23

1.2K 81 3
                                    

"ada hal yang mau phi bilang sama kamu" ucap Mark ketika melihat Fourth yang tengah membereskan beberapa kertas yang berserakan di meja kerjanya.

"P'mark bilang aja" ucap Fourth melihat Mark yang berdiri di depannya.

"mulai besok kamu mungkin gak akan ketemu phi lagi" ujar Mark menggantung kan ucapannya.

"P'mark mau kemana?" tanya Fourth penasaran.

Mark berjalan dan menyeret kursi yang sudah tidak ada pemiliknya dan duduk di sebelah Fourth lalu memutar kursi yang Fourth duduki agar menghadapnya.

"Papa minta phi buat ambil alih bisnisnya di luar negeri, mau gak mau aku harus pergi dan kembali beberapa tahun lagi"

Mark diam sejenak menghembuskan nafas pelan menatap Fourth dengan intens, sebenarnya berat untuk pergi atas permintaan orang tua nya namun bagaimanapun juga dia harus tetap pergi.

"untuk terakhir kalinya phi pengen minta waktu kamu sebentar aja, sebenernya berat buat minta ini sama kamu tapi phi pengen habisin waktu malam ini sama Fourth"

"T-tapi Phi...

"untuk terakhir kalinya, setelah itu phi janji gak akan pernah ganggu kamu lagi dan berbahagialah sama orang yang sangat kamu cintai. Mungkin kepergian phi juga bisa membantu buat hapus perasaan ini"

Fourth melihat Mark dengan tatapan bingung namun di sisi lain dia merasa kasihan kepada Mark.

"Fourth mau kan?" tanya Mark untuk memastikan kemudian Fourth mengangguk membuat Mark tersenyum.

Di sisi lain Gemini tengah merebahkan tubuhnya di kursi setelah menyelesaikan pekerjaannya dan tidak sempat istirahat sedari tadi.

Dia mengeluarkan handphone yang selalu ia simpan di laci mejanya ketika dia tengah bekerja, dia membuka handphone nya ketika pesan masuk dari Fourth terlihat di layarnya.

Fourth mengatakan bahwa Gemini tidak perlu menjemputnya karena malam ini dia ada kegiatan bersama teman-teman kantornya. Dia membalas dan mengiyakan lalu berpesan jangan sampai Fourth mabuk dan pulang terlalu larut.

Suara ketukan pintu dari luar membuat dia langsung mematikan kembali layar ponselnya dan melihat Winny memasuki ruangannya.

"Temenin gw minum nanti malem" ujar winny to the point.

"tumben lu minum, biasanya gw ajakin juga lu nolak gara-gara satang gak kasih izin" timpal Winny yang duduk di depan Gemini.

"tenang aja, satang lagi ada acara di kampusnya besok dia balik" ucap Winny.

"gw bilangin mampus lu"

"ayolah gem, gw butuh minum stress banget gw capek"

Akhirnya Gemini mengiyakan karena sepertinya dia juga membutuhkannya karena rasa lelahnya karena pekerjaan yang padat setiap harinya.

"sebenernya phi udah lama pengen ngajak kamu jalan berdua kayak gini" ucap Mark ketika dia berjalan bersama dengan Fourth menuju pasar malam yang ada di pusat kota.

Mark sengaja memarkir mobilnya sedikit jauh dengan lokasi pasar malam agar dia bisa menghabiskan waktu dengan Fourth sebelum dia pergi.

Fourth hanya tersenyum dan memilih tidak menjawab apa yang Mark ucapkan, sebenarnya hatinya tidak tenang karena harus berbohong kepada Gemini tapi jika dia tidak berbohong Gemini tidak akan mengizinkannya.

Mark menghentikan langkahnya dan berdiri di depan Fourth sambil menatapnya.

"sekeras apapun phi berusaha buang perasaan ini, ada aja hal yang selalu mengagalkannya"

"entah phi terlalu bodoh karena masih berharap sama orang yang jelas sudah mencintai orang lain atau karena perasaan phi terlalu dalam"

Mark menempelkan jari telunjuknya tepat di bibir Fourth ketika dia akan berbicara.

"phi udah tau apa yang mau kamu bilang, tapi untuk kali ini aja cukup dengerin phi" ucap Mark.

Tangannya meraba pipi lembut Fourth dan melangkahkan kakinya sehingga jarak diantara mereka cukup dekat.

"Berapa kali pun phi bilang kalo perasaan phi gak main-main sama kamu, tapi kenyataannya phi gak bisa maksa hati kamu"

"Untuk kali ini phi gak bisa tahan, phi minta maaf Fourth" Ucap Mark kemudian langsung mencium bibir Fourth membuatnya kaget dan memelototkan matanya berusaha mendorong tubuh Mark.

"OH SHIT, MARK!"

Tangan besar mendorong dada bidang Mark dan menonjok sudut bibir Mark sampai tersungkur menghapus jejak darah di sudut bibirnya.

"APA-APAAN INI FOURTH!" bentak Gemini kemudian dengan emosinya yang tak bisa dia tahan, tamparan keras meluncur tepat di pipi Fourth.

"gem, anjir gila lu. Udah, malu diliatin orang" ucap Winny berusaha menahan Gemini namun gagal karena emosi Gemini yang memuncak sambil melihat beberapa pejalan kaki yang tengah menonton mereka.

"BELUM PUAS KAN? AYO TAMPAR AKU LAGI GEM!" teriak Fourth dengan matanya yang memerah.

"TAMPAR AKU KALO ITU BIKIN KAMU BAHAGIA!" sambungnya kemudian Gemini terdiam hendak memeluk Fourth.

"SIALAN!" umpat Mark yang berdiri dan kembali melayangkan tonjokkan dan tepat melukai bibirnya.

Gemini terjatuh sehingga lebih mudah bagi Mark untuk melayangkan beberapa pukulan kepada Gemini sampai wajahnya penuh dengan memar akibat pukulan Mark.

"INI PUKULAN KARENA LO UDAH NAMPAR FOURTH!" ujar Mark emosi tidak berhenti memukul wajah Gemini yang sudah lemas.

"P'MARK! CUKUP!" Fourth mendorong tubuh Mark dan melihat Gemini yang sudah tak sadarkan diri.

"KALO SAMPE TERJADI APA-APA SAMA GEM, AKU GAK AKAN PERNAH MAAFIN P'MARK!" sambung Fourth.

"Gem bangun, gem!" teriak Fourth setelah mengangkat kepala Gemini ke pangkuannya.

Winny langsung membantu mengangkat Gemini dan membawanya ke dalam mobil bersama dengan Fourth.

"Fourth, phi minta maaf" ujar Mark memohon sambil memegang tangan Fourth namun dia langsung menepisnya meninggalkan Mark dan masuk ke dalam mobil yang dikendarai oleh Winny.

Winny mengendarai mobil dengan cepat menuju rumah sakit kembali karena tadinya dia dan Gemini akan pergi ke sebuah bar dan minum bersama namun Gemini menghentikan mobilnya ketika dia melihat Fourth dan Mark berdua di tepi jalan.

Tidak lama bagi Winny untuk menangani Gemini karena tidak ada luka yang serius, hanya beberapa memar di wajah dengan kondisi Gemini yang tidak sadarkan diri sebab pukulan yang cukup keras.

"gem gakpapa, sebentar lagi dia sadar" ujar Winny kemudian menepuk pundak Fourth yang menunggu di luar.

Fourth masuk ke dalam ruangan melihat Gemini yang tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit. Dia menyeret kursi dan duduk mendekat dan memegang tangan Gemini. Fourth menangis menyalahkan dirinya sendiri, dia menyesal karena berbohong kepada Gemini. Jika akhirnya akan seperti ini, lebih baik dia memilih tidak menyetujui ajakan Mark.

Gemini mengerjapkan matanya merasakan kepalanya yang terasa pusing dan berat melihat langit-langit ruangan yang tidak asing baginya.

"Fourth" panggil Gemini dengan suara yang serak ketika melihat Fourth yang tertidur disampingnya dengan tangan yang menggenggamnya.

"Gem" ucap Fourth yang langsung terbangun dan membenarkan posisi Gemini yang ingin duduk dan memberinya minum.

"masih pusing kepalanya?" tanya Fourth kemudian Gemini mengangguk sambil merasakan sakit karena memar di wajahnya.

"aku minta maaf karena bohong sama kamu, lusa nanti P'mark bilang kalo dia mau pergi jadi dia pengen ajak aku jalan-jalan untuk yang terakhir kalinya...

"gak usah dibahas lagi, aku ngerti Fourth" sela Gemini di tengah penjelasan Fourth.

"biarin aku istirahat dulu, kepala ku pusing" ucapnya dan Fourth hanya bisa mengangguk dan membantu Gemini untuk kembali berbaring dan membiarkannya beristirahat sampai benar-benar sembuh.

•••
••

Obsessed | GeminiFourthWhere stories live. Discover now