Setengah Wajah

9 0 0
                                    

dihampir semua sosial media, kucoba untuk mencari senyum
yang bisa mencairkan suasana di kutub utara

menyembuhkan tetanus, meredakan badai maria, membunuh sel kanker

dirimu yang saat pertama kali sekali kulihat, membungkam stereotip keindahan yang ada di kepala.

yang tidak sengaja dipertemukan waktu hingga rasa kagum itu membuatku semakin bertanya, terbuat dari tulang rusuk seperti apa dirimu?

terbesit doa yang kutitip pada burung biru, "Kalau ada kesempatan, pengen ketemu lagi".

akhirnya saat jeda, kucoba dengan menulis namamu di kolom pencarian.

setelah ku tekan enter, senyum yang kucari, keindahan ciptaanNya, semuanya itu muncul.

kutirukan setiap sudutmu pada dua dimensi, ku ganti dengan warna hitam putih tanpa wajah. ajaib, senyum itu tidak hilang bahkan berpindah, pada wajahku.

tak sadar ku tulis kata-kata yang terdapat namamu Di Ujung-nya, dengan harap aku akan dan telah ada di ujung pencarian.

Maha Besar, penyanyi rusia memberi kesempatan kita berdua untuk berbincang, walau cuma sebentar.

masa ke masa, rasa rasa terasa. makin dekat, makin tak bersekat.

dan tidak terasa kini sudah dalam satu lingkaran. tapi, sepertinya ada yang berubah.

semakin dekat, semakin ngeri. ada yang tidak beres. pikiranku berantakan.

hati tak terkendali. dia datang kembali. kau tidak tahu.

tapi, sepertinya kau rasakan sesuatu. kita mulai berjarak.

senyum yang dulu seindah itu mulai menjadi jarum, dengan pandangan setengah wajah.

raguku bingung, serumit ini kah?
pertanyaan menggunung, salahkah?

yang datang kelak akan pergi,
yang bertahan kelak akan lepas.
semoga tidak terjadi,
kalau aku pergi, apa kau akan puas?

15.08.2023

Ruang HujanWhere stories live. Discover now