22

48.1K 2.6K 109
                                    

(Jum'at, 1 September 2023)
(Sulawesi Selatan)

Pekerjaan hari cukup banyak, Aron bahkan lupa untuk makan siang.

Tok
Tok

"Masuk"

Hugo masuk ke dalam ruangan Aron.
"Ibu Ariana ada di luar Pak"

Aron mengernyit heran, Untuk apa Ariana ke kantornya.
"Suruh masuk"

"Baik Pak"

Hugo kembali keluar untuk mempersilahkan Ariana masuk ke dalam.

"Lama tidak bertemu Aron" Ucap Ariana sambil duduk di kursi.

"Hm. Apa yang kamu lakukan di sini?"

"Aku ingin mengajak mu untuk makan siang bersama. Lagi pula kita baru bertemu lagi setelah beberapa bulan lalu di acara pernikahan dan aku juga ingin memberitahu sesuatu"

Aron melirik jam tangannya, ternyata memang sudah waktunya makan siang.

"Hm. Oke"

Aron menerima ajakan Ariana. Ariana tentu merasa senang. Tanpa menunggu lama mereka berdua meninggalkan kantor.

Mampir ke salah satu restoran yang tidak terlalu jauh dari kantor. Memesan makanan sambil mengobrol.

Meskipun obrolan didominasi oleh Ariana sementara Aron hanya mendengarkan sesekali akan menyahut.

"Ah aku ingat dulu saat kamu pertama kali menyatakan cinta, kamu memberikan aku sebuah gelang. Gelang itu selalu aku pakai sampai saat ini"

Aron menatap Ariana.
"Apa masih bagus? Bukankah itu sudah sangat lama"

"Masih bagus kok. Lihatlah" Ariana menaikkan lengan bajunya, Aron bisa melihat gelang berwarna putih yang dulu dia berikan kepada wanita di depannya ini.

"Tidak ku sangka ini masih terlihat bangus. Kupikir sudah rusak" Aron memegang pergelangan tangan Ariana, mengusap permukaan gelang tersebut.

"Hehehe tidak rusak, karena aku merawat barang dengan sangat baik. Lagi pula ini adalah benda yang cukup berharga untuk ku, meskipun sekarang kita sudah tidak bersama lagi namun aku sangat menyukai gelang pemberian mu Aron" Ariana tersenyum manis mengingat masa kuliahnya bersama Aron.

Aron tersenyum tipis, mengalihkan pandangan matanya ke arah jendela.

"Kamu bilang ada sesuatu yang ingin kamu katakan"

"Oh iya, aku hampir lupa, maaf-maaf.." Ariana mengambil tasnya dan mulai mencari sesuatu.

"Ini" Arian menyodorkan sebuah undangan.

"Undangan pernikahan?"

"Hehehe iya. Minggu depan aku akan menikah, aku harap kamu dan juga Rayan bisa hadir di pernikahan ku"

"Ini kabar yang baik. Aku dan Rayan akan hadir di pernikahan mu"

"Syukurlah kalau begitu"

Mereka berdua mengobrol hingga jam menunjukkan pukul 1 siang.

"Kalian berdua harus datang ya di pernikahan ku. Jangan lupa"

"Iya, jika aku tidak sibuk"

"No. Kamu harus meluangkan waktu mu untuk acara ku"

"Akan ku usahakan"

Mereka berdua tersenyum, Ariana meminta izin untuk memeluk Aron. Tentu Aron setuju.

Keduanya berpelukan.
"Sekali lagi selamat untuk pernikahan mu" Aron mengusap pundak Ariana.

"Hm. Terima kasih Aron"

Keduanya berpelukan di depan restoran, dan kebetulan Rayan lewat dan tidak sengaja melihat ke arah mereka berdua.

Awalnya Rayan ingin ke kantor sang suami untuk membawa makanan. Namun dia tidak menyangka melihat pemandangan yang membuatnya cemburu.

Tanpa pikir panjang Rayan menyuruh sang sopir untuk kembali pulang ke Mension. Toh suaminya sudah makan siang bersama wanita lain.

TBC

√Papa & Daddy (BL)√Where stories live. Discover now