Chapter 5

115 93 73
                                    

Hai, for your information ini cerita pertama gue. Sorry jika ada nama yang sekiranya sana dengan cerita lain. Cerita ini murni dari pemikiran saya.

*
*
*
*
*

"Follow sebelum membaca"

*
*
*
*
*

Selamat membaca

"Gue suka sama..Sean! Sean Vincent Smile, gue suka sama lo. Gue suka banget sama lo sejak dua tahun lebih. Gue suka sama lo sejak kelas delapan. "Naila membongkar rahasia yang ia pendam selama dua tahun lebih yang begitu lamanya, kepada satu angkatan alumni SMP AFTERSHINE. Bahkan tepat membongkar rahasia tersebut disebelah Sean sosok yang sejak lama ia sukai.

Mora dan Zeline bersorak gembira. Akhirnya Naika bisa jujur dan mengatakan segalanya. Akhirnya sebentar lagi Naila akan mendapakan kepastian, entah kepastian yang seperti apa. Mora dan Zeline pun sama sekali belum tahu. Bisa jadi jika Naila akan jadian dengan Sean dan bisa jadi juga Sean menolaknya.

Namun itu semua jauh lebih baik dari pada Naila harus menunggu sesuatu yang sama sekali belum pasti. Itu semua jauh lebih meyakinkan, walaupun Naila akan sakit duluan jika ditolak. Tetapi tak apa, Naila pasti bisa melewati segalanya.

"Gimana sama lo, Sean?" tanya Zeline dengan sangat heboh, benar-benar heboh. Zeline sangat menunggu momen seperti ini. Saat Naila sahabatnya mendapatkan kepastian.

"Nanti gue akan bicarakan lebih lanjut sama Naila cuman berdua saja" jawab Sean datar

Jawaban Sean benar-benar membuat semuanya bungkam. Apakah Sean akan menerima Naila?Apa menolak Naila? yang dilakukan Mora dengan Zeline akan bingung dengan pikiran masing-masing.

••••••

Ray sudah bersiap untuk menjemput Mora saat ini. Ia sudah selesai menyiapkan dirinya serta rencananya, hari ini adalah melunasi hutang Dare.

"Mau kemana kamu, nak?" tanya Merry kepada putranya.

"Ada janji sama teman, mah. Ray pamit pergi dulu mah" ucap Ray kepada Merry.

Merry mengangguk memberikan izin kepada putranya itu. "Hati-hati dijalan yh"

Ray melajukan motornya menuju mansion Mora. kata Mora, ia sendirian dirumah sedangkan orang tuanya sedang berpergian untuk bekerja. Jadi Ray tak perlu merasakan tidak enak karena harus meminta izin.

••••••

"Kita mau ke mana?" tanya Mora kepada Ray saat Ray sudah sampai di depan mansion yang sangat mewah. Dunia Ray sama Mora memang sangat berbeda.

"Lo maunya kita kemana? " tanya Ray

"Hmm... Ke danau aja deh atau kita ke taman" ucap Mora. Mora sangat menyukai danau dan taman, menurutnya danau adalah tempat suasana paling indah dan taman juga adalah tempat untuk menenangkan diri, mengingat masa kecil, dan juga bersenang-senang.

Raynald tersenyum mendengar jawaban yang sangat sederhana dari cewek di depannya. Gadis pandai yang sangat sempurna, bagi Ray. "Yaudah, ayo kamu naik. Gapapa kan kalau pake motor aja?" tanya Ray

"Kamu santai aja kali, gue juga udah lama banget gak naik motor.. Justru itu gue pengen banget jalan-jalan pake motor, ga tau kenapa rasanya kalau naik motor itu senang banget." sangat-sangat sederhana, walaupun dia sebagai anak dari Hukum terkenal ia sama sekali tidak membuat Mora menjadi gadis yang sombong. Raynald semakin takjub dengan gadis itu.

𝑨𝑴𝑶𝑹𝑨 𝑨𝑵𝑫 𝑹𝑨𝒀𝑵𝑨𝑳𝑫 (𝑂𝑛 𝐺𝑜𝑖𝑛𝑔) Where stories live. Discover now