12# Back Home

914 71 2
                                    

Hari ini Sunoo pulang dari rumah sakit dengan bersemangat, jika sehat begini dirinya bisa sekolah, bermain, jalan-jalan dan melakukan hal lainnya di luar jam sibuknya, anak kecil bisa sibuk tauu.

Sunoo satu mobil dengan Jake, Jay, Ni-ki dan Sunghoon. Biarkan manusia satu itu, jujur Sunoo sudah muak dengan kejadian terakhir lihat saja nanti akan Sunoo balas! Sunoo terus menatap jendela mobil lalu menurunkan sedikit kaca mobil, Sunoo tertawa bahagia membiarkan rambutnya terhembus angin dan menoleh ke arah Hyungnya dengan senyum lebar.

Mereka semua hampir melihat perubahan Sunoo, Sunoo yang tampak lebih manis dan cantik, semakin lincah lalu pipi bulat sedikit pink miliknya membuat siapa yang melihatnya akan gemas sendiri.

"Hyung! Hyung buka pintunya sudah sampai" Jake  tersenyum sekilas mendengar permintaan Sunoo, dengan segera Jake memberhentikan mobilnya lalu membuka kunci pintu mobil lalu dengan secepat kilat Sunoo keluar dengan gembira.

"Pagi pak supir"

"Pagi juga tuan Sunoo" Sunoo kembali lari - lari di bagian dapur mengusik beberapa maid yang sedang memasak .

"Tuan muda Sunoo jangan disini, nanti kotor lagi" bukannya mereka mengusir tapi Sunoo jail sekali, saking jailnya mereka hanya bisa sabar.

Para Hyung sudah masuk ke dalam rumah menatap Sunoo yang sudah berlari memutari ruang tamu bersama Layla, anjing kesayangan Jake. Heesung mengelus dada sabar masih pagi, tapi Sunoo sudah kotor lagi. Lihat ada tepung di wajah dan beberapa pakaian Sunoo. Perasaan, semua orang kalau pulang rumah sakit pasti lemas ini kenapa kaya jaran begini.

Saat asik berlari, Sunoo tidak melihat ada lemari sehingga kepalanya terkantuk keras "AKHH"

"SUNOO"

"HYUNG ONU GA BISA LIHAT, HYUNG ONU BUTA" ujar Sunoo berjalan mundur sambil menutup mata sampai tak lama Sunghoon membuka tangan Sunoo dengan khawatir "CILUKBAA hahaha"

"Adek! Hyung sudah takut"

"Hahahaha" Sunoo masih tertawa keras menatap ekspresi Sunghoon lalu tidak lama wajahnya berubah menjadi lesu dan memeluk Sunghoon "Capek"

"Makanya jangan banyak tingkah"

"Apa sih"

"Hayo udah berani nakal sekarang"

Sunoo menoleh menatap Heesung, dia tidak nakal! Tapi tidak suka dengan Sunghoon. Sunoo sudah duduk di sofa, sambil memakan roti lapis coklat yang disiapkan Jay tadi "Nanti potong rambut"  ujar Jay

"Iya"

"Wahh ada chat dari Taki"

"Hahaha"

"Layla Layla hadap sini, Onu foto"

Cekrik!

Setelah memfoto anjing putih milik Jake, Sunoo kembali duduk dengan tersenyum lebar dan tertawa lagi dengan gembira tanpa tau bahwa Hyung nya sangat tak suka dicuekin.

"Sini hp nya" ujar Ni-ki dengan raut wajah marah "Kenapa? Ini kan punya Onu, Hyung punya sendiri kan?"

"Adek masih kecil ga boleh pegang hp"

"Hyung juga masih kecil"

"Sini ga hp nya"

"Ngga mau, Onu lagi main sama Taki"

"Sini adek!"

"Jangan berantem! Adek kasih sekarang hp nya" Apa? Tidak ada yang membelanya? Lalu umur berapa dia harus punya hp sendiri bahkan Heesung Hyung membela Ni-ki.

"Sudah sini" Ni-ki langsung mengambil hp milik Sunoo dan membaca apa saja yang kedua anak itu bicarakan di dalam chat, tidak ada yang istimewa hanya tugas, perihal makanan lalu hewan hewan lucu dan sisanya perang stiker.

"Onu ga suka sama Hyung!"

"Adek nada bicaranya" Jay masih berdiri dengan sabar "Nanti kalau sudah besar adek bisa main" Sunoo kembali mengusap matanya yang sudah basah "Onu sudah besar! Sudah mau 13 tahun"

"Masih kecil itu sayang, udah ini dimakan jelly nya" Heesung berusaha membujuk Sunoo dengan makanannya kesukaannya, ternyata tidak semudah itu.

"Adek udah duduk sini dulu, masalah hp biar Jungwon Hyung yang ngomong sama Ni-ki ya?" Sunoo menurut lalu duduk bersama Jungwon "Ni-ki emang aga sinting, adek tenang ada Hyung"

Sunoo mengangguk mendengar perkataan Jungwon lalu memeluknya "Niki minack sini lo anjg" yang dipanggil malah melotot, nama bagus-bagus malah dirubah.

"Sini hp nya?"

"Hp apaan"

"Hp Sunoo lah"

"Nih" Dengan perasaan terpaksa Ni-ki memberikan benda mungil itu di tangan Jungwon, ingat perasaan terpaksa! Jungwon tersenyum lalu memberikan benda mungil itu ke tangan Sunoo "Ini hp adek"

Cup!

"Terimakasih Hyung!"

"Iya sama-sama sayang" bahagia sekali rasanya dikecup oleh Sunoo. Yang lain biarkan mereka iri, Sunoo berjalan ke lantai atas dimana kamarnya berada lalu bergulung lagi diatas kasur lalu bermain hp dan tertawa lagi.

Kepada hp mungil ini Sunoo berharap, karna di dalam sini, Sunoo berhasil meng-hack beberapa situs dan mendapatkan keuntungan yang besar. Dan keuntungan itu yang akan Sunoo gunakan untuk kabur suatu saat nanti.

Tapi semua itu, sudah Sunoo pindah di salah satu akun dan sudah ia sembuyikan agar para Hyung tidak tau. Sunoo berkeringat lalu membalik tubuhnya menghadap atap kamarnya dengan mengantuk, Sunoo ambil kembali hp nya lagi melihat apa semuanya sudah ia sembunyikan atau belum lalu melihat beberapa cerita lucu lainnya agar tidak curiga. Lalu membersihkan satu persatu aplikasi agar bersih, panas rasanya.

Dimana remot AC kamarnya? Kenapa tidak ada, Sunoo berguling-guling lagi, apa iya dia harus ke kamar Hyung lainnya numpang AC. Menyebalkan.

Sunoo bangun, namun masih berada diatas kasur.  Dari sini Sunoo dapat melihat wajahnya dari cermin bewarna biru langit, disana wajahnya bewarna putih bersih dan bibir semerah cherry. Wahh Sunoo saja tampak takjub dengan wajahnya.

Lalu tidak lama Jay masuk ke kamar Sunoo, sambil membawa gunting dengan sebuah tempat untuk rambut Sunoo, belum di perintah tutup mata, Sunoo sudah menutup matanya.

Dan dapat ia dengar bahwa rambutnya telah proses pemotongan oleh Jay, setelah dipotong rambut Sunoo di sisir bagian yang lain juga di potong, sekiranya yang panjang.

"Sudah" Sunoo membuka mata lalu mengaca lagi, kali ini lebih rapi rambutnya " Terimakasih Hyung" Jay hanya mengangguk membereskan beberapa rambut Sunoo. Sunoo sudah duduk dipinggir kasur, sambil memandangi beberapa Cctv dikamar, apa tidak bisa diambil Cctv nya?

Sunoo kembali bergembul dengan kasurnya lalu tidur, tidurnya sangat nyenyak rasanya, sudah tidak panas lagi rasanya. Sunoo menyerngit dalam tidurnya, siapa yang menyalakan AC?







Dimensions||Enhypen||Where stories live. Discover now