Happy reading..
.
.
Dreett drett...
"Halo, iy chik kenapa?"
"Gimana keadaan Zee, kak?"
"Zee baik kok. Sekarang dia lagi ada di taman sama ci Shani sama gre".
"Syukurlah kak."
"Iya"
"Mmm... Kak"
"Iya kenapa?"
"Aku boleh main ke rumahnya kakak gak? Mau liat keadaan Zee"
"Boleh kok. Kenapa perlu izin segala"
"Hehe.. iya kak. Nanyak aja dulu, takutnya gak boleh"
"Santai. Kmu bsa ke sini kok"
"Ok kak makasih"
"Iya".
Setelah telvon terputus, Feni langsung menyusul saudaranya yg lain ke arah taman di belakang rumahnya.
Disana Zee kembali ceria dan sedang bermain lari-larian bareng Gracia.
Sedangkan Shani duduk di kursi yang tersedia sambil memantau keduanya.
"Ci, gimana soal orng yg sudah jdi dalang dibalik kejadian semalem?" Tanya Feni pada Shani.
"Kita bicarakan nanti sekalian bareng Gracia. Aku pastikan orng itu akan mendapatkan yg lebih parah. Dia harus membayarnya dengan mahal atas kejadian semalam" ucap Shani.
"Baiklah ci".
"Ahahahaha... Ci Shani.. kak mpen tolonggg.. ada Tante galakk.." teriak Zee berlari k arah Shani dan Feni.
"Heh.. benar-benar kamu ya zii.. awas saja kamu" ucap Gracia yg berlari mengejar Zee.
"Huaaahhh ci Shani takutt.." ucap Zee lalu bersembunyi dibalik tubuh Shani.
Huh hah huh hah..
Kini keduanya ngos-ngosan akibat berlarian.
"Hei.. jangan lari-larian dong dek.. nanti sesak nafas" ucap Shani dan mengelus lembut kepala adiknya.
"Hehehe... Maaf ci Shani" ucap Zee dengan cengirannya.
"Zee" ucap Gracia dengan tanpa peringat.
Dimana Zee perlu waspada saat ini, karna tanda bahaya tersebut.
"Sini kamu" Gracia berusaha mengambil Zee dari pelukan Shani.
"Nggak mauu.. tolong ci Shani kak mpen ada Tante galak" ucap Zee.
"Heh mana ada. Aku muda gini dibilang Tante" ucap Gracia tidak menerima dg ejekan Zee.
"Sudah gree.. kasian adeknya capek" ucap Feni.
"Ih, aku kan juga adek kalian" ucap Gracia gk mau kalah.
"Dih.. ci gre kan dah tua. Udah Tante" ucap Zee dg ngeselinnya.
"Ih parah bgt. Klo kmu bilang aku Tante terus ci Shani sama mpen apa?" Ucap Gracia membalikkan keadaan.
"Ci Shani sama kak mpen bidadarinya Zizi lah. Cici dan kakak cantiknya Zee" ucap Zee.
"Ish.. ngeselin bgt sih punya adek." Ucap Gracia cemberut.
"Udah kalian jangan berantem. Ayok sekarang kita masuk ke dalem kita makan siang" ajak Shani.
"Cici, mau gendong" ucap Zee.
"Heh. Udah gede juga masih minta gendong" ucap Gracia.
"Apaan si ci gre. Lgian aku kan msih adeknya ci Shani. Jadi gapapalah" ucap Zee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Bungsu Zee
Teen FictionIni cerita pertama. Jadi, langsung saja dibaca yaa. Maaf jika tidak bagus untuk menuliskan cerita. On Going