Gracia dan Feni sampai di sekolah lebih dulu dibandingkan dengan sang adik. Terlihat dua mobil mahal keduanya memasuki parkir khusus petinggi sekolah. Karna itu tidak ada yang mengetahui kedatangan dua gadis cantik ini.
"Ben, aku gak sabar menyambut si bungsu di sekolah" ucap Gracia terhadap Feni.
(Panggilan Gracia terhadap Feni yaitu Ben. Jadi, Gracia tidak memanggil dengan embel" kakak)
"Iya Gre, aku juga tidak sabar. Tapi sayangnya kita tidak bisa terlalu dekat dengan si bungsu karna permintaannya tadi. Kamu ingat kan?. Ucap Feni.
Mendengar pernyataan tersebut membuat Gracia sedikit sedih. Ingat guys sedikit sedih. Karna mereka ingin mengerti dan memahami keinginan sang adik.
"Iyaa kamu benar, tapi kita masih sesekali bisa dekat dengannya dengan sedikit interaksi dengannya." Ucap Gracia sudah merencanakan bagaimana caranya dia bisa berinteraksi dengan si bungsu dan menjaganya tanpa membuat warga sekolah curiga.
"Ya sudah yukk.. kita langsung masuk mungkin Zee sebentar lagi akan sampek. " ucap Feni. "Oke yukk". Gracia.
Merekapun meninggalkan tempat parkir tersebut.
***
Di tempat yang lain.
Gadis yang cantik, manis, lucu dan mempunyai lesung pipi di wajahnya sama dengan saudari sulungnya sedang memasuki gedung sekolah setelah diantar oleh sang supir.
Banyak siswa maupun siswi yang memenuhi koridor sekolah akibat gadis cantik tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah Zee. Banyak pasang mata yang melihat terhadap dirinya saat ini dengan berbagai ekspresi. Namun Zee berusaha mengabaikan tersebut meskipun nyatanya dia sangat merasa risih.
"Dia siapa? Cantik sekali" ucap salah satu siswi
"Lucu sekaligus manis wajahnya. Apa dia benar-benar murid disini"ucap siswi lainnya.
"Hai cantik.. kenalan sama Abang dongg..". Ucap siswa yang berusaha menggoda Zee namun diabaikan olehnya.
"Mana mau dia sama kamu. Sama aku aja ya maniiss.." ucap salah satu temannya.
"Dia siapa sih, sok cantik banget. Cantikan juga gue". Ucap siswi tidak menyukai Zee.
"Yaa memang cantik dia kok" bela siswi lainnya.
Dan masih banyak lagi suara penilaian yang terdengar oleh Zee.
Tidak jauh dari itu ada lima pasang mata yang menyaksikan keramaian yang terjadi. Dua diantaranya hanya bisa tersenyum yang tidak lain adalah Feni dan Gracia.
"Ada apa sih kok rame-rame gitu disana?" Tanya Sisca cewek bergingsul itu kepo.
"Siapa murid itu? Siswa baru juga yah, cantik banget mana manis plus lucu lagi." Ucap Anin cewek yang style nya kayak sugar momy kata temennya dan murid" disana.
"Waahh lucu bgt sih.. bakal ada dedek gemash di sekolah kita nih." Ucap Chika si jambul alias bule jamet yang tak kalah cantik dari Gracia dan Feni.
"Jangan macam-macam kalian sama dia, awas saja". Ucap Gracia karna cemburu mendengar hal tersebut dari teman"nya.
"Lah kenapa? Kan kita cuman mau kenalan sama dia. Soalnya kita gemesh banget liat mukanya". Ucap Sisca yang masih terus mandangin arah ke Zee.
"Bener tuh, sayang kalo dianggurin kan gemesh gitu. Sekalian gue nambah adek gemesh selain adik kandung kan lucu". Saut Chika.
"Naah,, pengennya gue juga tak bikin sugar baby, nanti aku manja manja terus aku uyel uyel pipinya terus te..".
Tak
Ucapan Anin terpotong setelah tindakan dari Gracia yang menjitak kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Bungsu Zee
Teen FictionIni cerita pertama. Jadi, langsung saja dibaca yaa. Maaf jika tidak bagus untuk menuliskan cerita. On Going