DANGEROUS BOY\3

8 0 0
                                    

"Bro, Alexa butuh gua, jagain cewek itu sampek gua balik" cowok dihadapan Vino membuka tudung hoodinya, mengiyakan ucapan Vino lalu bergegas masuk kekamar Vino.

cowok itu menarik tangan Belva agar ia berdiri dan tidak tidur seenaknya dilantai marmer yang dingin itu, sebenarnya ia malas berurusan dengan orang lain, jika bukan karna kebetulan ia ada disana dan Vino teman satu satunya meminta bantuannya mana mungkin ia  au berurusan dengan yang namanya perempuan.

"Gua capek vin" Belva reflek memeluk orang dihadapannya cowok itu terjengit kaget dan hamipr terjungkal kebelakang jika satu tangannya tidak tertumpu pada meja bundar di sebelahnya, "Gua capek ngadepin keluarga gua yang terus terusan nyalahin gua atas kejadian di masa lalu, tidakkah mereka juga mikir dan mau dengerin penjelasan gua ,gua juga sakit,sakit banget malahan"

cowok itu diam tak berkomentar seakan ada hal yang tengah mengganggu pikirannya, seakan tak sejalan antara hati dan pikirannya, ia menaruh lengannya diantara lipatan kaki belva sedang tangan satunya ia letakkan dileher cewek itu, belva perlahan terlelap wajahnya menyiratkan luka yang begitu dalam antara leleah dan mengantuk, cowowk itu tidak dapat menerkanya, ia letakkan kepala belva perlahan di atas  tempat tidur berusaha agar cewek itu tida terbangun.

                                                                                                ^.^

     "crassshh" darah segar merembes dari ujung kemejanya, belati itu tepat menusuk ulu hatinya, laki laki itu ambruk setelah belati panas tadi dicabut kasar oleh pemiliknya.

     "Anda tau bayaran bagi mereka yang berkhianat,darah dibalas darah, luka dibalas luka"sosok bepenampilan serba hitam itu meningalkan parkiran sebuah mall ternama yang sudah mulai sepi, membersihkan sarung tangan yang ia pakai tadi, seolah tak terjadi apa apa orang itu menjalanka mobil BMW metalik berwarna hitam itu keluar dari pelataran.

    mobil hitam tadi begitu lihainya menyalip pengendara lain ditengah jalanan kota yang begitu padat.suara dering tlvon berhasil mengalihkan atensinya dari jalanan, ia menekan tombol kecil di alat yang terpasang ditelinga kirinya.

    "jangan sibuk bermain main, cepat selesaikan tugasmu"suara bariton terdengar jelas dari sebrang telvon, tanpa orang dewasa itu suruh ia akan segera mengakhiri segalanya, tidak sulit baginya untuk sekedar melenyapkan debu debu itu.

 terdengar suara sirene polisi juga ambulance  bersahut sahutan dari arah berlawanan, mata hazelnya memeriksa spion, sepertinya mobil mobil itu menuju mall grand winner yang beberapa menit lalu ia singgahi hanya untuk sekedar bermain main.

     "Bodoh"

senyum sinis tampak diwajah tampan sekaligus menyeramkan itu,membuat siapapun yang sekilas menatapnya merinding ketakutan.









I'M NOT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang