5# walking road

892 87 6
                                    

Di siang hari yang panas ini setelah sepulang sekolah, seorang anak laki- laki yang masih berseragam lengkap sekolah dasar berjalan diatas jembatan jalan yang panjang di sebelah pinggir dan tentu di lewati banyak mobil.

Siapa lagi jika bukan Sunoo? Sunoo dengan sengaja pergi setelah jam sekolah, bukan kabur. Lebih tepatnya menenangkan diri, bingung harus mencari jati diri Sunoo yang lama, menanyakan dengan jelas mengapa harus seperti ini?

Tanpa Sunoo sadari, kakinya telah melangkah sangat jauh entah berapa kilometer sampai kulitnya yang bewarna putih pucat kini berubah sedikit kemerahan karna terlalu lama terkena sinar matahari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Tanpa Sunoo sadari, kakinya telah melangkah sangat jauh entah berapa kilometer sampai kulitnya yang bewarna putih pucat kini berubah sedikit kemerahan karna terlalu lama terkena sinar matahari.

Tanpa Sunoo ketahui, dirinya telah berada di depan lokasi tempat syuting Jake, dan tepat di depan sana K langsung menghampiri menyebrang jalan "Dek Sunoo, mau kemana?"

K masi menatap Sunoo dengan khawatir karna tidak ada satu jawaban satu pun dari bibir mungil Sunoo kecuali kepala yang di miringkan" Hyung bukan penculik, Hyung ini, Hyung nya Taki, tau kan?" Sunoo mengangguk lagi, haduhh kalo ngangguk terus berasa ngomong sama pohon.

"Bentar ya dek, Hyung telpon Jake dulu" saat mendengar kata Jake, Sunoo dengan kencang langsung berlari menghindar dari K, K yang bingung memilih mengejar Sunoo sambil tetap memanggil Jake "Halo"

"JAKE"

"APASI"

"cepet jemput adek lo, di daerah sebelah kanan lurus teruss, dia lari kabur dari gue! Penjelasan nanti, CEPET"

apa yang kalian pikirkan saat mendengarkan kabar tentang adik atau saudara kalian jika ambigu seperti itu? Tentu saja buru- buru. Seperti Jake saat ini.

Tanpa memberi tau semua orang di lokasi syuting, Jake terus berlari lalu masuk ke dalam mobil, pikirannya hanya satu, Sunoo dan Sunoo.

Kini mobilnya berjalan menuju arah yang diberi tau oleh K, dapat Jake lihat dari jauh bahwa K menunjuk arah depan lalu berhenti berlari dan benar di depan sana terpampang jelas Sunoo berlari pelan dengan sisa tenaganya.

*Panggilan tersambung

Sunghoon
|Halo?

Me
Masih di sekolah Sunoo Hoon?|

Sunghoon
|Yaiyalah! dikira gua orang apaan

Me
Pulang, Sunoo sama gue|

Setelah menelpon Sunghoon, Jake langsung memberhentikan mobilnya di depan Sunoo, berkesan menghadang. Dengan cepat Jake keluar dari mobil lalu menarik Sunoo untuk masuk ke dalam mobil" MASUK"

"LEPAS"

"MASUK SUNOO"

"AKH SAKIT HYUNG" Jake benar-benar dipenuhi amarah, tanpa sadar tangannya terlalu erat mencengkram tangan mungil putih milik Sunoo hingga memerah.

Bruk!

Jangan ajak Jake jika soal pertengkaran, karna dia rajanya, Sunoo kamu memilih lawan yang salah. Sunoo menangis kencang saat dirinya telah berada di dalam mobil duduk persis di pangkuan Jake. Dari dekat sini, Jake terus memeluk perut adiknya dengan erat memastikan bahwa Sunoo tidak akan hilang lagi, di sisi lain Sunoo terus menangis sesenggukan sambil menatap kaca bening yang menampilkan jalan, Sunoo benar-benar cengeng, sebenarnya di dalam hatinya yang terdalam Sunoo tidak ingin menangis tapi tubuh ini memaksanya untuk menangis, memaksanya untuk takut dan memaksanya untuk terus berteriak seperti anak kecil bahkan sulit untuk di kendalikan.

Di dalam rumah Heesung, Jay bahkan Sunghoon yang baru datang saja bingung kenapa bisa ada Sunoo di sisi kanan bahu Jake yang bergelantung apik alias di gendong" Adek kenapa nangis Jake?" Ujar Jay yang sudah mendekat mengambil alih Sunoo lalu mempuk-puk pantat si kecil.

"Laiya, gua aja disuruh pulang tadi"

"HALO SEMUANYA NIKI PULANGG"

"LOHH ADEK" kali ini bukan Ni-ki tapi Jungwon yang berteriak + berlari ngebut "Adek Hyung kenapa nangis? Jay Hyung nakal ya?"

"Anjritt gua lagi yang kena! Tanya Jake sono" Jungwon menoleh "Kenapa Hyung?"

"Kenapa Jake? Hyung juga pingin tau" Heesung menatap Jake serius kali ini, Jake menarik nafasnya sebentar dan menatap semua saudara" Gua gatau ini bener atau salah, tapi Sunoo" Jake menunjuk Sunoo yang sedang menatapnya dengan mata berkaca-kaca berharap tolong jangan bilang apa pun "Dia berniat kabur"

Semuanya menatap Sunoo, tatapan Heesung tidak kalah mengerikan dari tatapan Jay, Sunoo mengeratkan pelukannya meskipun dia takut tapi harus melakukan apa "Benar Sunoo?" Sunoo menggeleng menatap Heesung.

"Ngomong jangan geleng-geleng, bisu dek?" Sunoo melotot lalu menjawab sindiran Jungwon "E-engga Hyung"

"Ngapain nunduk? Tatap mata Hyung Sunoo" dengan bergetar Sunoo menatap mata Heesung, terlukis banyak amarah, kekhawatiran "Kenapa kabur?"

"Onu ngga kabur Hyung"

"Bohong! Kenapa lari pas Hyung kejar?" Kali ini Jake mendekat ke arah Sunoo yang masih berada di gendongan Jay "Onu kira bukan mobil Hyung"

"Anak kecil pinter bohong sekarang, banyak kok di berita" wahh Sunghoon berhasil membuat Sunoo terpojokkan. Ni-ki yang sedari tadi diam saja, kini menatap Sunoo dengan lebih datar "Kasih pelajaran Hyung, biar kapok"

Sunoo terkejut, pelajaran apa yang diberi oleh Heesung jika masalahnya sefatal ini? Sunoo takut.

Tanpa ba-bi-bu, Heesung merebut Sunoo dari gendongan Jay lalu menggendongnya balik. Di sepanjang perjalan menuju lantai atas, Sunoo terus memberontak sampai Heesung kewalahan. Sampai akhirnya Sunoo sampai di kamar Heesung, kamar yang paling ia hindari di rumah ini.

"lepas"

"Diam Sunoo"

"S-sakit Hyungg! HYUNGG"

"HUWEEE"

Di dalam kamar itu, Heesung tidak main-main memberi pelajaran. Kekerasan seksual, Heesung adalah orang tempramental dibalik sifat kerasnya. Tapi Sunoo masih kecil...

"S-sakit SAKITT udah Hyungg SAKITT" Heesung prihatin, lalu berhenti meski sudah ada beberapa bekas biru di tangan adik manisnya "Maafkan Hyung ya sayang?" Sunoo tidak menjawab, matanya terus menagis sedangkan mulutnya mengeluarkan sesenggukan yang keras dan Heesung memeluknya erat kali ini. Heesung hanya khawatir Sunoo pergi lagi, hanya itu saja.

Hingga tak terasa waktu berjalan begitu cepat, membiarkan dua ciptaan tuhan tidur bersama dikasur abu beludru di setiap pucuknya, Heesung terus mengusap puncak kepala Sunoo dengan kepala yang disangga salah satu tangannya, dalam hati terus mengucap maaf atas nama tuhan.

"Ini semua demi kebaikan adek" ujar Heesung sambil mengusap bekas kebiruan di lengan mungil Sunoo, hatinya tercubit ternyata sangat kasar perilakunya tadi.

Lalu dengan teliti, Heesung memberi salep di beberapa bekas yang ia buat, dalam beberapa hari lengan Sunoo akan kembali putih.

Dimensions||Enhypen||Where stories live. Discover now