Bab 1

465 51 9
                                    

Hai sebelumnya, kita bertemu lagi disini denganku Nouvan atau biasa di panggil Ovan. Aku akan menceritakan kembali kisahku, melalui ketikan ini. Aku akan menceritakan kisahku, saat aku bertemu kembali dengan Glen. Sosok pria yang sudah membuatku sakit hati, tapi di balik itu semua aku mulai menyadari itu adalah kesalahanku sejak awal.

Bermula saat aku bertemu dengannya saat itu di Pik pada tahun 2010 dan aku pun menjalin hubungan dengannya selama tujuh tahun. 2016 akhir aku meninggalkannya saat itu, sejak saat itu aku memutuskan hubungan dengannya bahkan dengan orang-orang yang mengenalnya dan mengenalku. Saat itu hatiku sangat sakit, saking sakitnya akupun menangis tanpa air mata. Selama ini aku dekat dengan pria kaya manapun semata-mata hanya karena uang, aku tidak pernah menggunakan perasaanku. Dengan para koko yang lain aku hanya memanfaatkan mereka untuk biaya hidupku. Tapi dengan Glen aku kena hati karena dia memperlakukanku seperti ratu. Aku terlena dan terbuai akan bujuk rayunya saat itu. Di tahun-tahun pertama iya awalnya baik-baik saja, hingga akhirnya tragedi itu datang dan aku pun pergi tanpa Pamit.

Tiga tahun berlalu, aku menjalani kehidupanku dengan biasa saja. Aku bahkan sudah merencanakan pernikahanku, namun gagal. Kedua orang tuaku tidak menyetujuinya, karena aku akan menikah dengan janda beranak dua. Aku hanya bisa pasrah, namun aku tetap menjalani rutinitasku sehari-hari.

Aku bekerja di tempat Gym yang ada di kota Pekanbaru, saat itu Fitness satu-satunya tempat yang menerimaku kerja. Aku menjalani nya dengan senang dan ya lumayan bisa cuci mata lihat-lihat koko ganteng, abang-abang ganteng gym disana. Banyak berbagai orang yang gym di sana, ada Bule, Cina, pribumi, dan ada juga orang Arab.

Salah satu rekan kerjaku di bagian Receptionis berbicara. "Ovan, ke sauna yuk."

"Ngapain Dah, Co? Emang lu mau Sauna?" ujarku.

"Heleh, kek gak tau aja kau... Biasalah..." ujar Rico sambil menaik-naikan alisnya.

"Gila, lu aja sana. Gue jaga kandang, kali aja ada yang mau join member." ujarku.

Rico akhirnya pergi sendirian ketempat Sauna yang ada di Tempat Fitness itu, Emang sudah fasilitas di sana. Aku masih fokus melihat-lihat data member yang sudah mau habis membershipnya, jadi aku bisa Follow Up untuk perpanjang member mereka. Sejak aku meninggalkan Glen, aku menutup diriku untuk siapaun, aku masih trauma dengan perlakuannya.

Ada beberapa member fitnes yang menyapaku, ada yang menghampiriku. "Ovan, member koko sisa berapa kali lagi?"

"Oh, ko Alex, bentar aku cek dulu. Oh iya, cece mana ko?" ujarku.

"Cece gak bisa ikut, Btw lu udah makan siang?" ujar Ko Alex.

"Belum ko, gantian sama yang lain." sahutku.

Aku pun sibuk mencara data ko Alex, "Oh iya ko, sisa dua kali lagi. Mau perpanjang membernya?"

"Boleh, yang enam bulan dulu ya. Ini kartu kamu pegang aja, pinnya masih sama kok, koko latihan dulu di atas." ujar ko Alex.

"Oke ko, ini handuk sama kunci lokernya ya." ujarku saat itu.

Ya Ko Alex memang suka begitu, dia percayakan kartunya padaku, aku pun melakukan transaksi untuk membershipnya selama enam bulan. Ko Alex pun pergi gym dan naik ke lantai dua. Suasana gym sangatlah ramai, kebetulan aku dapat shift pagi dan pulan jam empat sore. Aku masih menunggu Client ku yang mau Join membership. Setelah lama menanti kedatangan orang yang mau join fitness dengan ku, orang itu pun datang.

"Hai mas, saya Marsya yang mau join membership." Ujar wanita muda itu.

"Oh baik, silakan duduk dulu kak." Ujarku sambil mempersilakan duduk.

Aku pun menjelaskan panjang kali lebar, sepanjang tali beruk. Lalu aku mengajaknya tour atau keliling dan melihat-lihat tempat Fitnes itu. Aku menjelaskan ada Class Zumba, Pilates, Yoga, Body Combat, Rpm, Ballydance, dan lainnya. Kak Marsya pun setuju dan langsung join membership, lalu kak Marsya pun langsung berolahraga di hari itu juga. Aku melihat ko Alex yang sudah selesai Fitness dan sudah terlihat rapih.

"Ko, ini kartunya dan kwitansinya." Ujarku sambil menyerahkan miliknya.

"Thanks Ya," ujar ko Alex, sambil sesekali melihat sekeliling. Lalu ko Alex berbicara lagi. "Aku tunggu makan siang di sebelah ya,"

"Oh iya ko, nanti aku nyusul kesana." ujarku.

Ya, sebelah tempatku kerja ada beberapa tempat makan yang enak. Koko Alex mengajak ku makan All U cant eat, aku pun menyusul ketika rekan kerja lawan shift ku sudah datang. "Didi, gue makan dulu ya."

"Iya, mau makan di mana lu?" ujar Didi.

"Beli nasi padang di situ." Sahutku.

"Ya udah hati-hati." seru Didi.

Aku pun pergi ketempat yang di sebtkan ko Alex tadi. Karena aku sudah Closing atau sudah ada yang join membership dan perpanjangan, aku bisa beristirahat sekitar dua jaman. Ko Alex sudah menyiapkan menu untuk kami makan, aku hanya mengikuti apa yang dia pesan saja. Walau aku gak suka daging sapi, ya mau tidak mau harus suka dan makan.

"Van," seru Ko Alex.

"Iya Ko." Sahutku.

"Malam nanti kamu kemana?" ujar ko Alex.

"Gak kemana-mana sih ko, paling kalau temen ngajak jalan-jalan atau Nongki ya aku pergi sama mereka." sahutku.

"Oh, kalau gak sibuk kita aku mau ajak nonton." ujar ko Alex lagi.

"Cece kemana ko emang? Ga enak aku sama cece kalau tau nanti." ujar Ku.

"Cece lagi di rumah mertua, besok pagi saya jemput dia. Tapi kalau kamu gak bisa ya saya ke rumah mertua aja, ini ambil buat jajan kamu nanti malam."  ujar Ko Alex.

Ko Alex mengeluarkan beberapa lembar uang untuk ku, tapi aku menolaknya. Karena kami juga gak ada hubungan apa-apa, jadi aku agak kaget pas ko Alex mau ngasih duit ke aku. "Janganlah ko, gak mau ada hutang budi aku."

"Lah, rejeki jangan di tolak." Ujar Ko Alex.

Mau tidak mau aku harus mau menerima uang dari Ko Alex, kami selesai makan siang. Aku kembali ketempat kerjaku, tak terasa sudah jam empat sore. Tiba-tiba Ponselku berdering, ada nomer yang tak aku kenal. Aku mengangkat telpon itu, "Halo, selamat sore."

"Mau kamu yang keluar atau aku yang masuk ke sana?" seru orang dari sebrang sana.

Aku tahu itu suara siapa, aku hafal betul suara itu, tapi aku pura-pura tidak kenal saja. "Siapa ini?"

"Kau masih mengenali suaraku, aju tahu dan jangan berpura-pura. Sekarang mau aku yang masuk ketempat kerja kamu, atau kamu yang keluar? Aku di depan tempat kerjamu sekarang..." Ujar orang itu.

Aku memilih keluar menemuinya, aku tidak mau ada keributan di tempat ku kerja. Saat aku melihat mobil itu, dia membuka kaca dan orang itu benar adalah Glen.












Bersambung...




Hai jangan lupa mampir, komen, dan vote ya... Dulu banyak banget yg minta Me ada kelanjutannya. Skrg aku lanjut ya, silahkan di baca.

BXB- ME 2 (CERITA PENDEK)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن