ILY-20

3K 285 5
                                    

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan sosok pemuda berwajah tampan. Vio yang sudah siuman beberapa waktu yang lalu menatap Leocean yang memasuki ruangan dengan menenteng plastik berisi beberapa roti, air mineral, dan soda.

"Abis dari mana?" Tanya Vio yang mengejutkan Leocean

Bukannya menjawab pertanyaan Vio, pemuda itu melangkah lebar mendekat dan memeluk Vio dengan erat.

"please don't make me feel worried for you any time!" Gumam Leocean berbisik ditelinga Vio

"Hey, I'm fine" Vio membalas pelukan erat Leocean dengan sesekali menepuk punggung lebar pemuda itu

Ekhem

Suara deheman membuat Vio melepaskan pelukannya dari Leocean. Sedangkan Leocean menatap tajam pada Arkan yang seenaknya merusak suasana.

Arkan mendengus melihatnya. Oh ayolah, ia sudah berbaik hati membatalkan kencan dengan Luna dan menjenguk sekaligus menjaga Vio disini. Bagaimana mungkin cowok brengsek ini malah menatapnya seperti itu?!

"Karena udah ada Leo, gue pamit dulu ya Vi. Jaga kesehatan lo, banyakin makan sayur! Gue mau lanjut kencan" Ujar Arkan mengelus pucuk kepala Vio

"Oke, udah sana ntar si Luna di pepet Gio lagi mampus lu!" Ujar Vio sembari terkekeh kecil melihat perubahan raut Arkan

Terlepas dari pembullyan yang pernah didapat Luna, kini Arkan bahkan harus kembali dihadapkan dengan cowok dari sekolah tetangga yang menyukai Luna. Sesuai novel, Luna memang gadis baik walaupun sering menangis tak jelas.

"Gue duluan" ujar Arkan berlalu meninggalkan ruangan

"Hati-hati" teriak Vio melihat punggung Arkan yang kian menjauh

Gadis itu memusatkan perhatiannya pada Leocean yang menatapnya dengan raut cemberut.

"Kenapa?" Tanya Vio

"Gak papa!" balas Leocean singkat

"Kayak cewek aja lo, dasar gembel!" Ejek Vio

Leocean mendengus mendengarnya. Ia mendudukkan diri di brankar tempat Vio, ia memegang kedua pundak gadis itu dan memandang nya dengan serius.

"Kalo cewek itu masih ganggu lo, ngomong sama gue! Gue udah tiga kali kecolongan dan gagal jagain lo! Jangan merasa nggak enak, lo nggak merepotkan! Dan gue juga nggak masalah kalo lo mau ngerepotin gue" Ujar Leocean membelai wajah Vio yang pucat

Vio yang diperlakukan seperti itu tentu saja merasa panas dingin sendiri. Cowok ini benar-benar deh!

Bagaimana jika kalian diperlakukan seperti ini oleh orang yang kalian sukai?

Leocean, cowok itu memang tidak peka atau berpura-pura tidak tahu sih? Apaan juga dengan yang barusan cowok itu lakukan? Menyugar rambutnya kebelakang sambil menatapnya, itu benar-benar...

Wah sial,

Dirinya terkena Heart Attack 99999999× ughh...

GANTENG BANGET AMNJINGGG!, Batin Vio menjerit

Ekhem

Vio berdehem guna menutupi kegugupannya saat Leocean menatapnya dengan intens.

"Iya ntar gue ngomong kok" ujar Vio berusaha bersikap santai

"Bagus!" balas Leocean mempuk-puk kepala Vio

"Oh iya, Arkan bilang kata dokter tadi ntar sore boleh pulang" ujar Vio

"Oke, om sama tante juga lagi pulang dari luar kota" ujar Leocean

"Lo yang kasih tau mamah papah?" Kesal Vio

SEAN, I LOVE YOUDonde viven las historias. Descúbrelo ahora