28. Berangkat Umroh

1.9K 86 51
                                    

Waktu yang ditunggu tunggupun tiba. Saat ini Mas Zaidan, Zhia, dan juga yang lain akan berangkat menuju jakarta terlebih dahulu.

Selama perjalanan menuju jakarta Zhia terlihat murung, Mas Zaidanpun menanyakan keadaan Zhia.

"Kamu kenapa sayang, hmm" kata Mas Zaidan sambil merengkul dan mengusap, sesekali memcium kepala Zhia.

Mendapat tindakan seperti itu refleks membuat Zhia memeluk Mas Zaidan dan menggelengkan kepalanya.

"Terus kenapa, kalo kamu mau sesuatu bilang aja sama Mas" Mas Zaidan terus membujuk Zhia sambil mengusap kepala Zhia.

"Aku mau sama Mas Zaidan terus" lirih Zhia yang masih dapat didengar oleh Mas Zaidan.

"Iya, Mas juga mau sama kamu terus" jawab Mas Zaidan.

"Janji yah Mas" kata Zhia sambil menyodorkan jari kelingkingnya pada Mas Zaidan.

"Mas gak bisa janji sayang, tapi yang harus kamu tau, kamu akan menjadi satu satunya istri kesayangnnya Mas" ucap Mas Zaidan sambil mencubit pelan kedua pipi Zhia.

"Pahamkan Maksud Mas" tanya Mas Zaidan pada Zhia. Dan Zhiapun mengangguk dengan gemas sebagai jawaban. Sontak membuat Mas Zaidan menciumi Zhia dengan gemas.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih tujuh jam, akhirnya rombongan Mas Zaidan tiba dijakarta.

Disana sudah ada Ayah Vardan, Bunda Zura, dan juga Rafa yang menyambut kedatangan mereka. Merekapun berbincang bincang lalu dilanjutkan makan bersama.

Setelah selesai makan bersama mereka memilih untuk beristirahat, begitupun dengan Mas zaidan dan juga Zhia.

Dikamar, Mas Zaidan juga Zhia trlah berganti pakaian dengan pakaina yang nyaman untuk beristirahat. Merekapun berjalan menuju ranjang dan merebahkan tubuh mereka.

"Mas tidurnya mau sambil dipeluk boleh" tanya Zhia pada Mas Zaidan. Dengan senang hati Mas Zaidan merentangkan tangannya dan membawa Zhia pada pelukannya.

"Manjanya istriku ini, tidur yang nyenyak yah sayangku" kata Mas Zaidan sambil mengecup kening Zhia. Akhirnya merekapun tertidur pulas sambil berpelukan.

Keesokan harinya, hari keberangkatan umroh Mas Zaidan juga Zhia tiba. Saat ini mereka sedang menuju bandara Soekarno Hatta.

Setelah sampai di bandara merekapun mengantarkan Mas Zaidan juga Zhia. Sebelum masuk kedalam pesawat Mas Zaidan dan juga Zhia meminta doa dan berpamitan pada kedua orang tua mereka.

Suara tangisanpun tak terbendung mana kala Zhia berpamitan pada sang Bunda dan Mamah. Setelah berpamitan pada orang tua, Mas Zaidan juga berpamitan pada tim yang lainnya.

Setelah menempuh perjalanan udara kurang lebih sembilan jam, akhirnya Mas Zaidan juga Zhia tiba di Bandar Udara Internasional Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz.

Merekapun melanjutkan perjalanan mereka menuju hotel yang berada di Mekkah. Sesampainya dihotel Zhia melihat lihat hotel yang akan mereka tinggal selama manjalankan ibadah umroh.

Saat Zhia membuka gorden dan melihat kearah luar, betapa terkejutnya Zhia melihat pemandangan yang dia lihat.

Zhiapun berbalik badan dan sdikit berlari untuk menghampiri sang suami. Langsung saja Zhia memeluk Mas Zaidan dengan erat.

"Gimana, kamu Suka"

"Suka banget Mas, Maa Sya Allah. Terima kasih banyak yah Mas"

"Apapun untuk istrinya Mas, Insya Allah Mas akan turuti" kata Mas Zaidan sambil membalas pelukan Zhia dan mencium kepala Zhia.

"Apapun untuk istrinya Mas, Insya Allah Mas akan turuti" kata Mas Zaidan sambil membalas pelukan Zhia dan mencium kepala Zhia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dinikahi Habib Tampan Where stories live. Discover now