23. permesso di amarti

617 36 19
                                    

Selamat membaca cinta cintaan Nera-Banyu cinta-cintaku! Jangan lupa like dan komen. Terus sambil bekel minum dan cemilannya yaa, biar gak bosen.

*****

Suara derap langkah kaki Nera terdengar menggema di lorong-lorong rumah sakit. Kali ini dia harus cepat sampai kamar rawat inap Chandra karena ini sudah terlambat!

Biasanya Nera akan datang antara pukul tiga atau empat sore untuk menjaga Chandra. Tidak ada yang menyuruhnya, Banyu malah dengan terang-terangan melarang karena itu bukan tanggung jawab Nera untuk ikut merawat anaknya. Namun Nera si anak tunggal keras kepala mulai marah dan bersikeras untuk ikut datang ke rumah sakit tiap hari. Apa lagi karena kemarin-kemarin sudah kadung minta libur ke asistennya. Ya sudah, boleh tidak boleh harus ikut menjaga Chandra di rumah sakit. Banyu pasrah saja, namanya juga melawan anak tunggal, harus banyak sabar dan ngalahnya.

Namun hari ini sedikit berbeda. Hari ini Nera sangat sibuk! Efek menjelang long weekend, semua orang maunya libur dan menumpuk jadwal meeting di hari yang sama. Efek kemarin Nera yang mendadak minta libur juga sih, jadi semua meeting yang dicancel di hari libur Nera harus dibagi rata sebelum long weekend. Sedangkan beberapa jadwal photoshoot brand di geser ke hari Jum'at. Namanya aja pekerja lepasan, orang lain libur Nera gak bisa libur! Padahal tadinya mau ikut Mamih-Papihnya ke Korea, nonton Bruno Mars.

Tapi ternyata hari ini Nera sibuknya sudah sampai diluar nurul! Ini aja baru sampai di rumah sakit pukul 17.05.

Tenang, tenang, Chandra tidak sampai ditinggal sendirian, ada Egi yang sampai membawa pekerjaannya ke Rumah Sakit selama Chandra di rawat.

Masalahnya Nera baru ingat kalau kemarin Egi sempat cerita mau ke Lembang untuk membuat cincin pernikahan dan melihat sovenir pernikahan di Lune Flowers and Jewelrys Studio. Studio milik Anye yang juga guru Nera di kelas bahasa Belanda.

Nera lupa banget! Tadi pagi pun dia bilang ke Egi untuk datang telat dan Egi juga gak ngingetin kalo Egi juga ada acara. Jadilah Nera panik sekarang.

"Hah..." Nera membuka pintu ruang rawat Chandra dengan nafas yang masih ngos-ngosan. Dilihatnya semua penjuru sampai melihat sosok si calon adik ipar sedang duduk memangku laptopnya di sofa penunggu.

"Kenapa?" Tanya Egi santai, gak tau kalau yang ditanya ngos-ngosan karena panik takut Egi nunggu lama.

Mulut Nera sudah terbuka, hendak menjawab pertanyaan Egi, namun ada suara kecil yang mengintrupsinya

"Ate!" Panggil Chandra gembira.

Nera langsung lupa dengan pertanyaan Egi, pun lupa dengan niatnya minta maaf pada Egi karena terlambat datang. Nera langsung memeluk Chandra yang sudah lebih dulu merentangkan tangannya, minta dipeluk.

Chandra sudah baikan sejak kemarin. Tepatnya emang selalu lebih sehat kalau ada Nera! Nera mengabulkan semua mau Chandra, tentu saja kecuali makanan-makanan yang sembarangan. Tapi kalau masalah nonton kartun, mainan, mendongeng dan cerita-cerita, Nera dengan senang hati memberikannya pada Chandra, tentu saja ada batasnya! Kalau sudah waktunya istirahat Nera akan menarik mainan atau kartun yang sedang Chandra lihat. Berganti dengan elusan di punggung Chandra serta nyanyian-nyanyian selamat tidur.

"Langsung happy deh Atenya dateng! Dari tadi cemberut terus Abang-nya gak dateng hari ini." Kata Egi, mengadu pada Nera. Nera hanya terkekeh.

"Emang kamu sedih Abang gak dateng?" Tanya Nera, yang ditanya mengangguk sambil mencebikkan bibir bawahnya . "Kan kemarin Abang sudah bilang sama Chan kalau Abang gak bisa dateng kan? Soalnya hari ini ada ulang tahun temannya, terus Abang harus datang karena diundang! Besok abang kesini lagi main sama Adik, jadi Adik jangan sedih ya? Kan Adik Chan keren!"

BON APPETITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang