Dinikahi Habib Tampan

61. Kabar Bahagia

ASSALAMUALAIKUM SEMUAA

HUAAAA KANGEN KALIAN 😭 MAAF YAH KEMARIN KEMARIN AKU GAK UP 🤧 KARENA AKU DITUNJUK BUAT IKUT BIMTEK.

SELAMAT MEMBACA 🥰🥰🥰

**********

Beberapa bulan berlalu, pagi ini Mas Zaidan dan Zhia sedang berada dikamar. Mereka tengah bersantai disofa berdua saja.

"Yang, kamu kok sekarang agak berisi yang"

"Maksud Mas aku gendutan gitu"

"Engg bukan gitu maksudnya sayang, kam..." belum selesai Mas Zaidan berucap sudah dipotong oleh Zhia.

"Terus Masudnya gimana, kalo aku gendut Mas udah gak cinta lagi sama aku, Mas udah gak sayang lagi sama aku" tangis Zhiapun pecah membuat Mas Zaidan panik dan langsung memeluk Zhia.

"Mas kok jahat banget sih" kata Zhia dengan tersedu sedu.

"Engga sayang, apapun keadaan kamu Mas akan tetap cinta dan sayang sama kamu" ucap Mas Zaidan sambil terus berusaha menenangkan Zhia.

"Sekarang pipi kamu lebih berisi, kan siapa tau kamu isi lagi yang"

"Terus Mas juga liat stok pembalut kamu masih utuh"

Setelah mendengarpenuturan Mas Zaidan, Zhia menepuk jidatnya sambil berkata.

"Ya Allah Mas, kok aku baru enggeh yah bulan kemarin sama bulan sekarang aku belum dapet"

Mendengar perkataan Zhia membuat Mas Zaidan tersenyum senang dan langsung memeluk Zhia lagi.

"Kalo gitu sekarang kita kedokter yang buat cek kamu sama bayi" kata Mas Zaidan dengan semangat.

"Tes dirumah dulu Mas, kalo hasilnya positif baru kita kedokter"

"Yaudah kalo gitu Mas beli alat tesnya dulu yah, kamu diem disini aja oke. Assalamualaikum" Mas Zaidan langsung mengambil jeket, topi dan juga kunci motornya lalu berjalan keluar kamar.

"Waalaikumsalam"

Zhia memutuskan untuk turun kebawah bergabung dengan yang lainnya.

Mas Zaidan PoV

Dengan semangat 45 saya menuruni tangga dengan sedikit berlari dan memghiraukan orang orang yang berada diruang keluarga.

"Mau kemana kamu Dan" tanya Mamah saat saya akan mengeluarkan motor.

"Kedepan sebentar Mah"

"Yaudah hati hati"

"Siap Mah"

Sayapun melanjutkan mengeluarkan motor ninja saya dari garasi, setelah selesai saya langsung tancap gas menuju apotek.

Sepanjang perjalanan senyum saya tidak pernah luntur karena istri tercinta saya hamil anak kedua kami.

Sesampainya diapotek saya langsung memarkirkan motor dan lansung masuk.

"Ada yang bisa saya bantu Mas"

"Saya mau belis tespack yang paling bagus 5 Mbak"

"Sebentar saya ambilkan yah Mas"

Tak lama Apoteker tadi kembali dengan membawa pesanan saya.

"Ada lagi pesanannya Mas"

"Gak ada Mbak"

Apoteker tadi memasukkan tespeck kedalam kantong dan sayapun membayarnya.

Langsung saja saya menuju motor dan kembali kerumah, setibanya dirumah saya langsung memarkirkan motor terlebih dahulu dan bergegas masuk menghampiri istri tercinta saya.