EXTRA PART

1.2K 55 0
                                    

Jam menunjukkan pukul tiga sore waktu Indonesia. Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih delapan jam dari Jepang, akhirnya Atha dan Raissa bisa berpijak kembali di tanah air.

Jika sebelumnya mereka melakukan perjalanan ke luar negeri untuk urusan bisnis, kali ini keduanya berlibur ke Jepang untuk honeymoon.

Pernikahan Atha dan Raissa sudah berjalan dua bulan dan sudah dua kali pula mereka honeymoon. Pertama mereka pergi ke Belanda karena mendapat tiket gratis sebagai hadiah pernikahan oleh Althaf dan Raesha. Sementara perjalanan ke Jepang adalah hadiah dari Azzam dan Fauzia.

Pengantin yang masih layak disebut baru itu hanya menghabiskan waktu tiga hari di Jepang. Selain karena Atha tidak bisa meninggalkan pekerjaan di perusahaan terlalu lama, Raissa juga tiba-tiba jatuh sakit. Bukan sakit parah, hanya berupa pusing dan sedikit mual. Hal yang membuat perempuan itu tidak bisa menikmati liburan dengan nyaman.

Setelah mendapatkan koper milik mereka, Raissa menunggu sopir yang akan menjemput keduanya di luar bandara. Sedangkan Atha beberapa menit lalu pamit ke toilet. Di waktu yang bersamaan ketika Atha kembali dari toilet, mobil keluarga Abrizam yang ditugaskan menjemput mereka juga tiba.

Atha menyuruh Raissa masuk ke mobil lebih dulu sementara dirinya akan memasukkan koper mereka ke bagasi. Tepat pukul lima belas tiga puluh menit, mobil itu meninggalkan bandara.

Jarak bandara dengan apartemen Atha yang kini juga ditinggali oleh Raissa memerlukan waktu tempuh selama kurang lebih empat puluh menit dengan mobil, alhasil mereka baru tiba di apartemen jam empat lewat lima belas menit sore.

Kedatangan keduanya disambut oleh Raesha dan Fauzia. Dua wanita itu sudah stay di apartemen sejak pagi sekali ketika Atha dan Raissa mengabari akan pulang hari ini.

"Ya ampun, kalian ini kok keliatannya capek banget, bukan kayak habis liburan," celetuk Fauzia melihat kondisi Raissa yang terlihat sangat lemas.

Raissa dituntun untuk duduk di sofa ruang tamu oleh Fauzia sedangkan Atha beranjak masuk ke kamar untuk menyimpan koper milik mereka. Sementara Raesha masuk ke dapur guna mengambil minuman untuk anak serta menantunya.

"Ini, diminum dulu," ujar Raesha sambil menyodorkan air kepada Raissa.

Raissa meraih gelas itu kemudian mengucap terima kasih. Tak berselang lama Atha kembali keluar setelah mengganti celana jeans-nya dengan celana kain selutut sambil membawa beberapa paper bag di tangan.

"Ma, Bun. Ini oleh-oleh dari Jepang. Maaf cuma bisa beli segitu," kata pria itu sembari meletakkan semua paper bag yang berjumlah empat di atas meja.

"Di sana Raissa sakit, jadi gak sempat belanja banyak," lanjut Atha membuat Raesha dan Fauzia kontan terkejut.

"Kamu sakit, Sa? Pantas saja mukamu keliatan pucat. Terus gimana perasaanmu sekarang, masih gak enak badan?" tanya Reasha beruntun sembari memeriksa kondisi menantunya itu.

Raissa yang kembali merasakan pening menanggapi pertanyaan mama mertuanya dengan gelengan. "Raissa gak pa-pa, Bun. Cuma pusing sedikit. Mungkin efek naik pesawat. Diserang jet lag."

"Kok aneh sih." Fauzia berkomentar. "Kan bukan sekali ini kamu naik pesawat. Biasanya gak mabuk udara. Ketakutan kamu naik pesawat juga sudah sembuh, kan. Kamu sudah gak pernah gelisah lagi kalau naik pesawat."

Raissa memandang Atha di saat suaminya itu juga sedang memandangnya. Dari sorot mata Raissa meminta agar Atha membantunya untuk menjelaskan kepada Raesha dan Fauzia bahwa dirinya baik-baik saja.

"Kayaknya Raissa emang cuma kelelahan. Mungkin dengan istirahat yang cukup bisa buat dia pulih cepat," ujar Atha.

Mendengar kata "kelelahan" yang diucapkan Atha, Raesha dan Fauzia tersenyum jahil. Atha yang melihat tingkah aneh dua orang tuanya berusaha menjelaskan agar mereka tidak salah paham.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CINTA MASA LALU (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang