BAB 17

2.9K 240 26
                                    

Kiw kiw..
Mari BACAA...!!

.

.

.

Tidak lama setelah gerombolan anak OSIS sekaligus most wanted sekolah dan banyak disegani oleh siswa siswinya bergabung dengan teman Zee, mereka pun melihat kedatangan seseorang yang dicari. Lebih tepatnya di cari Feni dan Gracia.

"Eh Zee, sini" panggil Adel terhadap Zee yang Baru selesai telvonnya.

"Eh ada kakak-kakak. Selamat siang kak" sapa Zee.

"Siang juga degem" ucap Anin dg agak menggoda.

"Heh. Anak orng itu nnti takut" ucap Sisca menegor Anin yg tiba-tiba bersikap menggoda.

"Ih apaan si Lo" ucap Anin.

"Udah udah jngan ribut. Kak Anin sama kak Sisca diem deh. Gk malu ap cekcok depan mereka" ucap Chika.

Sedangkan Zee dan teman-teman hanya bsa bengong melihat kakak tingkatnya berdebat.

"Zee, bisa ikut saya ke ruang OSIS" ucap Feni dg tegas namun tersirat nada kelembutan.

"Iya kak bisa" jawab Zee.

"Ayo skrng" ucap Feni lalu bangkit terlebih dahulu dan meninggalkan tempat meja mereka.

"Kak saya duluan yah. Adel, ashel, Christy aku duluan" pamit Zee.

"Ok Zee" jawab Zee dkk serempak

"Ok dedekkk"ucap Anin, Sisca dan Chika.

Setelah berpamitan Zee pun menyusul Feni k ruangan OSIS.

Tanpa Zee sadar, Gracia menatap dirinya.

"Gre, Lo kenapa?? Gtu amat natap degem gue" tanya Anin.

"Gpp. Salah liat Lo" ucap Gracia.

"Tapi gue heran, kenapa Feni manggil degem k ruangannya ya" tanya Anin.

"Mngkin ada perlunya, gk mngkin Feni manggil anak orng tanpa sebab. Aplgi Lo tau sendiri Feni orngnya kek gimana" ucap Sisca.

"Iya sih, dia mah gk bakal ngurusin hal yg gk penting " ucapa anin membenarkan.

"Eh, Zee knp yh?" Tanya Adel dg suara bisik-bisik.

"Gk tau juga. Nnti kita tnyak Zee klo dh balik" jawab Christy.

"Y udh ayo lanjut makan" ucap ashel.

Mereka pun yg tersisa di meja tersebut melanjutkan aktivitas mereka.

"Kenapa mpen gk ngajak gue ya?? Apa yg mereka bicarakan" batin Gracia.

.

.

Sedangkan di ruang OSIS terdapat Feni dan Zee di dalamnya dengan posisi duduk berhadapan di tempat khusus ketua OSIS Xavier High School.

"Ada apa kak mpen" tanya Zee penasaran kenapa dirinya dipanggil oleh kakaknya itu.

"Gapapa, kak mpen lagi kangen aja sama adik bungsu satu ini" ucap Feni dengan senyum merekahnya yg gk pernah ditunjukkan di lingkungan sekolah.

"Kan tiap hari kita ketemu" ucap Zee dg polosnya.

"Tapi kak mpen gk bsa peluk-peluk Zizi klo di sekolah bahkan untuk deket pun jarang" ucap Feni pura-pura sedih.

"Ih, kak mpen jngan sedih dongg.. nanti klo udh pulang pas di rumah, Zizi peluk deh klo perlu Zizi juga tidur sama kak mpen buat malam nanti" ucap Zee dengan sumringah seakan membujuk kakaknya yg satu ini.

Si Bungsu ZeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang