ujar Jeje yang dengan sengaja nyeletuk di depan Harin
"Iya bener." Yejin ikut mengompor.
Nana mengangguk setuju, "Kali ini gue setuju. Gak nyangka sih, temen gue gak pernah cerita masalah ini, padahal kita sahabat," ujarnya.
Harin hanya bisa menepok jidatnya pasrah. Memang si Jeje suka sekali membuat gosip-gosip yang gak masuk akal, tapi setidaknya Harin tau kalau temannya itu hanya bercanda. "Hadeh..." ujar gadis itu pelan.
Mereka bertiga pun tertawa melihat reaksi Harin yang kesal.
"Bercanda ya, Rin. Oh iya, lo masuk kelompok A bareng kita kan?" tanya Jeje.
"Hooh."
"Yaudah, lo taruh tas dulu di kamar lantai dua. Kamarnya yang di sebelah kiri. Habis itu bantuin kita, jangan tidur lo."
"Iya-iya. Cerewet," Harin meninggalkan mereka bertiga dan menaruh tasnya di lantai atas.
Harin dan teman-temannya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok A dan kelompok B, dimana setiap grup memiliki hak dan kewajibannya masing-masing.
Tim A bertugas untuk menyiapkan bahan-bahan makanan yang akan dimasak untuk sore hari nanti, sementara tim B boleh beristirahat sejenak sampai sore hari tiba. Sedangkan, tim B bertugas untuk memasak bahan-bahan yang telah disiapkan tim A sebelumnya, dan tim A boleh beristirahat atau berenang di sore hari.
Saat hari pembagian kelompok, Harin sangat ingin berenang di sore hari. Menurutnya, lebih baik melakukan tugas lebih dulu baru beristirahat, daripada kebalikannya. Jadi, dia memutuskan untuk merelakan jam tidur siangnya dan bergabung di kelompok A yang tugasnya menyiapkan bahan-bahan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupid | Heeseung Lee
Fanfiction"Lo terus-terusan berhasil bantuin masalah percintaan orang, tapi diri lo sendiri belum punya pacar." "Well, lo pasti tau kan, kalo pelatih itu gak main di lapangan?" "Halah, bilang aja gak ada yang mau sama lo." "Sialan." ︶꒦꒷ ꜰᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴜʟᴜ ʏᴜᴋ ꜱᴇʙᴇʟᴜ...