21. essere consapevole

589 41 17
                                    

Karena aku telat update, part ini aku kasih panjang banget. Sorry yaa

Selamat membaca cinta-cintakuu
Jangan lupa bantuin like dan coment yaaaa

*****

Sudah sejak pagi-pagi sekali Nera menyibukan dirinya sendiri di dapur. Bermodalkan tutorial Youtube, Nera mencoba membuat nasi tim untuk dibawa ke rumah sakit hari ini. Tidak lupa juga jambu biji yang sudah di blender halus menjadi jus.

Kening Nera berkali-kali berkerut bingung melihat vidio yang berputar di handphonenya. Sesekali jarinya menggeser mundur tanda putarnya, mengulang kembali beberapa hal yang tidak dimengerti. Saking fokusnya dengan tayangan YouTube yang sedang dilihat, Nera sampai tidak sadar keberadaan Marrianne yang ikut mengamati layar handphonenya.

"- ass.. taghfirullah" Nera melotot melihat Maminya sudah senyum-senyum iseng di belakangnya tubuhnya.

Hampir saja Nera mengumpat.

"Ngapain sih mih... Masih pagi loh ini udah main ngagetin anaknya aja"

Marrianne terkikik geli, lalu dengan iseng menjawil pinggang anaknya. Membuat Nera bergidik geli.

"Apa sih, mih?"

"Bikin nasi tim?" Bukannya menjawab Marrianne malah balik bertanya pada Nera.

Nera tidak menjawab, hanya mengangguk beberapa kali lalu dengan serius kembali melihat vidio tutorial nya.

"Kenapa gak minta bikinin pacar kamu aja? Katanya jago masak..."

Sejak Banyu mendatangi Nera malam-malam, Mamih dan Papih Nera memang dengan terang-terangan menunjukan ketertarikan pada Banyu. Tidak jarang mereka menanyakan hal-hal seperti pekerjaan, hobi, kegiatan sehari-hari Banyu kepada Nera. Bisa dibilang Banyu sudah mulai dapat lampu hijau.

"Iya, ini untuk itu" Jawab Nera memancing tawa si Mamih 'itu' katanya? Tinggal bilang pacar aja apa susahnya.

Beda dengan si Mamih dan Papih nya yang secara gamblang menggoda Nera, Nera justru malu-malu sekali tiap berbicara tentang Banyu. Bahkan Nera melarang Mamih-Papih nya untuk bicara tentang Banyu pada Issadorra.

Ngakunya sih karena takut digodain, padahal kita tau ya alasannya karena apa.

"Ngomong-ngomong, ada Jay di depan. Katanya mau nganter sarapan buat kamu. Emang kamu gak bilang sama dia kalau udah punya pacar?"

Nera tergelak "Mamih bilang sama Jay?"

Marrianne menggeleng "Jadi bener gak tau?"

"Belum tahu," Koreksi Nera "Nanti aku kasih tau."

"Ck, kamu tuh! Kasian anak orang kelamaan di-frendzone-in. Cepetan kasih tau!"

"Kasih tau apa tante?" Sahut Jay yang tiba-tiba sudah ada di dapur rumah Nera.

"Morning, My Katharina. Did i surprise you?"

Nera memutar matanya "You always surprise me."

Jay tertawa dengan respon sarkas Nera. Akhir-akhir ini Nera jadi begini pada Jay, sarkas dan sering menghindarinya. Jay yakin sekali perubahan ini karena Nera berpacaran dengan Banyu Nagendra itu.

"Ini kamu bawa apa ini Jay? Waw bubur ayam! Repot-repot banget sih, beli dimana ini?" Marrianne membuka paper bag yang Jay bawa, mengeluarkan beberapa bungkus bubur ayam di dalamnya.

"Kesukaan Katharina, Tan. Yang di perempatan deket rumahku"

"Oh ya? Your Katharina must be happy take her favorit food today," Marrianne menanggapinya semangat. Sebenarnya karena dia kasian juga sih dengan teman anaknya itu. Siapa yang gak tau Jay udah lama naksir Nera? Semua orang tau termasuk orang tua keduanya.

BON APPETITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang