BAB 17

4.3K 162 1
                                    

Happy reading!!!
.
.
.

~🌹~

"Belajar yang bener!"

Naya mendongak dan menatap Galang tajam. Sudah pasti gadis itu belajar yang benar. Tidak seperti Galang yang hobinya bolos pelajaran.

"Kak Galang yang harus nya belajar yang bener! Emang aku gak tau? Kak Galang kan suka bolos pelajaran." Jawab Naya fakta.

"Kok jadi gue? Berani Lo ngomong kayak gitu sama gue?" Sewot Galang dengan raut wajah datar nya. Bukannya takut gadis itu malah tersenyum.

"Ya berani lah, buktinya aku ngomong kan?" Jujur, sebenarnya Naya hanya ingin menjaili Galang. Soalnya lelaki itu kemarin-kemarin sering menjaili dirinya. Sekarang gantian dong.

Galang membungkuk kan badannya dan mendekatkan wajah nya ke depan Naya yang terlihat kaget.

Deg.

"Pendek!"

Satu kata yang terucap dari mulut lelaki itu. Sungguh menyebalkan! Lagi-lagi Galang mengejek nya.

Lelaki itu kembali menegakkan tubuhnya dengan senyum jail yang menghiasi wajah nya.

"Gue pergi dulu."

Sebelum Galang pergi, lelaki itu mengusap kepala Naya terlebih dahulu hingga membuat gadis itu terdiam membeku.

"Assalamu'alaikum, zaujati." Bisik Galang pelan di telinga Naya.

Deg.

"Wa'alaikumsalam."

Galang terkekeh melihat raut wajah Naya yang seperti nya kaget. Gak papa lah! Kali-kali dirinya membuat Naya terbang.

*****

"Nay, gimana malam pertamanya?"

Dara bertanya sambil menaik-turunkan alisnya. Entah apa yang ada di pikiran dara saat ini.

"Gak gimana-gimana." Jawab Naya singkat.

"Masa gitu sih jawabnya." Kesal dara tidak sesuai ekspektasi jawaban Naya.

"Ya emang gak gimana-gimana dar. Aku cuman tidur sekamar doang sama kak Galang."

Dara menghela nafasnya gusar. Gadis itu meminum es teh nya dengan raut wajah yang kesal. Kayaknya Naya tidak mengerti ucapan dara.

"Maksud gue, ada gak sesuatu atau hal yang membuat Lo terkejut setelah nikah sama kak Galang?" Dara berharap kali ini Naya mengerti ucapan nya.

"Ada!"

"Apa-apa?" Heboh dara semangat.

"Kamar kak Galang!"

Hah???

"Jadi ternyata kamar kak Galang itu rapih banget. Aku kira kalo kamar laki-laki bakal berantakan, ternyata enggak ya."

Dara menatap miris sahabat nya itu. Apa perlu dara mengajarkan nya terlebih dahulu?

"Udah, itu doang?" Tanya dara malas.
Dan dengan polos nya Naya hanya mengangguk.

love with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang