59. Kau dan Aku (end)

307 50 21
                                    

(typo mungkin ada dimana-mana)

Langit gelap semakin terlihat jelas, naga merah raksasa terbang diatas langit, di sekeliling tubuhnya aura hitam dan keputusasaan mengelilinginya. Hanya butuh beberapa waktu lagi hingga keputuasaan memakan habis semua harapan.

Sementara itu Amerika tampak terduduk di lantai, matanya menatap ke arah Indonesia dengan tatapan kebencian yang angat daam, sosok yang seharunya berdiri di atas, sosok asli dari peran yang selama ini Amerika perankan- Sang pangeran Nusantara. Indonesia kini tampak berbeda, matanya memancarkan aura dominai namun juga terlihat bijak dan tenang. Semua penderitaa yang ia alami dan lihat sukses menempa dirinya menjaid sosok yang lebih baik, bagaikan batu karang yang tetap kokoh meskipun terterjang oleh ombak.

Indonesia mencabut pedang warisan Sriwijaya dari sarungnya dan mengarahkannya pada Amerika. Tak ada sepatah katapun keluar dari mulut orang-orang di ruangan itu, seakan memang mereka tak masalah apapun yang terjadi kedepannya. Mata Merah terang Amerika bertatapan dengan mata merah dan emas milik Indonesia, dan dari tatapan mata itu Indonesia bisa merasakan begitu banyak energi negatif.

"Kenapa... Kenapa selalu saja aku tidak bisa menjadi yang terbaik?!!"

Kemarahan, ambisi, keegoisan, kecemburuan dan bahkan kekecewaan....

Semua terlihat jelas di dalam mata Amerika. Dibalik keso,mbonganya tersimpan kecemburuan, di balik sikap semena-menanya terdpaat rasa takut untuk sendirian, dan di balik senyumanya selalu tersembunyi rasa sakit dari penderitaan untuk terus bertahan dan berjuang di hadapan semua orang. Itulah Amerika.

"Padahal aku sudah berusaha... "

"TAPI APA SALAHKU SEBENARNYA?! APA SALAHKU HINGGA KALIAN MENDORONG DIRIKU KE POSISI INI?!!!"

Kemarahanya tidak ia tunjukan pada Indonesia tapi pada keluarganya sendiri terutama France dan Canada yang selalu membantunya mempertahankan posisi miliknya. "Apa bedanya diriku dengan kalian yang buta akan kekuasaan?! Apa salahku yang harus tumbuh dalam tekanan ini?! kalau memang sejak awal kalian tahu aku tidak layak- kalau memang kalian pada akhirnya akan membuangku... "

"Kenapa kalian melahirkanku ke dunia ini?"

Mata Amerika terselimuti oleh dendam dan itu mengarah ke Uk dan France.

"Kenapa kalian memberiku panggung dan kemudian merutuhkan panggung itu sendiri?"

Amerika tahu bahwa ia adalah boneka, dan sebenarnya sejak dulu ia menerima fakta itu. Semua ia lakukan demi sebuah pujian dan senyuman dari keluarganya, kenyataanya adalah meskipun Amerika tidak tahu Uk dan France adalah keluarganya sejak awal, ia masih memiliki ikatan batin yang sangat kuat dan dia menyayangi mereka.

'Kalau aku mengikuti mereka, bukankah mereka suatu hari akan memanggiku keluarga mereka?'

Itulah yang sejak dulu Amerika pikirkan.

Benar, hal yang dimimpikan oleh Amerika bukan hanya kebebasan namun keluarga dan sosok orang-orang yang murni memihak padanya. Daripada dimanjakan oleh kekuasaan dan posisi yang hebat, ia lebih ingin pulang ke dalam rumah yang hangat dan tidur dalam mimpi indah bersama orang-orang yang ia sayangi.

Namun kini harapan itu semua telah hancur.

Energi gelap mengelilingi tubuh Amerika, keputusasaan berkobar dalam dirinya. Ia yang menghancurkan banyak otang kini telah hancur. Luka yang dia terima dari keluarganya jauh lebih menyakitkan dari pada luka terdalam yang pernah ia rasakan dari orang lan.

"AKU MELAKUKAN SEMUA INI KARENA  KALIAN YANG JUGA MEMAKSAKU!!!!"

Energi gelap milik Amerika semakin membesar, Bintang-bintang sihir miliknya perlahan meredup menjadi bintang hitam dan perlahan sayap elang yang berwara hitam muncul di punggunya. "SEMUANYA SALAH KALIAN-"

Impian Untuk Hidup (End)Where stories live. Discover now