29

46.3K 2.4K 43
                                    

(Minggu, 10 September 2023)
(Sulawesi Selatan)

Kandungan Rayan kini sudah menginjak usia 8 bulan itu artinya 1 bulan lagi sang buah hati akan segera lahir.

Rayan tentu merasa bahagia dan tidak sabar melihat bayi kecilnya. Namun tidak dipungkiri ada rasa takut yang mereka rasakan namun mencoba untuk berpikir positif dan yakin semua akan baik-baik saja.

Semenjak perut Rayan membesar dan susah bergerak Aron memindahkan barang-barangnya di kamar bawah agar Rayan tidak kesusahan harus naik turun tangga.

Aron juga jarang ke kantor semenjak usia kandungan Rayan memasuki bulan ke 7, ia lebih sering bekerja di rumah karena takut terjadi apa-apa, sebab ia juga tidak bisa mengandalkan Niko karena putranya tengah sibuk dengan urusan kuliahnya.

Seperti pagi ini setelah sarapan Niko buru-buru pamit ke kampus karena ujian semester akan segera di mulai.

"Aku pergi dulu" Niko mencium pipi Rayan dan juga Aron.

Dia juga tidak lupa menyapa sang adik, mengusap pelan permukaan perut buncit Rayan.

"Kakak pergi dulu ya, jangan nakal di dalam sini"

Duk
Duk

"Shh" Rayan meringis saat anaknya menendang, seakan menanggapi perkataan sang kakak.

"Hehehe adik pintar" Niko tertawa saat merasakan pergerakan di dalam perut Rayan.

°°°

Rayan terlihat menggemaskan dengan baju oversize nya. Semenjak hamil besar Aron membelikan pakaian yang memiliki ukuran yang besar karena Rayan mengeluh kalau baju-bajunya sudah tidak ada yang muat lagi.

Selain perutnya yang membesar, badan Rayan juga terlihat sedikit naik apalagi bagian dada dan juga pinggul.

Namun bagi Aron, Rayan semakin seksi dan juga menggemaskan, tidak jarang ia dengan jahil mencubit bahkan menggigit pipi tembem Rayan sangking gemasnya.

Saat malam hari Aron juga memiliki kegiatan yang baru, ia selalu meremas dada Rayan.

Bahkan Aron juga tidak segan-segan mengisap puting susu Rayan yang sudah mengeluarkan ASI.

Terkadang Rayan mengeluh tapi ia juga menikmatinya, sensasi geli dan juga nikmat.

°°°

Setelah makan malam Rayan dan juga Aron langsung masuk ke dalam kamar.

"Mas Aron" Panggil Rayan dengan lembut.

"Kenapa sayang? Butuh sesuatu?" Aron duduk di samping Rayan yang sedang bersandar pada headboard.

"Puting ku gatal" Ucap Rayan sambil menggaruk dadanya dari luar baju.

Aron menghentikan gerakan tangan Rayan.
"Jangan di garuk, nanti luka. Biar aku bantu"

Menyingkap baju kaos Rayan, sehingga dada dengan puting yang mencuat terpampang jelas di depan matanya.

Aron merendahkan tubuhnya agar sejajar dengan dada sang istri.

Menjilat puting sebelah kanan sebelum memasukkan ke dalam mulut. Tangan satunya memainkan dada bagian kiri Rayan.

"Slurp"

Aron menyedot puting Rayan dengan kencang sehingga ASI membasahi tenggorokannya.

"Ungh M-mas" Wajah Rayan memerah, bahkan miliknya sudah menegang gara-gara Aron memainkan kedua putingnya.

Aron yang tau sang istri terangsang, kini tangannya turun ke bawah, mengusap penis yang mengeras dari balik celana dalam Rayan.

Kemudian tangannya mulai masuk ke dalam celana, meremas bahkan mengocok milik sang istri.

"Hnghh" Rayan meremas seprei menyalurkan rasa nikmat yang dia dapatkan dari atas hingga bawah.

Aron terus menyedot puting Rayan sambil terus mengocok penis mungil Rayan.

"Ahhh M-mas akuu.. aku keluar nnhg" cairan kental membasahi tangan Aron dan juga celana dalam Rayan.

Jantungnya berdebar kencang saat mengeluarkan muatannya.

Aron mengeluarkan tangannya, kemudian menjilat cairan kental milik sang istri.

Rayan melihat itu dengan wajah yang bersemu merah.

"Uhm"

Aron melumat bibir merah Rayan. Menjelajahi rongga mulut Rayan, mengabsen deretan gigi bahkan saling membelit lidah.

Malam ini suara desahan memenuhi kamar keduanya hingga dini hari. Bercinta dengan beberapa posisi yang aman untuk sang istri.

TBC

√Papa & Daddy (BL)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang