Chapter 7 | Tom dan Abel

1K 162 2
                                    

Chapter 7 | Tom dan Abel


At least our path
have crossed.

.

.

.


      "Miya?"

"K-Kak Thomas?"

Pria manis dengan kaus polo biru navy itu tersenyum lebar. Melangkah lebih dekat menghampiri Miya yang masih berdiri termangu di tempatnya.

"Hei... apa kabar?" Tanya pria itu lebih dulu menyapa Miya yang masih membatu. "It's good to see you here." Lanjutnya tersenyum antusias.

Senyum pria itu masih sama dengan 9 tahun yang lalu.

Senyum yang sama saat pria itu selalu menyapa Miya sepulang sekolah.

Manis dan hangat.

Miya menarik kedua sudut bibirnya ke atas setelah beberapa saat. Wanita itu masih nampak terkejut untuk meyakini apa yang benar-benar kini berada di hadapannya.

"A-aku... bai--"

Belum selesai Miya menyadarkan dirinya penuh, gerakan mulut Miya harus terhenti saat melihat sosok anak kecil laki-laki mendekat pada kaki pria itu dan menarik ujung kausnya.

Miya mengernyit, memperhatikan garis wajah anak kecil disana yang terasa mirip dengan milik Thomas.

Wanita itu kemudian melihat sang anak yang memberikan tatapan bertanya.

"Ahh...." Thomas meraih tangan mungil anak laki-laki disana. "Kenalin, namanya Tante Miya. She is my old friend." Kata Thomas lembut memperkenalkan Miya disana.

Kedua alis Miya terangkat tinggi, wanita itu kontan memasang senyuman dan melambai manis pada anak laki-laki disana.

"Hai..." ucap Miya melangkah maju melihat anak laki-laki itu yang mengerutkan dahi sambil melangkah mundur.

"Siapa namanya?" Tanya Miya tersenyum ramah.

Anak laki-laki itu terdiam tak menjawab. Wajahnya masih terlihat penuh rasa curiga dan tak suka.

"Well... namanya Abel dan dia tukang ngambek" Sahut Thomas mewakili kemudian melirik sang anak dengan alis terangkat sebelah.

"Such a grumpy. Karena itu hari ini dia dapat masalah, kanu masih gak mau bicara tentang hari ini?" Tanya Thomas bersirat nada menginterogasi.

Anak kecil itu menggerutkan bibirnya cemberut. Kemudian mengalihkan wajah menjauh menunjukan rasa ketidaksukaannya.

Miya terkekeh kecil. "Wajah ngambeknya jelas mirip sama kamu." Tunjuk Miya pada wajah pria itu yang sama jengkelnya.

Anak laki-laki itu reflek menoleh, menatap Miya dengan tatapan langsung berbinar dan penuh rasa antusias.

"Harusnya kamu pasang wajah begitu sama teman-teman baru kelas kamu. Papah yakin mereka gak akan ngajak kamu ribut setelahnya." Sela Thomas berkomentar membuat binaran bening di wajah anak laki-laki itu langsung hilang dalam sedetik. Digantikan dengan wajah cemberutnya lagi.

Miya tertawa. Wanita itu merasa lucu melihat pertengkaran dua orang dihadapannya.

Namun Miya jadi tersadar sesuatu karena kalimat mantan Kakak kelasnya.

Tunggu sebentar....

Papah?

Jadi benarkah anak laki-laki ini adalah putra dari Thomas.

NuragaWhere stories live. Discover now