7

161 27 1
                                    

Saat ini aku sedang bersantai ria ditemani dengan camilan dan minuman jus buah, ahhh nikmatnya cuaca yang bagus, lingkungannya indah, terus gak terlalu panas juga. Wahhh indahnya, kuharap aku bisa berlama-lama disini.

"Apa kamu menikmatinya?"
Dari mana suara itu berasal, didepan samping kiri kanan gak ada terus dibelakang juga gak ada, jangan bilang dia melayang dia atas kepalaku.
Dengan takut-takut aku menengadahkan kepalaku keatas dan gak ada orang diatas, syukurlah gak ada manusia yang melayang, kalau misalkan ada, gak bisa kubayangkan betapa mengerikannya itu.

"Kamu pikir aku hantu?"
Aku kembali dibuat terkejut dengan suara itu yang kembali muncul, suara itu terdengar jelas di telinga kiriku, tapi dimana sumber suara itu berasal, dimana orang yang mengajakku berbicara.
Dengan perasaan yang mulai dongkol, aku mencoba tidak mempedulikan suara aneh itu, tapi kembali lagi suara itu berbunyi
"Hahaha kamu takut?"

"He suara sialan! Dimana kamu, tunjukkin wujudmu sialan" emosi teriak-teriak marah sambil menunjuk keatas yang tidak ada orang sama sekali.
"Terus juga, jangan terlalu banyak omong bisa gak, tunjukkin wujudmu. Dasar setan sialan"

"Aku bukan setan"

Aku menatap orang yang yang tiba-tiba saja sudah muncul didepanku, wujudnya mirip denganku tapi hanya rambutnya saja yang berbeda, rambutnya pendek sedangkan aku panjang.

"Tunggu, kamu itu aku kan?" Aku menatap dia alias aku, jangan bilang ini adegan dimana pertemuan antara 2 jiwa dari kehidupan pertama dan kedua seperti yang biasanya ditunjukkan dalam novel, seperti yang biasanya diceritakan oleh Maria padaku.

"Aku Erika dari kehidupan Ke-2, dan kamu pastinya Erika dari kehidupan pertama" kata Erika kehidupan Ke-2 yang disingkat Erika (2).
"Iya itu aku, tapi kenapa kamu muncul disini?"
"Memangnya gak boleh?" Tanya Erika (2)
"Boleh sih, aku juga gak larang"
"Jadi kenapa kamu ingin bertemu denganku?" Tanyaku pada Erika (2)
"Sebenarnya aku gak bisa lama-lama.."
"Erika (1)..aku harap kamu gak menjauhi Jeremy" kata Erika serius menatapku
"Kamu gila, dia itu penyebab dari kematianku" balasku tidak setuju dengan perkataannya yang melarangku untuk menjauhi Jeremy, aku harus menjauhinya dia itu sumber dari kematianku, aku gak mau mati untuk kedua kalinya, cukup sekali saja.

"Kenapa kamu seyakin itu"
"Maksudmu apa?" Aku menatap bingung ke arah Erika (2)
"Kuharap kamu memikirkan ulang lagi keputusanmu"
"Dan juga, kehidupanmu dan aku itu berbeda Erika (1)"

Setelahnya, Erika (2) tiba-tiba menghilang dan aku pun tersadar dari tidurku, saat bangun badanku basah penuh dengan keringat dan Maria yang sedang duduk dikasurku, dengan wajahnya yang panik menatapku, tak lupa wajahnya sudah basah dengan airmata.

"Kamu mau buat aku khawatir ha!"
"Maksudmu apa?" Aku menatap bingung kearah Maria yang sedang melap tubuhku dengan handuk kecil.
"Kamu sudah sehari gak bangun Eri, aku benar-benar khawatir tau. Aku pikir kamu tidur setelah makan sarapan tadi pagi, tapi dari kemarin sampai malam ini kamu belum bangun Eri, terus juga tadi waktu aku cek denyut nadimu tidak ada gerak...tidak ada bunyi...tidak.. kamu...aku pikir kamu..aisss sialan anj*ng bangs*t. Kamu buat aku khawatir Erika!?" Maria yang langsung memelukku dengan erat, aku yang mendapatkan pelukannya pun hanya bisa diam meresapi perkataannya Maria yang bilang aku gak bangun-bangun dari kemarin, jadi sepulang dari kampus aku ketiduran gak tau dirinya. Secapek itukah aku, tapi secapek-capeknya aku gak mungkin nadiku sampe gak bergerak seperti perkataanya Maria barusan.

"Kamu jangan buat aku khawatir. Kita ke Rumah Sakit sekarang, yah...kita cek kesehatanmu... keadaanmu seluruhnya" kata Maria, tapi aku mencoba menghentikannya, sepertinya ini bukan pengaruh dari sakit, aku yakin ini pengaruh dari aku bertemu dengan Erika kehidupan Ke-2, apa pertemuan kami mengharusku sampai mati alias mati suri seperti ini.

Kehidupan Ke-2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang