Fantasi: Masuk Dari Rahim, Lahir Sebagai Antagonis Utama

26-30

Bab 26: Malam Gelap Dan Angin Tinggi, Pesta Pembunuhan, Dan Ibukota Terkejut!

arrow_back_ios_newBab SebelumnyaBab selanjutnyaarrow_forward_ios

IKLAN

Malam sangat dalam, dan sinar bulan cerah!

Di bagian selatan Kyoto, ada rumah yang sangat mewah.

"Tuan muda, orang itu telah tiba!"

Penjaga Gereja Kain Merah berbicara dengan lembut.

Begitu suara itu jatuh, sosok yang mengenakan jubah hitam mendarat di halaman.

"Qianmian Syura!"

"Tuan Baiye?"

Shen Nanfeng mengerutkan alisnya dan bertanya dengan suara rendah.

"Ini aku!"

Suara Baiye dingin.

Dia sedikit mengangkat kepalanya, dan sinar bulan jatuh di wajahnya yang pucat dan tak bernyawa, membuatnya sangat menakutkan.

Matanya tumpul, tanpa fluktuasi emosi, hanya keheningan tanpa akhir!

"Targetmu malam ini..."

"Apakah Ji Xiu, tuan muda dari Keluarga Ji."

"Tidak ada masalah, kan?"

Shen Nanfeng bertanya dengan suara rendah.

"Tidak masalah."

Baiye menjawab dengan singkat.

Dia hanyalah seorang tuan muda dari keluarga aristokrat militer, yang tidak menimbulkan kesulitan baginya.

Untuk konsekuensi setelah membunuh seseorang, dia sama sekali tidak takut karena organisasi pembunuh nomor satu di dunia, Dunia Manusia, berdiri di belakangnya!

"Bagus!"

"Sangat bagus!"

"Sekarang semuanya sudah siap ..."

"Ayo berangkat!"

Shen Nanfeng menarik napas dalam-dalam dan mengalihkan pandangannya ke arah Ji Mansion di Kyoto.

"Tuan Muda."

"Uskup belum datang."

"Haruskah kita menunggunya?"

Penjaga Gereja Kain Merah mengingatkan dengan lembut.

"Tidak dibutuhkan."

"Uskup akan menemui kita langsung di Ji Mansion."

"Aku sudah membuat pengaturan!"

Shen Nanfeng tersenyum tipis.

Dia telah membuat persiapan lengkap hari ini!

"Itu hebat!"

Penjaga Gereja Kain Merah menghela nafas lega setelah mendengar ini.

Jika uskup mereka dari Gereja Kain Merah tidak bisa datang, mereka akan dikutuk jika mereka dengan paksa masuk ke Rumah Ji.

"Ayo pergi!"

"Merancang!"

Shen Nanfeng melambaikan tangannya.

Lebih dari selusin sosok berjubah merah mendarat di belakangnya.

Dan pada saat ini...

Sebuah suara sedingin es berusia seribu tahun bergema.