8. Dosen muda

104 28 102
                                    


"Jika saya tak bisa memiliki hatinya,
Maka orang lain juga tak bisa memilikinya."

_Arbianda Mahendra_

Sang surya sudah berani dengan terang-terangan menampakkan dirinya di atas sana, suara burung berkicau serta suara kendaraan sudah mulai terdengar beroperasi. Mencari nafkah untuk sanak-saudara.

Masih di rumah sakit, tepatnya ruang rawat Arsyila. Ketiga cowok kemarin malam menjaga Arsyila dibuat panik, pasalnya bangun tadi mereka sudah tak mendapati cewek itu di bankar.

"Ck, Asya kemana?" Panik Aldi dibuatnya, mereka misuh-misuh di tempat.

"Lo, sih, tidur mulu." Alis Teguh terangkat satu mendengar suara Guril yang menyalahkannya.

"Kenapa jadi gue?" tanya Teguh bernada sewot.

Aldi berlari keluar mencari di mana keberadaan Arsyila diikuti kedua cowok itu, sementara mereka sibuk dan panik mencari keberadaan gadis penikmat musik itu. Justru, cewek yang memiliki rambut panjang sepinggang tersebut tengah asik tidur nyenyak di kamarnya.

Malam kemarin, dia mengendap-endap keluar ruang rawatnya. Arsyila ingin pulang tak ingin dirawat terlalu lama. Toh juga hanya luka ringan, dan di sinilah dia berada.

Di kamar bernuansa dark, beristirahat sejenak sebelum berangkat ke kampus. Hari ini dia ada kuis harian, entah kebetulan atau tidak. Dosen muda itu yang akan mengawasinya.

Tiba-tiba dipikirannya terlintas pada satu nama yang sudah dia anggap sebagai adik, siapa lagi jika bukan bocah lelaki tempo hari dia temukan, Azzam. "Sudah tiga hari gue gak ke sana," gumamnya di sela-sela memejamkan mata.

"Pulang ngampus, gue ke sana, deh." Terbuka mata cantiknya, lalu beranjak dari ranjang. Dia menatap jam sebentar dan mematri langkah menuju kamar mandi.

Ngomong-ngomong soal orang tua Arsyila, mereka sudah tak ada di rumah. Jadi mereka tak tahu bahwa Arsyila pulang, kecuali sang ayah. Dia sudah tahu bukan anaknya masuk rumah sakit? Tetapi dia hanya acuh.

Beberapa menit kemudian, suara decitan pintu kamar mandi terbuka. Diikuti Arsyila keluar yang sudah lengkap dengan memakai baju, bersiap untuk ke kampus.

Luka Asya (TERBIT) Where stories live. Discover now