141-145

104 8 0
                                    

Bab 141 Darah Demi Darah! Bunuh Tuan Kota Muda Dengan Racun!

arrow_back_ios_newBab SebelumnyaBab selanjutnyaarrow_forward_ios

IKLAN

"Merindukan?"

"Apa yang ingin kamu lakukan!"

Xue Guniang dan Yue Guniang melihat senyum Chu Li, mengetahui bahwa sesuatu akan terjadi.

"Kesempatan terakhir!"

"Untuk meracuni Chu Chen!"

Chu Li diam-diam mengirimkan suaranya ke Xue dan Yue.

"Apa!!!"

Ekspresi Xue dan Yue membeku.

Bahkan mereka tidak tahu tentang rencana Chu Li.

"Malam ini."

"Jika gagal."

"Kalau begitu, biarlah!"

Chu Li menarik napas dalam-dalam.

Dia selalu memiliki kartu as di balik lengan bajunya, yang belum pernah dia ungkapkan, bahkan kepada Ji Xiu!

Kartu as itu adalah racun nomor satu di Sembilan Surga - Pemakan Jiwa!

Dia sudah tahu sejak lama bahwa orang-orang penting di Kota Xue Yue, termasuk ayahnya, tidak akan memilihnya sebagai penguasa kota berikutnya.

Jadi, dia selalu punya dua rencana.

Yang pertama adalah membunuh Chu Chen secara diam-diam tanpa jejak.

Sekarang, rencana pertama tidak lagi dapat dilaksanakan.

Jadi, dia harus memilih rencana kedua dan paling berbahaya - meracuni Chu Chen secara pribadi!

Tiga hari kemudian, Upacara Bulan Salju akan dimulai.

Perayaan malam ini adalah satu-satunya kesempatannya!

"Nona... ini terlalu berbahaya!"

"Jika Anda secara pribadi mengambil tindakan, meskipun Anda berhasil, keluarga Nangong tidak akan membiarkan Anda pergi!"

"Jika kamu gagal, konsekuensinya tidak terbayangkan!"

Yue Guniang mengingatkannya dengan cemas.

Pada saat ini, bahkan sebelum Chu Li mengambil tindakan, dia sudah bisa merasakan ketegangan yang menyesakkan.

Hehe!

Chu Li tersenyum. Dia secara alami mengetahui kekhawatiran Yue Guniang.

Tapi dia berjudi lagi!

Jika dia berhasil, dia yakin ayahnya akan melindunginya!

Sekarang, saudara laki-lakinya yang kedua sudah meninggal.

Jika kakak tertuanya meninggal juga...

IKLAN

Maka ayahnya tidak punya pilihan selain memilihnya.

Ikatan keluarga adalah hal yang paling tidak penting bagi ayahnya, warisan adalah segalanya!

Tentu saja, jika ayahnya pada akhirnya memilih untuk tidak melindunginya karena wajah ibu tirinya, dia akan menerimanya!

Bagaimanapun, dia tidak akan menyerah, dia tidak akan mengaku kalah. Bahkan jika dia meninggal, dia tidak bisa melihat kakak tertuanya mengambil posisi Penguasa Kota Bulan Salju!

Fantasi: Masuk Dari Rahim, Lahir Sebagai Antagonis UtamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang