6

4.6K 413 37
                                    

Novalio pikir Herza akan memenuhi janjinya untuk membawanya keluar membeli es krim. Tapi lelaki itu malah memesan begitu banyak es krim ke rumahnya. Novalio tidak diizinkan keluar dari mansion itu barang sejenak hingga membuatnya merajuk seharian. Tapi Herza seolah tidak peduli, ia bahkan tidak mendengar protesnya dan sibuk bersama Maverick. Berakhir dengan Novalio yang hanya duduk di ayunan gantung yang ada di halaman belakang sambil berjemur.

Dari semua tempat yang pernah Novalio kunjungi, halaman belakang adalah tempat favoritnya untuk sekedar berjemur dan bersantai. Saking seringnya Novalio berjemur di taman itu, Herza sampai membuatkan ayunan gantung untuknya.

"Aku merasa sangat beruntung bisa tinggal di sini. Herza dan yang lainnya sangat baik, hingga aku merasa aku suka sekali tinggal di mansion ini."

Novalio melanjutkan keluh kesahnya pada si jabang bayi, sambil mengelus perut yang sedikit menonjol itu dengan lembut.

"Tapi aku sadar, aku tidak bisa berada di sini selamanya. Aku harus pergi dari sini setelah kau lahir nanti. Tapi aku harus pergi ke mana? Apa ayah akan menerimaku lagi? Aku sudah membuatnya kecewa, ayah tidak akan memaafkanku semudah itu kan? Aku harus bagaimana?"

Pikiran negatif itu terus memenuhi kepala Novalio selama beberapa hari terakhir. Ia takut kalau ayahnya tidak akan menerimanya kembali. Ia juga bingung harus pergi ke mana setelah bayinya lahir nanti. Bisakah ia tetap tinggal di rumah itu saja?

Kepala Novalio semakin pening memikirkan semua itu, perlahan dadanya pun terasa sesak akiba terlalu lama menangis. Ia mengais pasokan oksigen sebanyak-banyaknya karena ia mulai kesulitan bernafas.

"Na..i..na, hhh, Nai.."

Tangan Novalio mulai terkulai dan ia pun tak sadarkan diri.

Naina si pelayan setia biasa mengawasi tuannya itu dari jauh jika ia sedang berjemur. Jadi ia tidak tau kalau tuannya sudah pingsan.

"Tuan, mataharinya sudah mulai terik, sebaiknya kita masuk dan pergi menonton saja," ajaknya.

Novalio yang tidak menjawab panggilannya seketika membuatnya cemas sekaligus panik.

"Tuan, tuan Novalio."

Naina pikir tuannya itu ketiduran, tapi beberapa kali ia menggoyangkan lengan sang tuan, Novalio tetap tidak terbangun.

"Tuan Novalio," Naina semakin panik.

"Hendrick! Louis! Siapa pun, cepat kemari!"

Louis yang kebetulan sedang berkeliling untuk mengawasi mansion itu pun segera mendekat begitu mendengar teriakan rekannya.

"Louis! Louis! Cepat kemari!"

"Ada apa Naina?" Louis ikutan panik melihat Naina yang kelimpungan.

"Tuan Novalio pingsan, cepat kita bawa ke kamarnya."

Louis dengan sigap menggendong Novalio, sementara Naina menelpon Hendrick untuk menjemput Dokter Deon dan memberitahukan kondisi tuannya itu pada Maverick.

"Apa dia terlihat murung akhir-akhir ini?"

"Tidak dokter, tuan Novalio terlihat lebih ceria."

"Apa dia makan dengan baik? Dia tidak makan yang aneh-aneh?"

Naina sedikit ragu untuk menjawab, hingga akhirnya Hendrick yang memberikan jawaban. "Tuan Novalio sering meminta jajanan yang sedang viral di tiktok dokter, beberapa hari yang lalu dia meminta saya membelikan seblak."

Naina seketika melotot, "Tapi Tuan makan dengan baik, saya selalu memastikan gizi dan nutrisinya."

"Jangan biarkan Novalio memakan makanan seperti itu lagi ya, dan jauhkan dia dari hal-hal yang membuatnya stres. Aku akan menjelaskan lebih jauh pada Herza nanti."

Mate - Hyuckno [End] ✅Where stories live. Discover now