10. Upset

112 20 27
                                    

°•○☆○•°

Brak!

"Guys, gue ada pengumuman penting!" teriak Han di depan kelas sambil menggebrak meja guru.

Seluruh kelas yang tengah bersantai lantas beralih fokus ke arah Han yang ingin menyampaikan pengumuman.

"Kemaren kan gue udah sempet infoin, untuk ngerayain ujian sekolah yang udah selesai, gue dan perangkat kelas ngerencanain untuk bikin acara sekaligus jadi acara terakhir kita sebelum kelulusan. Nah, kelanjutannya sesuai diskusi bareng perangkat kelas, kita mutusin untuk liburan bareng di villa!" seru Han.

Harin beserta teman-temannya yang lain ikut bersorak kegirangan.

"Oke-oke, tenang dulu guys. Gue ada info yang lebih menyenangkan lagi. Untuk villa, bakal di-support penuh sama Nana. Habis ini kita harus bilang makasih sambil sujud ke Nana karena... kita gak perlu bayar sewa villanya alias gratis!"

Seisi kelas bersorak lebih bahagia. Kapan lagi bisa menginap di salah satu villa mewah milik Nana secara gratis kan?

Beberapa penghuni kelas ada yang langsung berterima kasih ke arah Nana. Ada juga yang menggelengkan kepalanya tidak percaya sambil mengacungkan jempol ke arah Nana karena semuanya tau kalau villa milik perusahaan Papa Nana adalah salah satu villa & resort terbaik di wilayah ini.

"Gue lanjutin lagi ya. Berarti sekarang tinggal ngatur konsumsi sama perlengkapan lain yang perlu disiapin. Oh iya, kalo kita kesananya di hari sabtu-minggu depan, gimana guys? ada yang keberatan?"

"Aman, Han."

"Bisa."

"Gas."

"Gue izin sama Papa dulu."

"Okay, makasih guys. Noted yaa! nanti rincian dana dan keperluan lainnya bakal di-share sama Jeje ya! lokasi villanya bakal dikirim Nana lewat grup, silakan lanjutin acara bebas kalian," tutup Han lalu kembali ke bangkunya.

Harin tentunya sangat antusias. Akhirnya dia bisa mengistirahatkan pikirannya sejenak sebelum tes masuk perguruan tinggi nanti. Yang terpenting, dia harus bisa menikmati liburan itu bersama para sahabatnya, Nana danㅡ

"Rin, lo ikut, kan?" tanya Heeseung.

Makhluk menyebalkan di sebelahnya baru saja membuyarkan lamunannya.

"Iya," jawab Harin singkat.

"Okay. Lo berangkat bareng gue nanti. Naik mobil gue aja," ujar Heeseung tegas tanpa babibu.

"Hah?! seenak jidat nyuruh gue berangkat bareng lo," protes Harin.

Apa-apaan maksud laki-laki itu?

"Lo liat dulu di grup tuh. Nana udah ngirim lokasi villanya. Jauh banget, Rin. Lumayan bahaya kalo naik motor kesana," jelas Heeseung.

Harin membuka lokasi yang dimaksud Heeseung dan benar saja, Villa Nana lumayan jauh dari rumah Harin. Bisa pegal-pegal dia kalau pergi kesana menggunakan motor.

"Y-ya, gue.. gue nebeng sama Nana aja deh!" Harin lantas menghampiri Nana itu ke bangkunya.

"Na, gue berangkat ke villa bareng elo ya. Gue bawain jajan yang banyak dah," ujar Harin sambil menyogok.

"Ehm... gue kayaknya gak bisa deh soalnya gue berangkatnya di hari jumat bareng sama Papa sambil ketemu client di deket villa itu. Jadi, sekalian ikutan. Sorry...," jawab Nana.

"Okay, Na. Santuy. Gue nebeng sama Yejin aja kalo gitu." Harin lantas menghampiri meja Yejin.

"Yejin... gue boleh nebeng sama lo, kan?" tanya Harin sambil menampilkan wajah memelasnya.

Cupid | Heeseung LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang