ILY-12

5.1K 436 0
                                    

"Terus siapa yang lo tutorin hah?" Tanya Leocean

"Mau tau apa mau tau banget? hahaha" ujar Vio menggoda pemuda didepannya

"jangan bercanda Lovinka Viorence!" Geram Leocean

"Oke-oke! Namanya Karel" Jelas Vio

"Karel? Karel D' Vincent?" Tanya Leocean menatap Vio tajam

"ngga tau guee" rengek Vio saat Leocean menatapnya seperti itu

Leocean menghela nafas panjang dan kemudian mengajak Vio ke kantin, karena katanya gadis itu akan mentraktir nya ice cream.

Sampai di kantin mereka kini tak hanya membeli ice cream, tapi juga jajanan yang lain. Benar-benar jika sudah melihat jajan mata tidak bisa berpaling dan perut terus berbunyi ingin diisi.

Suasana kantin yang sepi membuat mereka lebih leluasa untuk membeli tanpa mengantri. Tentu saja karena bel sudah berbunyi dari dua puluh menit yang lalu, membuat kantin menjadi sepi. Dan kini mereka membolos dengan tenang tanpa gangguan patroli dari guru ataupun satpam karena memang ini juga jam terakhir sebelum pulang.

"Pulang nanti mampir ke markas ya?" Ajak Leocean

"Boleh, tapi beli jajan dulu ya" Ujar Vio

"Tapi jangan banyak-banyak, inget kesehatan juga" Ujar Leocean

"Siap laksanakan tuan muda!" Ujar Vio menundukkan kepalanya

Leocean hanya terkekeh geli melihat tingkah lucu Vio sembari memasukkan bakso kedalam mulutnya.

"Eh btw, si Prita sekelas sama lo kan? Kalo di kelas dia gangguin lo juga?" Tanya Vio

"Ya gitu deh" Jawab Leocean dengan acuh

"Terus—" belum sempat menyelesaikan ucapannya, Leocean kini menjejali mulutnya dengan bakso panas milik cowok itu

"huahh...aamnass angmjil" Ucap Vio tak jelas saat merasakan panas di dalam mulutnya, namun tetap ia kunyah tanpa melepehkannya

Leocean tertawa melihat gadis dihadapannya itu. Lucu banget sialan!

"Udahlah ngapain bahas dia, mending bahas kita berdua aja. Iya nggak?" Ujar Leocean menaik turunkan alisnya menggoda Vio yang kini tersedak akibat ucapannya

Leocean dengan sigap memberikan air kepada Vio dan langsung di sambar habis oleh gadis itu.

"Maksud lo apa hah?!" Ujar Vio dengan galak

"Maksud gue, lo itu cantik! IYA NGGA JOSH?" Ujar Leocean sembari menatap Josh yang baru saja datang bersama Bryan

'Seanjing! Bikin gue salting babi, mna diliat-liat makin cakep lagi tuh bocah' batin Vio

"Apaan njir?!" Tanya Josh yang baru saja duduk disebelah Vio menatap Leocean dengan bingung

"Bukan apa-apa!" Sahut Vio mendahului Leocean yang hendak berbicara

Hal itu membuat Josh menatap aneh kearah mereka. Lalu menatap Leocean yang hanya mengedikan bahunya acuh tak ingin menjelaskan.

"Apaan sih! Ngga jelas lu berdua!" Kesal Josh

"Tau tuh, mana bolos ngga ngajak-ngajak njim" Sahut Bryan

"Di got ada pentol" Ujar Leocean memulai pantun

"Cakep!" Sahut Vio

"Bacot lo kontol!" Sambung Leocean

"Si anjing!" Kesal Bryan melempar Leocean dengan stik kentang yang berada di meja

"Two by one sini kalo berani lo Le!" Ujar Josh yang sudah berdiri dari duduknya

Sedangkan Vio hanya tertawa melihat tingkah mereka.

"Tumben, si Arkan kemana?" Tanya Vio saat tawanya mereda

"Ngapain nanyain dia? Udah pasti lagi dengerin dongeng di kelas lah" Ujar Josh

"Bener tuh! Ngga patut dicontoh?" Sahut Bryan

"Yang ngga patut dicontoh tuh elo" Ujar Leocean

"Patut dong! Yang perlu di contoh dari gue itu adalah kegantengan gue, nilai mah nyontek si Cessie udah beres" Ujar Bryan

"huu dasar otak udang!" Ujar Josh

"Pada ngga mau ngaca njic" Kesal Bryan

"Cari pacar lo sana! Siapa tau otak lo bisa bener dikit" Ujar Josh

"Udah punya gue" Jawab Bryan

"Hah? Siapa njir?" Tanya Leocean kaget

"Cewe mana yang mau sama orang sengklek macam lo?!" Tanya Josh tak percaya

"Kok lo pada ngeremehin kualitas gue banget sih babi!" Kesal Bryan

"Mau gimana lagi? Emang kualitas lo jelek" Ujar Leocean dengan santai

"Wah anjing juga lo!" Sahut Bryan tak terima

"ya udah emang siapa cewek lo? Ngga cerita sama kita-kita parah!" Ujar Josh

"Tuh neng Vio" Jawab Bryan dengan santai

Sedangkan Vio yang sedari tadi hanya mendengarkan dan memilih fokus pada makanannya, kini kembali tersedak akibat ucapan Bryan yang menatapnya dengan senyum lebar.

"Yang bener Vi?" Kaget Josh

"Ya nggak lah anjir! Gila lo?!" Ujar Vio

"Lu mau pingsan apa mati, Yan?" Tanya Leocean

"Eh tenang mas bro! Maksud gue, Gue udah ada neng Vio ngapain cari pacar? Nanti aja kalo udah nemu yang pas. Itu maksud gue! Belum selesai ngomong udah dipotong, dasar ngga sopan lo Josh!" Jelas Bryan sesekali melirik Leocean yang masih memandangnya nyalang

"Lah kok gue? Lo yang ngomong setengah-setengah anjing!" Ujar Josh

"Udah deh, ngga usah berantem mulu! Kuping gue kayak mau copot ke dengkul denger ocehan kalian terus tau nggak?!" Ujar Vio

"Dengerin tuh!" Ujar Leocean kepada Bryan dan Josh yang kemudian ditatap sinis oleh mereka

"Lo juga ya Sean!" Ujar Vio penuh ancaman

"Siap salah Kanjeng ratu!" Jawab Leocean

***
Sepulang sekolah, tak seperti yang dijanjikan Vio dan Leocean untuk pergi ke markas mereka berakhir gagal total!

Leocean harus berlatih basket bersama teman-temannya. Awalnya Leocean melarang Vio yang berniat pulang sendiri dan menyuruhnya untuk menonton dirinya berlatih basket bersama Luna dipinggir sana yang juga sedang melihat Arkan sang kekasih berlatih basket.

Tapi karena tubuhnya yang sudah capek dan ingin baring-baring di kasur empuk, membuatnya ngotot akan pulang sendiri dengan memesan taksi. Leocean hanya bisa pasrah dibuatnya dan kini meminta tolong pada salah satu teman kelasnya yang akan pulang searah dengan rumah Vio untuk mengantarkan gadis itu sampai rumah.

Alhasil, sekarang Vio membonceng teman sekelas Leocean. Seakan tak ingin mengijinkannya lebih cepat bermalas-malasan di kasur, ban motor pemuda itu kini bocor ditengah jalan.

'SIALLLLLL! APA GUE HARUS GOYANG DUMANG BIAR MASALAH PADA ILANG?!' batin Vio kesal

"Duh gimana ya? Bengkel dari sini agak jauh, lo kuat ngga kalo jalan agak jauh?" Tanya cowok itu yang membuat Vio mau tak mau mengangguk pasrah

Kemudian mereka berjalan beriringan dengan cowok tadi yang mendorong motornya. Vio tadi hendak membantu tapi cowok itu tolak karena melihat wajah Vio yang sangat pucat.

Tin! Tin!

Suara klakson motor membuat keduanya menoleh kesamping. Terlihat cowok memakai seragam yang sama dengan mereka namun terlihat urakan, menatap mereka dengan datar. Cowok itu kemudian berhenti disamping Vio dan meliriknya sekilas.

"Lo....." Ujar Vio tertahan saat melihat pemuda yang baru saja berhenti tepat disampingnya

"Butuh bantuan?" Tanya si cowok dengan menaikkan sebelah alisnya

SEAN, I LOVE YOUWhere stories live. Discover now