4# Mad

1K 97 0
                                    

Sudah satu bulan Sunoo melanjutkan sekolahnya dan menambah banyak penghargaan di berbagai olimpiade. Seperti bayangan semua orang, menjadi orang yang cerdas dapat menyita banyak waktu dan kelelahan.

Seperti saat ini, di jam dua pagi Heesung menghela napas dalam menemukan adik bungsunya walking sleep atau tidur berjalan lewat di depannya "Adek"

Puk!

Sunoo jatuh ke dalam pelukan Heesung setelah menyentuh bahunya, dengan perlahan Heesung mengangkat tubuh Sunoo lalu membawa manusia manis ke kamarnya "Apa yang adek pikirin hmm? Hyung dah lima kali bawa kamu begini" ujar Heesung setelah menidurkan Sunoo diatas kasurnya. Meski tak dijawab dalam tidurnya, Heesung kembali terlelap dalam tidurnya bersama Sunoo dalam pelukannya yang hangat.

_________________________________

Di pagi hari mingggu seperti ini, sudah menjadi kebiasaan bagi Heesung dan yang lainnya untuk bangun seperti hari biasa, bangun pagi hari lalu sarapan sehat. Namun saat Ni-ki telah duduk dirinya mencari Sunoo, dimana budaknya satu itu "Adek dimana Hyung? Tumben belom bangun"

"Ada dikamar Hyung, diatas" ujar Heesung yang datang lalu ikut duduk bersama yang lain, Ni-Ki mengangguk "Sleep walking lagi ya? ga di periksa aja?" Heesung tersenyum lalu mengangguk, senang rasanya Ni-Ki lebih simpati daripada biasanya "Tunggu adek dulu baru Hyung tanya"

Jake ikut mengangguk, dari arah tangga sebelah timur, dapat ia lihat bahwa Sunoo berjalan sambil membawa boneka rubahnya dengan mata tertutup "Itu adek" sekejap semuanya menoleh melihat Sunoo setengah sadar, tiba-tiba Sunoo menangis dan meremat ujung pembatas tangga, Sunoo mimisan.

"ADEKK" Ni-ki berlari sekuat tenaga agar sampai keatas menahan tubuh Sunoo, Sunoo sekarang penuh dalam keadaan sadar, dapat Sunoo tatap wajah kekhawatiran Ni-ki lalu terkekeh "Ni-ki Hyung p-pusing"

Apa pusing? Sunoonya merasakan pusing? Ni-ki langsung mendesak Heesung dan Sunghoon untuk membawa adik manisnya ke rumah sakit. Kenapa harus Heesung dan Sunghoon? karna Jake harus syuting, sedangkan Jay mengurus cafe, kalau Ni-ki dan Jungwon? tentu saja mereka juga ada urusan.

Dalam perjalanan menuju rumah sakit, Sunoo merasakan dirinya semakin kedinginan dan semua nya menjadi dua, lihat Sunghoon di depannya juga ada dua "Adek dengerin gue"

Sunghoon terus menggoyangkan tubuh Sunoo, sedangkan Sunoo terus menggeleng, dia tidak kuat

"Hyung cepet, Sunoo sekarat ini"

"Iya Hoon ini dah cepet"

Kurang dari waktu lima belas menit, Heesung dapat membalab seluruh kendaraan yang berani mendahului mobilnya, iya dong demi dek Onu.

Sekarang hanya ada mereka bertiga di ruang rawat Sunoo dan dokter yang menangani Sunoo saat kecelakaan "Tolong untuk jangan sering kelelahan, luka yang berada dalam kepala tuan muda Sunoo bisa menjadi pembengkakan jika dilanjutkan"

"Jadi adek saya harus gimana dok?"

"Pikirannya jangan dibuat keras ya"

"Sunoo denger kata dokter?" Kini Heesung menatap tegas raut Sunoo yang berkaca-kaca terkena teguran, ya bukan salah Sunoo lah, salah kenapa otaknya pinter abitzzz.

"Jawab Hyung" lagi-lagi Heesung mendesak Sunoo, kesal dia jika diabaikan" Iya Hyung maaf, Sunoo minta maaf" jatuh sudah air mata murni Sunoo, satu lawan dua ditambah bonus dokter ganteng.

"Pak dokter, kalo adek saya nakal-nakal"

"Bius mati aja"

"Huweee jangan Hyungg"

"Bius sekarang aja, bandel" kali ini Sunghoon mengikuti saran Heesung, jujur Sunghoon juga khawatir. Apalagi saat mengetahui gembulnya mimisan bukan perkara biasa.

Dimensions||Enhypen||Onde histórias criam vida. Descubra agora