wanted !

3 0 0
                                    

  Suara Mr. Jony terlihat berwibawa dan serius menjelaskan materi pada  layar led didepannya .
   Dengan seenaknya Belva menjadikan lengannya sebagai bantalan, akhir akhir ini tidurnya tak pernah tenang, ia terlalu lelah untuk sekedar tidur nyenyak.
    "Duh si nyonya tidur nyenyak pas kuliah Mr. Jony, emang ya kalok bokap nyokap sama-sama orang dalem ngapain aja mah gaya bebas"
     "Kelelahan mungkin biasa lah banyak klien dia tadi malem.
     "Jokinya oke" Bisik seorang laki laki berbadan kurus dan berkacamata pada dua gadis berpenampilan heboh didepannya,
     " Iya sih gue denger-denger dia pasang tarif gede gitu satu miliar mungkin"
     " Iyalah cewek begituan Siapa sih yang betah keluarganya aja ngebuang dia" perempuan dengan poni pirang melirik ke arah Belva sinis, Belva yang tidak tahan dengan bisik tak jelas didepannya menggebrak meja hingga terjungkal kedepan.
     "Woyy kalok berani tuh depan orangnya njir" Belva menarik rambut merah sebahu yang tadi menyinggung tentang keluarganya.
     " eh bener kan keluarga lo aja ngebuang loh dari saking bencinya mereka sama kelakuan lo yang gak ada bedanya sama pelacur" perempuan berambut merah tadi balas mencambak dan mencakar wajah Belva secara brutal Mr Joni yang melihat keributan segera menghentikan pelajaran dan seketika menghampiri  kedua mahasiswi yang berhasil mengalihkan atensi seluruh mahasiswa dikelas pagi itu.

   " diam Belva, Sudah berapa kali kamu membuat keributan di kelas saya, sekarang keluar atau kamu saya laporkan pada Rektor utama" Mr. Jony membelalak tajam, kedua matanya memerah menatap Belva nyalang, seketika rasa ngantuk Yang menderainya sedari tadi hilang begitu saja tergantikan dengan rasa kecewa.
    Belva memungut tas yang terjatuh ke lantai menabrak bahu si cewek berambut merah tadi dan keluar begitu saja tanpa menghiraukan ancaman Mr Joni yang masih geram dan mengancamnya tidak lulus pada mata kuliahnya Belva merasa bodo amat entah dia lulus atau tidak orang tuanya pun tidak akan pernah memikirkan masa depannya Iya kecewa bukan karena dia dianggap sebagai tapi ketika semua orang mengasihaninya dan mencemoohnya karena latar belakang keluarganya.
     Belva mengendarai mobilnya begitu cepat bahkan lampu merah di depannya ia terobos begitu saja mobil-mobil bersahutan membunyikan klakson melihat kenaikannya menerobos lampu lalu lintas ketika jalanan sedang begitu ramai mereka tidak lagi memikirkan tentang keselamatannya air matanya terus berderai Entahlah akhir-akhir ini perasaannya begitu Rentan masalah kecil sekalipun berhasil membuat air matanya lurus entah Karena ia merasa kecewa atau putus asa.
    Belva tersadar laju mobilnya Kian tak terkendali Belva berusaha menekan rem kemudinya namun itu sia-sia mobilnya terus melaju ke arah jembatan yang menurun dan berkelok-kelok tak ada harapan lain dan ia berpikir mungkin saat inilah Semuanya berakhir hingga tiba-tiba mobilnya menabrak pembatas jalan dan semuanya buram seketika.


#aduh siapa sih yang ngejahatin Belva sampek tega buat rem blong 😭😭😭😭

Semangatin terus ya si belva biar dia ketemu sama dalang dibalik semuanya termasuk pembunuh saudara kembar yang udah buat belva menderita. Gak mau kan berakhir sia sia gini

    

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: May 18 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

I'M NOT MEDonde viven las historias. Descúbrelo ahora