14# wood shine

421 49 0
                                    

Lagi dan lagi, di kegelapan ini mata foxy seorang laki-laki manis terbuka, hawa dingin, dan hampa itu yang Sunoo rasakan sekali lagi.

Sunoo bisa menebak, pasti di dunia sana tubuhnya sedang tidak baik-baik saja, Sunoo menghela napas dengan tatapan dalam, anak itu menyelami langit malam yang kini disertai banyak bintang dengan satu bulan.

Tangannya ia angkat ke atas, dengan jelas rantai panjang masih mengikat di tangannya. Sampai kapan rasanya harus seperti ini? Sunoo sedih namun tak bisa pergi, Sunoo terbelunggu namun tetap terjebak.

Dengan perlahan Sunoo bangun dari tidurnya lalu mensejajarkan punggungnya dengan pohon di belakangnya. Di depan sana, dari jarak tiga meter Sunoo dapat melihat keadaannya, bagaimana rupanya, bagaimana bentuk pakaiannya.

Namun di dalam pikirannya, memikirkan bagaimana keadaan hyung nya yang lain disana, Sunoo masih ingat dirinya tertembak tadi. Sunoo diam cukup lama, sampai akhirnya anak itu mendongak menatap langit "Hyung.."

Sinyal mimpi








¥^__________________

"Hyung? Hyung menatap apa?"

"Adek?" Sunoo memiringkan kepalanya, menatap Jungwon yang terkejut menatapnya lalu dengan tiba-tiba memeluknya dengan erat.

"Ini adek hyung kan?" ujar Jungwon dengan suara bergetar bahkan matanya menangis menatap sosok kecil yang ia gengam bahunya "Hyung aneh!"

Setelah mengatakan itu, Sunoo berdiri "Hyung seperti takut Onu meninggal, lihat! Onu baik disini" sialan! Jungwon menangis lagi, memang begitu KEADAANYA SUNOO-YAA.

"Ayo main hyung, ayoo ada ikie hyung disana"

Ni-ki? ada Ni-ki disini? mana mungkin ada Ni-ki disini, tapi ayolah ini rangkaian tempat Sunoo.

"IKIE HYUNG, JUNGWON HYUNG NANGISS" kata si kecil berlari masuk ke dalam taman bunga dengan laki-laki bernama Ni-ki. Ni-ki tersenyum menyambut kehadiran Sunoo dengan rangkaian bunga yang telah ia buat. Manis sekali permata keluarganya ini.

"Yeayy!" Sunoo berputar-putar lagi dengan bahagia seakan hanya milik mereka bertiga dunia ini.

lalu tidak lama sesosok wanita datang menggandeng Sunoo "Mama?"

"Kita pulang ma? YES!"

Jungwon menggeleng, lalu berlari sambil meneriakkan nama Sunoo namun, Sunoo tidak menoleh, semakin Jungwon berlari, langkahnya mereka kian menjauh lalu hilang ditelan cahaya.

"SUNOO"

Jungwon bangun. Anak itu bangun diatas brankar rumah sakit dengan alat pernapasan di hidung nya "Won? anying! beneran Jungwon bangun"

"Panggil dokter JAY"

"won? it's okay tarik napas, ngga apa hmm?" ujar Sunghoon menenangkan sambil mengusap punggung Jungwon perlahan "Adek mana Hyung? UWON TANYA ADEK UWON MANA?!" ujar Jungwon dengan menarik pergelangan tangan Sunghoon.

"Adek koma"

"Kalau Ni-ki dah bangun 2 hari yang lalu, lo disini aja, adek pasti bangun"

"MINGGIR"

"Lo mau ngapain anjir"

"Lepas Uwon mau liat Onu!!!" Sunghoon menggeleng, Jungwon tidak boleh melihat keadaan Sunoo yang lebih buruk kali ini. Sunghoon peluk tubuh bergetar adiknya "Doain adek ya won, adek pasti kuat"

DEG!

Seakan teringat akan sesuatu, Jungwon berhenti memberontak. Tangan yang tadi menarik baju Sunghoon kini mulai memeluk tubuh yang lebih tua lalu menumpahkan ruah di hatinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dimensions||Enhypen||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang