Happy Reading.
"Apa aku salah sudah mencintainya?" Batin seseorang disebuah ruangan yg terdapat banyak berkas didalamnya.
Tok tok tok..
"Permisi nona, saya membawa informasi yg nona minta" ucap seseorang yang datang membawa sebuah berkas di tangannya kepada gadis diruangan itu.
Lalu orang tersebut menyerahkan berkas itu pada seseorang yg dipanggil nona olehnya.
"Hm"
Setelah memberikan informasi tersebut, orang tersebut segera memundurkan diri dari hadapan bos nya itu.
"Hmm.. rupanya dia dibalik ini semua" ucap gadis cantik itu dengan nada yg begitu dingin yang menampilkan senyum smirk.
"Aku tidak akan membiarkan siapapun itu melukai gadisku" ucap gadis ini.
.
.
.
Di rumah sakit
"Dek, taruh dlu gamenya. Sini makan dlu Cici suapin" ucap Shani pada Zee yg asik dg game ditangannya.
"Bentar ci, ini Zizi udh mau menang" ucap Zee tidak mengindahkan ucapan Shani.
"Udah dulu ya sayang, emng adek gk mau cepet-cepet pulang" ucap Shani sambil mengambil game di tangan Zee.
"Zizi mau cepet-cepet pulang ci, biar cepet bisa main sama temen-temen lagi" ucap Zee.
"Y udh skrng Zizi makan dlu, terus kita tunggu dokter sebentar untuk pemeriksaan terakhir Zizi. Setelah itu kita pulang" ucap Shani sambil mengusap Surai Zee.
"Hmmm..." Jawab anggukan Zee.
.
.
.
Di sekolah
"Gre tunggu." Panggil Alex saat liat Gracia di lorong sekolah.
Gracia berbalik lalu menatap Alex yg memanggilnya.
"Nanti pulang bareng gue ya" ucap Alex.
"Gk bsa. Gue ada urusan" ucap Gracia lalu berbalik melanjutkan langkahnya dan meninggalkan Alex di tempat.
Alex memperhatikan langkah Gracia yg jalan menjauhinya.
"Gue akan buat Lo takluk sama gue Gracia." Ucap Alex geram karna selalu ditolak Gracia.
Obsesi yg dimilikinya sudah terlalu besar, sehingga dirinya berpikir untuk melakukan segala cara untuk mendapatkan Gracia.
Sedangkan di ruang khusus ketua OSIS, Feni sibuk dengan beberapa kertas tugas OSIS serta kantornya.
Sudah tidak heran lagi, jika semua kerjaan Feni ada di ruangan itu.
Tok tok tok
"Masuk"
Masuklah Chika ke ruangan Feni sendirian.
Lalu, Feni melihat kearah Chika dg ekspresi yg cukup heran. Tidak biasanya Chika mendatangi dirinya seorang diri tanpa Gracia.
"Kenapa?" Tanya Feni pada Chika.
"Tidakpapa. Aku hanya ingin tau, bagaimana keadaan Zee?" Tanya Chika.
"Sudah membaik, hari ini dia sudah bisa pulang" ucap Feni.
"Mmm.. baiklah" Chika.
"Ada apa?" Tanya Feni.
Karna tidak mungkin Chika hanya menanyakan hal tersebut sehingga dirinya datang sendirian ke dalam ruangannya.
"Sebenernya ada yg ingin aku kasik tau ke kak Feni" ucap Chika dg ekspresi yang begitu serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Bungsu Zee
Teen FictionIni cerita pertama. Jadi, langsung saja dibaca yaa. Maaf jika tidak bagus untuk menuliskan cerita. On Going