Chapter 4

126 107 82
                                    

Hai, for your information ini cerita pertama gue. Sorry jika ada nama yang sekiranya sana dengan cerita lain. Cerita ini murni dari pemikiran saya.

*
*
*
*
*

"Follow sebelum membaca"

*
*
*
*
*

Selamat membaca

Sinar matahari menembus ke dalam kamar gadis yang baru saja mengumpulkan nyawanya. Menerpa mata gadis yang baru saja terbangun.

"Sialan!" Mora saat membuka matanya, sinar matahari langsung menerpanya.

Gadis yang memakai piyama merah itu langsung mengambil ponselnya yang berada di meja belajar.

"Pukul tujuh lebih dua puluh rupanya" ucap Mora

Mora langsung berjalan sempoyan menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya. Dengan mata masih tertutup ia berusaha sekeras mungkin untuk tidak menabrak benda apapun yang ada di sekitarnya.

Karena hari ini adalah reuni SMP AFTERSHINE, Mora memutuskan untuk terlebih dulu bangun awal. Walaupun tidak terlalu awal-awal banget.

Ia berendam selama dua puluh menit sambil tertidur, harum Vanilla membuatnya sangat lebih rileks.

Setelah semuanya selesai, ia memakai rok hitam selutut lalu dipadukan dengan sweter hitam. Jangan lupakan muka naturalnya yang selalu menjadi identitasnya.

Perempuan itu menuruni anak tangga satu persatu dengan raut wajah datar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perempuan itu menuruni anak tangga satu persatu dengan raut wajah datar. Orang tuanya ternyata sudah berangkat.

"Bibi Ani, Mamah dan Papah udah berangkat?" tanya Mora

"Sudah, nona. Mereka berangkat tadi pagi, jam 4 pagi. Ada hal yang mendesak katanya." jawab bibi Ani dengan lembut dan sopan

Mora pun langsung tersenyum sinis mendengar ucapan yang selalu saja seperti itu. "Kalau mamah sama papah pulang bilang saja Mora lagi pergi reunian ya, Bibi"

"Non Mora, ga sarapan dulu?" tanya bibi Ani dengan wajah pucat. Bisa dimarahin habis-habisan oleh Grace dan Cakra jika non Mora melupakan sarapannya.

"Gak deh, bi. Mora sarapan di tempat reunian saja" balas Mora yang paham tetang kekhawatiran bibi Ani.

Bibi Ani hanya mengangguk pasrah. "Ya sudah. Non hati-hati di jalan ya"

"Iya, bibi. Oh iya, Oma sama Opa pergi kemana. Bibi?" tanya Mora lagi. Mora baru sadar kalau dari tadi ia tidak melihat Jessica dan Daniel.

"Tuan Daniel sama Nyonya Jessica tadi pagi juga udah pergi, non." jawab bibi Ani memberitauhkan informasinya

Mora hanya mengangguk. Bagus deh kalau mereka pergi dari rumah, jadi tidak perlu merasakan tertekan setiap hari. 

𝑨𝑴𝑶𝑹𝑨 𝑨𝑵𝑫 𝑹𝑨𝒀𝑵𝑨𝑳𝑫 (𝑂𝑛 𝐺𝑜𝑖𝑛𝑔) Where stories live. Discover now