9. Happy Sweet Sixteen

152 94 110
                                    

Be Happy and Be healthy guys 🤍

🎥 ~ ~ ~

12 years ago ...

"RAPIKAN PERPUSTAKAAN SAYA! DAN JANGAN HARAP KAMU BISA KELUAR DARI SINI SEBELUM KAMU TATA BUKU-BUKU SAYA DENGAN RAPI!" bentak Tryon yang tentu saja ditujukan untuk Lenora.

"Iya, Pa."

Lenora yang memang berbuat salah pun merasa tidak apa-apa dengan hukuman yang memang sudah biasa di terapkan oleh Tryon padanya sejak SMP.

Ya, meskipun sebenarnya perutnya sangat kelaparan karena dari pagi belum makan. Baru saja ia ingin makan siang ini, eh dirinya malah tidak sengaja menyenggol seorang bibi yang kebetulan membawa secangkir kopi. Dia mungkin akan beruntung jika saja  kopi itu tidak mengenai orang lain. Namun, nyatanya cairan kopi panas itu justru jatuh mengenai dokumen kerja Tryon. Dan berakhirlah ia di hukum untuk merapikan ulang perpustakaan milik Tryon.

Seandainya jika ia tidak sedang dalam kondisi kelaparan, ia pasti akan senang di hukum seperti ini. Karena ya, ia selalu memanfaatkan hukumannya ini untuk mendapatkan ilmu bisnis dari buku-buku Tryon.

Sejak SMP ia paham, kalau pada akhirnya nanti adik laki-lakinya, Al yang akan meneruskan kepemimpinan Papanya di perusahaan keluarga Madeleine. Jadi, ia sedikit bertanya pada Bram bagaimana caranya orang bertahan hidup. Maksudnya, bagaimana cara orang mendapatkan uang untuk bertahan hidup. Dan Bram bilang padanya bahwa dengan bekerja, orang bisa mendapatkan uang. Bekerja memang bisa dalam banyak bidang, tapi kalau ingin membuka lapangan pekerjaan juga untuk orang lain maka kita harus berbisnis.

Makanya Lenora tertarik dengan bisnis! Lagipula Papanya punya perusahaan, mungkin kalau ia pintar dalam bisnis ia bisa membantu meringankan pekerjaan adiknya di masa depan. Kalau pun tidak ia akan membangun bisnis sendiri untuk bertahan hidup. Tapi ia harus mencari modal terlebih dahulu!

Rasa lapar yang terus meronta-meronta membuat Lenora bersemangat untuk lebih cepat menata buku-buku yang berserakan di lantai. Berserakan karena memang sengaja di berantakin oleh orang suruhan Tryon ya!

Lenora mengembalikan buku-buku itu ke rak semula.

Walau cukup lama ia berkutat dengan para buku-buku itu, akhirnya kini hukumannya telah selesai. Waktu berlalu begitu cepat. Sama seperti saat ini, Lenora tidak menyangka hari ini ia sudah berusia 16 tahun.

Ia terduduk di lantai sambil mengusap peluh keringat di pelipis.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, ulang tahun Lenora tidak pernah di rayakan. Dan hari ini juga sama dengan ulang tahunnya dulu, Papanya lupa belum mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Ya, positive thinking aja mungkin saja Papanya itu memang pelupa. Lagipula pria tua itukan selalu sibuk dengan para dokumen dan laptop saja!

Rasa lapar itu tiba-tiba hilang. Dan kini rasa kantuk tengah menyerangnya.

Lenora menguap lebar-lebar.

Hoam... Hoam

Tepat saat itu juga pintu perpustakaan terbuka. Dan terlihatlah seorang Tryon yang gagah di balut kemeja hitam dan jas hitam.

Pria itu berjalan menghampiri putrinya yang sepertinya sudah kelelahan.

"Kembali ke kamar! Jangan mengotori ruang perpustakaan saya dengan air liurmu yang menjijikkan!" tegas Tryon.

Dengan cepat Lenora langsung berdiri. "Makasih, Pa."

"Sebelum aku kembali ke kamar, Papa nggak mau ngucapin sesuatu ke aku gitu?"

Lenora memang seperti itu. Dia selalu denial soal Papanya. Dia kadang bertingkah seolah-olah hubungan mereka berdua seperti hubungan anak dan ayah pada umumnya. Padahal faktanya hubungan keduanya tidak sedekat itu! Karena Tryon seperti membangun dinding pembatas di antara keduanya!

LENORAWhere stories live. Discover now